Mengenal Zhang Yong, Eks Tukang Las yang Jadi Orang Terkaya di Singapura

Konten dari Pengguna
26 September 2020 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Zhang Yong (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Zhang Yong (Foto: Getty Images)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada banyak kisah inspiratif dari sosok orang terkaya yang memulai kesuksesannya dari bawah, tak terkecuali cerita seorang miliarder China, Zhang Yong.
ADVERTISEMENT
Dia adalah salah satu pendiri dan CEO Haidilao International Holding, perusahaan induk ritel restoran hotpot Hai Di Lao.
Pada tahun 2017, restoran yang memiliki hingga 600 outlet di seluruh dunia tersebut diketahui mampu meraup keuntungan sebesar Rp 2,4 triliun.
Angka tersebut terus bertambah seiring peluncuran IPO pertama Hai Di Lao pada September 2018, yang membuat nilai perusahaan naik menjadi Rp 168 triliun.
Seperti dikatakan sebelumnya, Zhang dulunya bukan siapa-siapa. Ia hanya seorang anak kecil yang putus sekolah saat SMA. Zhang lahir dari keluarga miskin dan tumbuh di daerah pedesaan Jianyang, Sichuan.
Saat memasuki usia 20-an, Zhang bekerja sebagai tukang las di sebuah pabrik traktor yang dikelola pemerintah di Jianyang untuk membantu perekonomian keluarga. Namun, karena hanya mendapat gaji yang sangat kecil, yaitu sekitar Rp 266.000 per bulan, Zhang memutuskan untuk berhenti bekerja.
ADVERTISEMENT
Semasa kecilnya, ia tidak pernah mencicipi makanan lezat khas restoran hingga usianya 19 tahun. Zhang yang biasa makan di kafetaria pabriknya itu memberanikan diri mengunjungi restoran untuk pertama kalinya.
Akan tetapi, pengalaman pertamanya itu malah berakhir dengan staf yang kasar dan makanan yang jauh dari enak. Pengalaman inilah yang memberikan motivasi bagi Zhang untuk membuka restorannya sendiri.
Sejak berhenti bekerja di pabrik traktor selama hampir enam tahun, Zhang memutuskan untuk membuka sebuah restoran kecil yang menjual hotpot bersama beberapa teman dan istrinya Shu Ping pada tahun 1994. Waktu itu, mereka hanya memiliki paling banyak empat meja untuk pembeli.
Menu makanan yang ada di Hai Di Lao (Foto: Trip Advisor)
Padahal, Zhang mengaku kalau ia tidak memiliki pengalaman memasak bahkan untuk membuat olahan hotpot. Selain itu, Zhang tidak dapat menyumbang uang modal karena pada dasarnya ia tak punya uang banyak.
ADVERTISEMENT
Namun, ia memberanikan diri mengambil posisi manajer dan menjanjikan kepada mereka kalau aset restoran akan naik dari 10.000 yuan menjadi 150.000 yuan (setara Rp 329 juta) dalam waktu lima tahun.
Zhang bahkan berani memberikan kompensasi kalau dia tidak berhasil mencapai target tersebut. Banyak yang sempat meragukan perkataan Zhang itu.
Namun, berkat kemampuan dan kerja kerasnya, Zhang dapat membuktikan omongannya. Hanya dalam beberapa bulan, restoran mereka digadang-gadang sebagai restoran hotpot terbesar di Jianyang.
Kini, selain makanan pedasnya, Hai Di Lao dikenal sebagai restoran yang memberikan pelayanan bagi pembeli yang menunggu antrian meja. Mereka dapat menggunakan layanan pijat, semir sepatu, hingga manikur.
Selain itu, pelayan restoran juga akan akan memberikan demo membuat olahan makanan yang dipesan pelanggan dengan gerakan yang menghibur. Hal ini dilakukan Zhang karena ia sadar betul bahwa pelayanan merupakan hal penting dalam usahanya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya perhatian kepada pelanggan, Zhang juga dikenal sangat baik dalam memperlakukan karyawannya. Ia tidak segan-segan memberikan penghargaan bagi karyawan yang dapat melayani pelanggan dengan cara yang kreatif.
Bahkan, Zhang mau memberikan bonus sebesar 3% dari keuntungan perusahaan bagi karyawannya.
Atas kesuksesannya, Zhang diketahui memiliki kekayaan sekitar Rp 193 triliun menurut Forbes. Zhang menjadi orang terkaya di Singapura dengan jumlah kekayaannya itu setelah resmi menjadi penduduk negara tersebut pada 2019 lalu.
Ia mampu menggeser Philip dan Robert Ng bersaudara dari Grup Sino Hong Kong yang telah satu dekade lamanya memegang titel tersebut.