Perjalanan Anak Tukang Ledeng Miliki Harta Rp 35 T dari Bisnis Konsultan

Konten dari Pengguna
25 Desember 2020 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Leon Cooperman. Foto: LinkedIn/Leon Cooperman
zoom-in-whitePerbesar
Leon Cooperman. Foto: LinkedIn/Leon Cooperman
ADVERTISEMENT
Ketika dilahirkan ke dunia, kita tak bisa memilih untuk terlahir di keluarga sempurna, yang selalu memenuhi semua kebutuhan dan mengabulkan apa yang kita inginkan. Atau, semesta malah menurunkan kita di keluarga biasa-biasa saja, hidup dengan apa adanya. Tapi, kita tetap bisa memilih tujuan hidup yang kita inginkan. Mengusahakan tujuan itu agar menjadi kenyataan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sama seperti kisah profil orang sukses yang satu ini, terlahir dari keluarga yang kurang berkecukupan, tapi memiliki tekad kuat untuk mengubah nasib kehidupan. Ia adalah Leon Cooperman, seorang pendiri dari Omega Advisors, perusahaan layanan konsultasi investasi di New York.
Perusahaan yang ia dirikan dari 29 tahun silam, berhasil mengumpulkan pundi-pundi kekayaan untuk Leon. Dikutip dari Forbes, kekayaan yang ia miliki saat ini senilai USD 2,5 miliar atau sekitar Rp 35 triliun.
Leon lahir di South Bronx, New York City pada 25 April 1943. Ia merupakan anak imigran dari Polandia. Pindah ke Amerika, sang Ayah hanya bekerja sebagai tukang ledeng dengan penghasilan yang tidak seberapa.
Walaupun penghasilan Ayahnya pas-pasan, sang Ayah tetap mengusahakan Leon agar bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Leon merupakan generasi pertama dari keluarganya yang bisa berkuliah.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang membuat Leon tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Dengan ketekunan dan hasil kerja kerasnya, ia berhasil menyandang gelar sarjananya di Hunter College, universitas negeri di New York.
Rupanya, mendapat gelar sarjana tidak membuat Leon merasa puas. Ia masih haus akan ilmu dan berdedikasi untuk melanjutkan pendidikan S-2 di Columbia Business School. Leon membiayai kuliahnya menggunakan student loan atau pinjaman mahasiswa.
Pada 1967, Leon sukses meraih gelar Master of Business Administration. Setelah kelulusannya, ia mendapat pekerjaan pertamanya di Goldman Sachs, perusahaan perbankan investasi, sekuritas, dan manajemen investasi global terkemuka di Amerika Serikat.
Namun, awal-awal berkarier di sana tidaklah semulus yang dibayangkan. Leon telah menikah dengan Toby dan mereka dikaruniai seorang anak. Saat anaknya berumur 6 bulan, Leon sempat memiliki penghasilan minus akibat tunggakan student loan dan tidak memiliki tabungan.
ADVERTISEMENT
Ia menghadapi masa itu dengan ketabahan dan terus bekerja keras untuk bisa membayar semua utang dan memberikan kehidupan yang layak untuk keluarganya. Leon menghabiskan 25 tahun untuk bekerja di Goldman Sachs. Ia sudah mencicipi berbagai jabatan di sana, yang tertinggi menjabat sebagai ketua dan kepala eksekutif Goldman Sachs Asset Management.
Setelah berbekal ilmu dan memiliki pengalaman yang banyak di Goldman Sachs, Leon memutuskan untuk membangun perusahaannya sendiri pada 1991 yang bernama Omega Advisors. Sebuah perusahaan yang menawarkan layanan konsultasi investasi berbasis di New York.
Membangun bisnis, memang tidak mudah. Perusahaan yang ia dirikan ini sempat terkena masalah. Omega Advisors mendapat tuduhan melakukan praktik ilegal sehingga ia harus menyelesaikan pembayaran sebesar USD 4,9 juta atau sekitar Rp 69 miliar kepada SEC (Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat), padahal Leon mengaku tidak melakukan kesalahan apa pun.
ADVERTISEMENT
Perusahaan miliknya kembali berjalan. Dikutip dari CFA Society New York, Omega Advisors sudah mengelola lebih dari USD 10 miliar (Rp 141 triliun) dana klien. Tak hanya itu, dari usahanya ini, Leon memiliki kekayaan sebesar USD 2,5 miliar atau sekitar Rp 35 triliun.
Walaupun sudah berada di langit, ia tak lupa daratan. Leon bersama sang istri menjadi seorang filantropis dan mendirikan sebuah yayasan bernama The Leon & Toby Cooperman Family Foundation. Melalui yayasan ini, Leon memberikan sumbangan dana kepada yang membutuhkan di bidang pendidikan (program beasiswa), penelitian, medis dan kebutuhan kemanusiaan lainnya.