news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Jos Oren, Mantan Office Boy yang Kini Jadi Miliarder Pemilik 5 Usaha

Konten dari Pengguna
2 April 2020 16:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jos oren, mantan office boy yang memiliki 5 perusahaan. Foto: instagram.com/jos.oren.
zoom-in-whitePerbesar
Jos oren, mantan office boy yang memiliki 5 perusahaan. Foto: instagram.com/jos.oren.
ADVERTISEMENT
“Kerja keras tidak akan mengkhianati hasil”adalah sebuah kalimat yang menggambarkan orang-orang yang berada di dalam profil orang sukses. Meski memutar balikkan nasib tidak semudah memutar telapak tangan, usaha atau kerja keras tersebut dapat membawa mereka untuk bisa keluar dari keterbatasan.
ADVERTISEMENT
Kerja keras dari seseorang yang mengawali karir dengan penghasilan kecil bisa saja berakhir menjadi wirausaha ataupun miliarder. Hal tersebut dibuktikan oleh seorang pengusaha yang kerap dipanggil Jos Oren.
Jos Oren adalah pengusaha sukses asal Indonesia. Ia memiliki 5 perusahaan yang sebagian besar bergerak di bidang media digital seperti rumah produksi bernama numotion, Goline yang merancang sistem antrian dan informasi rumah sakit, Web TV bernama kamubisa.com, bisnis digital signage atau papan merek digital bernama Numedia. Selain itu, Jos juga memiliki yayasan pendidikan hospitality untuk perhotelan dan kapal pesiar bernama Numyseed Academy.
Dengan perusahaan sebanyak itu, tak aneh jika Jos bisa meraup omset hingga miliaran rupiah. Tapi, pendapatan yang dimilik Jos saat ini tidak ia gapai dengan mudah. Sebelum seperti sekarang, Jos bekerja sebagai office boy atau pramukantor.
ADVERTISEMENT
Bekerja keras sebagai office boy
Memiliki nama asli Bernardus Yosep Te Victoria, pria kelahiran 8 September 1978 ini berasal dari Lampung. Ia lahir di keluarga yang terbilang tidak berkecukupan. Keterbatasan ekonomu keluarga membuat Jos bahkan menapaki jalan untuk menimba ilmu di sekolah tanpa menggunakan alas kaki. Meski begitu ia merupakan anak yang pandai. Predikatnya sebagai juara 1 tak pernah tergeser selama duduk di bangku SMA.
Selepas SMA, Jos nekad merantau ke Jakarta bermodalkan ijazah saja. Jakarta memang dipandang sebagai tempat yang dapat merubah nasib seseorang, entah menjadi lebih baik ataupun menjadi lebih buruk.
Selama di Jakarta, Jos menyambung hidup dengan menekenui berbagai macam pekerjaan. Jos mengawali karirnya dengan membuka usaha penyewaan kamera. Upaya Jos ini sebenarnya membuahkan hasil yang lumayan sampai ia kehilangan fokus karena tertarik berbisnis batu akik.
ADVERTISEMENT
Jos juga pernah bekerja sebagai sales buku yang dibayar dengan penolakan dari pelanggan dan sejumlah uang yang tidak seberapa. Karena itu Jos memutuskan banting setir dan mengambil pekerjaan sebagai pramukantor di sebuah stasiun televisi swasta nasional.
Jos menghidupi dirinya dengan membelikan makan untuk pekerja-pekerja lain, membuatkan kopi, membersihkan WC, dan membersihkan kantor. Memang pekerjaan tersebut terdengar melelahkan, namun ia tetap menjalaninya.
Pekerjaan sebagai pramukantor juga tidak ia rasakan di satu perusahaan saja. Setelah keluar dari stasiun televisi swasta nasional, ia bekerja sebagai pramukantor di stasiun televisi nasional asia, yakni MTV.
Jos adalah seorang pekerja keras. Pria tersebut mampu menjalani kuliah dan kursus walapun ia bekerja sebagai sebagai pramukantor.
“Dicambuk” mertua
ADVERTISEMENT
Pekerjaan Jos sebagai pramukantor ini memang tidak memberikan penghasilan yang cukup untuk ia, istri, dan anaknya. Selama bekerja, Jos hanya pernah mendapatkan gaji sebesar Rp 153 ribu dan tidak pernah melewati Rp 1 juta.
Keadaan Jos pada saat itu memprihatinkan. Ia bahkan harus meminja kartu kredit temannya untuk membeli susu anaknya, karena memang ia tidak mampu membelikannya pada saat itu.
Nasib buruk yang dialami oleh Jos ini bahkan membuat Jos dan mertunya sempat berselisih. Pernikahan Jos pada awalnya memang tidak disetujui akibat adanya perbedaan latar belakang ekonomi antara dia dan istrinya.
Kemampuan Jos untuk menghidupi keluarganya dipertanyakan oleh sang mertua. Jos yang saat itu jauh dari kata mapan merasa dicambuk oleh perlakuan tersebut, hanya saja rasa sakit tersebut ia jadikan motivasi untuk maju. Ia ingin membuktikan bahwa ia bisa berubah.
ADVERTISEMENT
Mengawali bisnis
jos bersama salah satu pembicara ternama indonesia, Andy F. Noya. Foto: instagram.com/jos.oren.
Karena diterpa gelombang PHK, Jos memulai karir barunya dengan membuka bisnis kuliner. Dengan modal yang ia dapat dari uang pesangon, Jos membuka warung bakso.
Perjalanannya sebagai pedang bakso ternyata bercabang. Jos bertemu dengan Daniel Tumiwa, seorang pengusaha yang namanya masih bergaung hingga hari ini. Pertemuan ini membawa Jos bekerja di sebuah rumah produksi milik Daniel yang bernama Vertigo.
Jos bekerja keras di tempat kerja barunya juga mendapatkan berbagai macam pelajaran baru. Hal ini membuat jenjang karir Jos meningkat. Mengawali pekerjaan sebagai staf produksi, Jos mampu membawa dirinya hingga pada posisi produser.
Kemampuan dan pengalamannya tentu saja meningkat sehingga ia memutuskan untuk menjadi pengusaha yang memiliki rumah produksi sendiri. Setelah 5 tahun bekerja di Vertigo, pada 2007, Jos bersama seorang kawannya berhasil membangun rumah produksi sendiri bernama Vertical.
ADVERTISEMENT
Karinya sebagai pebisnis semakin menanjak. Jos bahkan pernah menggarap sebuah acara musik ternama Indonesia, yakni Soundrenaline. Karena acara itu, Jos bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1 miliar. Tentu saja hal tersebut tak lepas dari kerja keras dalam memikul tanggung jawab yang dua kali lipat lebih berat: sebagai pekerja dan pembelajar.