Sempat Jual Perhiasan untuk Modal Usaha, Ini Kisah Sukses Pudjiastuti

Konten dari Pengguna
20 Mei 2020 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : DetikNews
zoom-in-whitePerbesar
Foto : DetikNews
ADVERTISEMENT
Wanita yang satu ini sangat terkenal dengan beragam tingkahnya. Mulai dari cara berpakaian, tato, dll. Salah satunya adalah menenggelamkan kapal saat ia menjabat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Kerja 2014-2019. Ia ramai dibicarakan di sosial media sampai saat ini. Terlepas dari kontroversialnya, Susi merupakan wanita yang cocok dijadikan teladan.
ADVERTISEMENT
Susi adalah perempuan yang gigih. Ia tak meraih kesuksesannya dalam sekejap. Ia harus berusaha keras dan tidak menyerah dalam mengembangkan bisnisnya. Jiwa bisnis turun dari keluarganya. Keluarga Susi merupakan pedagang ternak di Pangandaran. Namun ada sebab lain juga ia terjun ke bisnis.
Susi juga mengatakan bahwa bisnis merupakan jalan untuk mendapatkan kemandirian. Sebagai seorang perempuan jawa, melakukan apa yang ingin ia lakukan dengan bebas meruapakan perkara bisnis. Ia biasa diberitahu keluarga tentang apa yang harus lakukan. Tetapi tidak ketika ia berbisnis. Melalui bisnis ia diharuskan untuk berani mengambil resiko dan cermat melihat peluang.
Kesuksesan Susi bukan datang dari pendidikan. Ia memutuskan untuk merantau ke Yogyakarta untuk mengenyam pendidikan. Namun ia duduk dibangku kelas dua di SMA 1 Yogyakarta, ia di keluarkan. Selanjutnya ia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya.
ADVERTISEMENT
Hidup diantara nelayan, ia memutuskan untuk membuka usaha jual beli ikan. Modalnya bersal dari perhiasan yang ia jual seharga Rp750.000. Dengan gigih, Susi menawarkan dagangannya kepada beberapa restaurant. Ia konsisten menawarkan ikan-ikan berkualitas tinggi.
Foto : bisnis.com
Usahanya kemudian berkembang menjadi pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product. Salah satu produk andalannya adalah lobster dengan merek ‘Susi Brand’. Susi mampu menjual lobster hingga ke Asia dan Amerika. Bisnisnya berkembang, Susi memutar otak untuk mampu mengantarkan produknya dengan segar. Ikan segar memiliki harga yang tinggi, tapi hal ini tidak dapat tewujud bila ikan harus menempuh perjalanan panjang.
Ia kemudian membli sebuah pesawat dengan pinjaman bank. Pesawat itu ia gunakan untuk mengangkut lobster serta ikan segar lainnya ke Jepang dan Jakarta. Ia hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk mengantarkan ikan hingga ke Jakarta. Ditahun 2005 ia memiliki dua pesawat. Bisnisnya terus berkembang hingga ia menyediakan jasa transprtasi dengan nama ‘Susi Air’. Kini omset usahanya mencapai ratusan miliar pertahunn.
ADVERTISEMENT