Pentingnya Peran Orangtua Edukasi Protokol Kesehatan Saat PTM Terbatas

Program PINTAR
PINTAR atau Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran adalah pogram yang dikembangkan Tanoto Foundation untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.
Konten dari Pengguna
12 Juli 2021 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Program PINTAR tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tangkapan layar suasana Webinar yang diselenggarakan oleh tim Mojok Pendidikan Tribun Jambi. Kegiatan tersebut disaksikan sebanyak 300 peserta dari dan luar Provinsi Jambi.
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar suasana Webinar yang diselenggarakan oleh tim Mojok Pendidikan Tribun Jambi. Kegiatan tersebut disaksikan sebanyak 300 peserta dari dan luar Provinsi Jambi.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo, Sindi, S.H., MH menegaskan pentingnya peran orangtua dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, terutama dalam mengedukasi siswa mematuhi protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Kadisdikbud Tebo dalam program live streaming Mojok Pendidikan YouTube Tribun Jambi yang berkolaborasi dengan Tanoto Foundation pada Senin, 12 Juli 2021, pukul 10.00 - 10.30 Wib.
"Dalam pembelajaran tatap muka terbatas saat ini perlu kerja sama seluruh pihak, selain kesiapan sekolah, peran orangtua juga sangat dibutuhkan dalam mengedukasi anak untuk mematuhi protokol kesehatan," ujar Kadisdikbud Tebo kepada Tribunners.
Menurutnya, orangtua siswa di Kabupaten Tebo sejauh ini sudah sangat proaktif dalam menyikapi pembelajaran tatap muka terbatas, bahkan telah berkorban tenaga dan pikiran selama pembelajaran di masa pandemi.
"Orangtua sudah sangat berpartisipasi sekali, karena di Kabupaten Tebo dalam menerapkan pembelajaran tatap muka kami memberikan kebebasan kepada orang tua untuk memilih, apakah itu tatap muka atau belajar jarak jauh dengan pendampingan orangtua dirumah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dipaparkannya lagi, selama masa pandemi sekolah menjalankan kegiatan pembelajaran dengan aturan yang ketat, terutama dalam hal pengadaan sarana cuci tangan, penutupan kantin sekolah, penerapan protokol kesehatan, dan himbauan bagi guru yang mengajar untuk vaksinasi, serta menjalin komunikasi yang baik dengan orangtua siswa.
"Selain penerapan protokol kesehatan, di sini yang lebih penting yaitu terjalinnya komunikasi yang baik antara sekolah dengan orangtua, sehingga seluruh informasi dapat diserap, sehingga sekolah memiliki data terkait perjalanan siswa atau kondisi kesehatan siswa," imbuhnya.
Disamping itu, terkait pengambilan kebijakan jika ada keluarga atau siswa yang terpapar, maka siswa yang bersangkutan akan diliburkan atau jika keadaan mengharuskan, maka diterapkan pembelajaran daring.
"Apabila ada siswa atau orangtua yang terpapar, maka kita menyarankan untuk melaksanakan pembelajaran daring, jika sudah normal dan pulih, maka pembelajaran tatap muka dilaksanakan kembali," timpalnya.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui bahwa paksanaan pembelajaran selama masa pandemi, Pemerintah Kabupaten Tebo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus memberikan arahan dan edukasi kepada kepala sekolah, serta menerbitkan aturan pembelajaran tatap muka secara berkelanjutan.
"Kita terus mengikuti perkembangan laporan kasus Covid-19, dan seluruh edaran dari pusat maupun pemerintah Provinsi kita pelajari dan tindak lanjuti, serta diteruskan hingga ke sekolah," imbuhnya.
Sementara itu, dalam program streaming Mojok Pendidikan Tribun Jambi tersebut, selain Kepala Disdikbud Tebo juga hadir sebagai Narasumber Rojak, orangtua siswa yang berasal dari Tanjab Timur, dan Ibu Metty Hartina, guru SMPN 21 Batang Hari yang juga fasilitator program PINTAR Tanoto Foundation.