Perjalanan Ray Kroc, Sales Gelas yang Sukses Besarkan McDonald's

Konten dari Pengguna
10 Maret 2021 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ray Kroc, sosok dibalik ekspansi waralaba McDonald's. (Foto: Pinterest).
zoom-in-whitePerbesar
Ray Kroc, sosok dibalik ekspansi waralaba McDonald's. (Foto: Pinterest).
ADVERTISEMENT
Siapa tidak kenal McDonald's? Restoran cepat saji yang mendunia ini ternyata punya kisah yang cukup unik. Pasalnya, terdapat perdebatan atas siapa yang pantas disebut pendirinya, apakah McDonald bersaudara, ataukah pengusaha nyentrik Ray Kroc.
ADVERTISEMENT
Jika bicara pendiri, Maurice dan Richard McDonald secara historis adalah orangnya. Namun jika bicara orang dibalik kesuksesan McDonald sebagai waralaba dunia, Ray Kroc dalangnya.
Lahir pada 5 Oktober 1902, Kroc sempat berpartisipasi pada Perang Dunia I di medan perang Eropa. Demi diterima angkatan militer, ia berbohong akan umurnya yang seharusnya 15 tahun menjadi 17 tahun. Saat itu, ia diterima untuk jadi supir ambulans pasukan.
Sepulangnya dari Eropa, ia menjadi salesman selama 17 tahun sebelum momen pertemuannya dengan McDonald's. Ia mengawalinya dengan menjadi penjual pita sekaligus jadi pianis sebuah band jazz kecil di Michigan.
Semenjak menikah pada 1919 dan memiliki seorang putri, Kroc hijrah ke Chicago dan menjadi salesman di perusahaan gelas kertas Lily Tulip Paper Cup Company. Enam tahun berselang, ia pindah ke Florida dan menjadi sales real estate. Namun setelah setahun, penjualannya selalu menurun. Ia bahkan terpaksa kembali menyambil jadi pianis lepas.
ADVERTISEMENT
Tak kunjung sukses dan kerinduan istrinya pada Chicago, mereka akhirnya kembali dan Kroc melamar kembali di Lily Tulip Paper Cup Company. Beruntung, ia diterima dan menduduki posisi manajer penjualan wilayah. Namun, ia akhirnya keluar karena merosotnya perusahaan.
Kemudian, ia bekerja sebagai sales di perusahaan mixer pembuat milkshake Prince Castle selama 15 tahun. Saat di sini juga lah ia bertemu dengan McDonald bersaudara pada 1954 lewat penjualan mixernya.
Berawal dari restoran berkonsep speed service system sejak 1948 tersebut yang membeli mixer Kroc secara masif. Kroc yang terheran ada restoran yang membeli mixer begitu banyak, akhirnya terbang ke California untuk melihat langsung restoran tersebut dan bertemu pemiliknya. Berbincang dengan McDonald bersaudara, akhirnya mereka menjalin kerja sama.
ADVERTISEMENT
Pada 1955, Kroc yang sudah bermitra dengan McDonald bersaudara turut membuka cabang McDonald's. Ia mulai mendirikan McDonald's Corporation di Illinois dan mulai menjual waralaba restoran McDonald's. Kroc juga mendirikan Franchise Reality Corporation untuk membeli tanah dan menjualnya melalui sistem kredit ke waralaba McDonald's.
Sejak awal, Kroc memang melihat restoran yang berdiri pada 1948 tersebut punya potensi untuk jadi lebih besar. Meski begitu, McDonald bersaudara menolak ide ini karena mereka tidak berniat melakukan ekspansi dan mengeruk untung lebih banyak lagi.
Akhirnya pada 1961, Kroc yang bernafsu untuk melebarkan sayapnya mengakuisisi penuh hak McDonald's seharga $ 2,7 juta atau setara Rp 39 miliar untuk kurs saat ini. Saat itu pula McDonald melakukan ekspansi besar-besaran dengan mendirikan 228 restoran yang penjualannya mencapai sekitar Rp 500 miliar untuk kurs saat ini.
ADVERTISEMENT
Pada 1984, Kroc meninggal dunia dan di saat yang sama, McDonald's sudah berkembang pesat dengan memiliki 7.500 restoran di berbagai negara bernilai Rp 115 triliun untuk kurs saat ini. Secara pribadi ia berhasil mengeruk kekayaan mencapai Rp 7,2 triliun untuk kurs saat ini.