Tak Dibantu Orang Tua, Omzet Bisnis Gibran Rakabuming Kini Capai Miliaran

Konten dari Pengguna
1 Juli 2020 12:26 WIB
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bakal cawali dari PDIP, Gibran Rakabuming Raka saat bertemu komunitas potong rambut Madura di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/1).  Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bakal cawali dari PDIP, Gibran Rakabuming Raka saat bertemu komunitas potong rambut Madura di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/1). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Saat publik diributkan oleh perdebatan tentang privilege beberapa waktu lalu, Gibran Rakabuming, putra Presiden Joko Widodo, ialah salah satu yang tak merasakan hal itu. Menjadi anak seorang kepala negara, ia punya cara sendiri untuk menjalani kehidupannya, dan itu sama sekali bukan soal dunia politik.
ADVERTISEMENT
Mengikuti jejak sang ayah yang sebelum menjadi Presiden Indonesia ialah seorang pengusaha mebel di Solo, Gibran punya gairah yang besar terhadap dunia bisnis. Sejak Desember 2010 silam, anak sulung Jokowi ini telah menggeluti bisnis yang ia namai Chilli Pari. Kini, bisnis itu punya omzet sekitar Rp 1 miliar dalam sebulan.
Namun, di balik kesuksesan itu, Gibran telah mengalami petualangan yang membuatnya jatuh bangun. Bisnis katering miliknya sempat naik-turun, bahkan merugi.
Lulus dari University of Technology Insearch, Sydney, Australia, Gibran kembali ke Solo untuk merintis usaha itu. Ia melihat peluang yang amat besar di dunia katering lantaran pada saat itu, orang tua Gibran juga memiliki Graha Saba Buana, sebuah gedung pertemuan yang sering digunakan oleh masyarakat Solo untuk melangsungkan resepsi pernikahan.
ADVERTISEMENT
Untuk memulai petualangan bisnisnya, Gibran mengaku tak mendapatkan modal sama sekali dari sang ayah. Sebagai orang tua, Jokowi hanya memberikan saran.
“Kalau modal enggak. Saya dari dulu biasa apa-apa sendiri, sih.” Kata Gibran dalam sebuah wawancara.
Maka, berbekal pinjaman dari bank swasta dengan bunga besar yang jumlahnya, kata Gibran, “enggak perlu disebutin”, ia memulai petualangan di dunia katering. Gibran menyulap kantor Chilli Pari menjadi ruangan bernuansa restoran supaya calon pembeli dapat mencicipi secara langsung cita rasa makanan katering miliknya.
Gibran Rakabuming di dapur usaha katering miliknya, Chilli Pari. Foto: kumparan
Di masa awal pendiriannya, Chilli Pari yang didirikan Gibran hanya menerima pesanan untuk 50 orang saja. Promosi dilakukan Gibran dengan langsung mendatangi rumah pelanggan demi meyakinkan mereka, dan tak jarang dari sana, Gibran juga mendapat penolakan.
ADVERTISEMENT
Namun, akhirnya, berkat kekokohan tekad juga usaha yang kontinyu, Gibran akhirnya bisa membuat bisnisnya makin besar dari waktu ke waktu. Kini, tak hanya soal katering, di Chilli Pari ia menyebarkan sayap bisnisnya dengan menawarkan gedung pernikahan, wedding event organizer, rias pengantin, dekorasi, undangan, souvenir, hingga hiburan yang konsumennya mayoritas adalah masyarakat menengah ke atas. Kini, ketika telah mapan, tak kurang dari Rp 1 miliar dikantongi Gibran dari Chilli Pari miliknya itu.
Tak cukup sampai di situ, sebagai pengusaha, Gibran juga memperoleh banyak pencapaian. Sekarang, ia menjabat sebagai Ketua APJI (Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia) Solo. Chilli Pari yang ia rintis kini juga menjadi salah satu penyedia jasa One Stop Wedding Solution terbaik di Kota Solo.
ADVERTISEMENT