Perjalanan Eks Badut Keliling Sukses Bikin Usaha EO, Hartanya Kini Rp 17,3 T

Konten dari Pengguna
23 Juni 2021 13:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjadi kaya raya berharta triliunan, bahkan menjadi salah satu orang terkaya di dunia, barangkali tak pernah menjadi bayangan seorang pemain sirkus jalanan asal Kanada, Guy Laliberte.
Foto: Forbes
Menjadi kaya raya berharta triliunan, bahkan menjadi salah satu orang terkaya di dunia, barangkali tak pernah menjadi bayangan seorang pemain sirkus jalanan asal Kanada, Guy Laliberte.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak, pria kelahiran Quebec, 2 September 1959 itu hanyalah seorang lelaki biasa yang berprofesi sebagai pemain sirkus dan badut jalanan yang penghasilannya tidak tetap.
Ia bahkan tak memiliki rumah untuk beristirahat. Sehari-hari, Laliberte mengikuti rombongan sirkus keliling bernama Barnum & Bailey Circus. Mereka merupakan rombongan yang kerap berkeliling ke kota-kota untuk menghibur.
Penghasilan hariannya tentu saja tidaklah tetap. Bisa makan saja, Laliberte dan kawan-kawan sudah bisa mensyukuri. Untuk liburan, mereka berpikir bahwa sirkus yang mereka jadikan profesi itulah yang menjadi liburan mereka.
Setiap kali singgah di suatu kota, Laliberte dan kawan-kawan membuka sebuah tenda mobil dan memulai sirkusnya. Ia memang punya bakat di bidang performance art.
Saat duduk di bangku SMA, Laliberte sudah berani membuka pertunjukan sirkus pribadinya yang ditonton oleh teman-teman sekolahnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Laliberte juga pandai memainkan berbagai alat musik. Namun, alat musik yang paling lancar ia mainkan adalah akordion dan harmonika. Di SMA-nya dahulu lah Laliberte mengekspresikan semua bakatnya.
Memasuki kuliah, jiwa seni Laliberte tak bisa dibendung. Baru setahun masuk kampus, ia sudah drop out karena lebih memilih menjadi seorang penampil jalanan ketimbang jadi seorang akademisi.
Sempat ia bekerja di sebuah pabrik hydro-electric di Quebec setelah berkeliling kota dengan grup sirkusnya guna menyambung hidup.
Namun, nasib sial harus menimpa Laliberte. Baru tiga hari kerja, para buruh di sana melakukan mogok kerja. Karena kejadian itu, Laliberte ujug-ujug harus dipecat dari pekerjaannya.
Sejak saat itu, ia trauma dan tak lagi mau bekerja sebagai seorang karyawan tetap. Passion-nya di dunia seni pun memanggil dan ia kembali ke trah asalnya.
ADVERTISEMENT
Karena dibangun dari fokus dan kerja keras, jiwa seninya membawa Laliberte menuju nasib yang lebih baik. Bahkan, jauh lebih baik dari yang pernah ia bayangkan.
Karena penampilannya yang luar biasa, Laliberte pun tak lagi manggung di jalan-jalan kota, melainkan dipanggil ke tempat-tempat mewah seperti kasino dan hotel berbintang lima.
Uang bayarannya pun jauh lebih mahal dan besar dibanding ketika saat ia blusukan ke banyak daerah. Dari penghasilannya tersebut, Laliberte pun membangun showroom-nya sendiri dengan nama Curqie de Soleil.
Cirque de Soleil di masa kini menjadi manajemen hiburan terbesar di Kanada yang berhasil menyumbang harta kekayaan kepada Laliberte sebesar 1,2 miliar dolar AS atau senilai Rp 17,3 triliun (kurs: Rp 14.462).
ADVERTISEMENT