Mengenal Tamatan SMP yang Jadi Orang Terkaya, Berawal Jualan HP Bekas

Konten dari Pengguna
23 Januari 2021 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nikhil Kamath. Foto: Instagram @nikhilkamathcio
zoom-in-whitePerbesar
Nikhil Kamath. Foto: Instagram @nikhilkamathcio
ADVERTISEMENT
Jadi miliarder di usia muda bukanlah hal yang mustahil. Semua orang berhak bermimpi jadi miliarder dan mewujudkannya jadi kenyataan. Namun, hanya segelintir orang saja yang mau berjuang untuk merealisasikan mimpinya.
ADVERTISEMENT
Profil orang sukses yang satu ini misalnya, ia adalah Nikhil Kamath, berhasil jadi miliarder di usia 34 tahun. Dirinya tercatat sebagai pendatang baru yang masuk dalam jajaran 100 orang terkaya tahun 2020 di India versi Forbes.
Ia merupakan salah satu pendiri dari Zerodha, perusahaan jasa keuangan yang menawarkan pialang ritel, reksa dana, obligasi, dan perdagangan mata uang terbesar di India. Berkat Zerodha, Nikhil berhasil menjadi miliarder muda di India.
Tentunya, di balik kesuksesan yang Nikhil raih tidak semudah menjentikkan jari tangan. Dirinya harus berjuang dan melewati berbagai profesi sampai akhirnya ia mencapai di puncak ini.
Saat usianya 14 tahun, Nikhil drop out dari sekolah menengah dan memutuskan berkarier sebagai pemain catur penuh waktu. Ia mengikuti kompetisi salah satunya adalah Kejuaran Catur Nasional di India.
ADVERTISEMENT
Tapi, Nikhil mengakui bahwa dirinya gagal berkarier menjadi seorang pecatur profesional. Dari kegagalan ini, ia yang tak tamat SMA itu mulai menjalankan beberapa usaha. Nikhil membuka jasa laundry hingga jadi penjual ponsel bekas.
Dari melakukan pekerjaan tersebut, Nikhil berniat melakukan perubahan untuk mendapat kehidupan yang lebih baik. Dirinya juga tahu kalau tidak ada yang mau mempekerjakannya karena tidak menyandang gelar sarjana. Maka dari itu, Nikhil harus sukses tanpa memerlukan sebuah gelar.
Kemudian, Nikhil terinspirasi dari saudaranya untuk terjun dalam dunia trading. Akhirnya, ia mulai mempelajari seluk beluk perdagangan saham secara mandiri. Secara cepat, investasi yang Nikhil dan saudaranya lakukan berjalan dengan baik. Tapi, dalam kasusnya, ia menemukan bahwa sistem yang digunakan pada platform tersebut begitu rumit.
ADVERTISEMENT
Di tahun itu, biaya perantara di India sangat tinggi. Juga, untuk seorang trader yang bermain secara full time, ada banyak rintangan yang harus dilewati sebelum trader tersebut bisa benar-benar mendapat keuntungan yang konsisten.
Sejak itu, Nikhil bersama saudaranya menggunakan uang tabungan mereka untuk membangun platform broker yang lebih sederhana dan terjangkau bagi investor sehari-hari. Pada 2010, lahirnya Zerodha. Dalam perjalanannya, Zerodha berkembang dari mulut ke mulut karena minat masyarakat India untuk investasi di luar emas dan properti mulai tumbuh.
Sepuluh tahun didirikan, Zerodha mendulang kesuksesannya di tengah pandemi Covid-19. Minat investor ritel membanjiri pasar saham, setidaknya ada 15 persen penjualan saham ritel yang dilakukan melalui platform tersebut. Karena faktor ini, membuat Nikhil dan saudaranya, Nithin, memiliki kekayaan gabungan senilai USD 1,55 miliar atau setara Rp 21,7 triliun, (kurs Rp 14,054).
ADVERTISEMENT
Selain Zerodha, dua bersaudara asal Banaglore itu juga mendirikan firma manajemen investasi bernama True Beacon. Perusahaan ini ditujukan kepada para investor yang memiliki kekayaan sangat tinggi dan beroperasi dengan biaya nol. Tidak ada biaya pembukaan akun, biaya penebusan, dan juga biaya pemeliharaan.
Nikhil memang sudah jadi miliarder, tapi dirinya masih berkontribusi untuk negaranya. Ia sering menjadi penulis kolom untuk beberapa harian bisnis terkemuka di India seperti The Economic Times dan Mint.