Pria Ini Dulu Tak Mampu Beli Baju, Kini Jadi Desainer Dunia Berharta Rp 84 T

Konten dari Pengguna
17 Oktober 2020 12:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ralph Lauren (Foto: Pinterest)
zoom-in-whitePerbesar
Ralph Lauren (Foto: Pinterest)
ADVERTISEMENT
Nasib seseorang memang tak pernah ada yang tahu. Bisa jadi, meski saat ini terpuruk, manusia bisa bangkit dan mengubah nasibnya beratus-ratus derajat menjadi berbeda.
ADVERTISEMENT
Contoh nyatanya dapat kita lihat dari sosok Ralph Lauren, seorang fashion desainer yang punya 11 label busana, ribuan gerai, empat restoran, dan jutaan proyek desain yang tak ada habis-habisnya.
Ralph Lauren, telah menjadi teladan bagi dunia fashion internasional selama kurang lebih 50 tahun. Busana buatannya yang aduhai selalu menjadi langganan tokoh-tokoh papan atas baik itu pebisnis, artis, hingga pejabat.
Keahlian yang dimiliki oleh pria asal Amerika Serikat itu mampu mendatangkan harta kekayaan sebesar 3,7 miliar dolar AS atau senilai Rp 84 triliun (kurs: Rp 14.764), seperti dicatat Forbes (diakses 17 Oktober 2020, pukul 11.57 WIB).
Namun, jauh sebelum sesukses hari ini, Ralph Lauren harus menghadapi terjalnya kehidupan dan pahitnya proses yang panjang. Kesuksesan yang ia dapat saat ini diraih dari hasil kerja kerasnya sejak muda.
ADVERTISEMENT
Imigran Miskin yang Tak Mampu Beli Baju
Siapa sangka, meski saat ini Ralph dijuluki Raja Fashion dunia, saat muda, Ralph sama sekali tidak mampu untuk membeli sehelai benangpun. Ia dan keluarganya yang merupakan imigran, sangat hidup dalam kesengsaraan.
Ralph muda tinggal di kawasan Bronx. Masa mudanya yang diliputi kemiskinan membuat Ralph kerap stress dan galau. Untuk mengobati itu, ia gemar berlari ke bioskop untuk menonton berbagai film.
Film-film yang ia tonton itulah yang menginspirasinya dalam dunia fashion desain. Jika sudah menonton sebuah film, ia akan mengimajinasikan dirinya sedang berada di dalam film tersebut. Imajinasinya itulah yang ia bawa ke bisnis fashion.
Ralph mulai berani mengaplikasikan imajinasinya kala ia sudah mulai sedikit dewasa. Suatu hari, ia bersama temannya datang ke sebuah pertandingan polo. Di sana, mereka melihat bahwa polo ternyata digemari oleh orang-orang kelas atas.
ADVERTISEMENT
Teman Ralph mengatakan bahwa itu adalah potensi bisnis yang menjanjikan. Maka dari itulah, pada 1967, dengan mulai membuka kios kecil di New York, Ralph bersama kawannya itu membangun brand khusus busana polo bernama Polo Ralph Lauren.
Brand itulah yang mengantarkannya pada kesuksesan-kesuksesan lainnya hingga hari ini. Karena ide yang cemerlang itu, Ralph berubah menjadi seorang jutawan, bahkan miliarder.
Pencapaiannya saat ini persis seperti harapannya semasa sekolah. Dalam buku catatan sekolah, pada kolom "Harapan" Ralph menuliskan bahwa ia ingin menjadi jutawan. Tak ada yang menyangka, harapannya itu kini menjadi nyata.