Tanoto Latih 10 Ribu Guru dan Kepala Sekolah Percepat Digitalisasi Pembelajaran

Program PINTAR
PINTAR atau Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran adalah pogram yang dikembangkan Tanoto Foundation untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.
Konten dari Pengguna
18 Oktober 2021 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Program PINTAR tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
CEO Global Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo, saat memotivasi 10 ribu guru dan tenaga pendidik yang akan mengikuti digitalisasi pembelajaran melalui Program PINTAR 2021/2022.
zoom-in-whitePerbesar
CEO Global Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo, saat memotivasi 10 ribu guru dan tenaga pendidik yang akan mengikuti digitalisasi pembelajaran melalui Program PINTAR 2021/2022.
ADVERTISEMENT
Jakarta - Tanoto Foundation hari ini membuka pelatihan berbasis digital Program PINTAR 2021/2022 untuk mengakomodasi dan mempercepat digitalisasi pembelajaran dan pelatihan guru dan kepala sekolah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini melibatkan 1.100 fasilitator pembelajaran dan manajemen sekolah yang akan melatih dan mendampingi lebih dari 10 ribu guru dan kepala sekolah dari 842 sekolah dan madrasah di lima provinsi, yaitu Sumatra Utara, Riau, Jambi, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
Menurut CEO Global Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo, transformasi pembelajaran menggunakan teknologi harus dimulai dari diri guru-guru dan tenaga pendidik yang akan menjadi fasilitator pembelajaran.
“Kami mendukung para guru dan tenaga pendidik untuk berani mencoba, bereksperimen, mengkontruksi, berimajinasi, dan membuat definisinya sendiri tentang pembelajaran yang kaya digital,” ungkap Satrijo ketika membuka acara pembukaan pelatihan berbasis digital Program PINTAR, Senin (18/10/2021).
Pelatihan berbasis digital yang inovatif
Pelatihan berbasis digital Program PINTAR menerapkan model pelatihan yang memanfaatkan penggunaan teknologi, dengan memasukkan unsur-unsur gamifikasi untuk mendorong pelatihan virtual yang lebih menyenangkan, menggunakan learning management system (LMS), dan mempraktikkan pembelajaran yang terintegrasi teknologi untuk mendorong keaktifan siswa.
ADVERTISEMENT
Dengan mengikuti pelatihan berbasis digital program PINTAR, guru dapat belajar untuk memadukan konsep belajar mandiri dan terpandu, memanfaatkan ragam teknologi digital untuk mendukung pembelajaran di kelas.
Menurut Training Lead Program PINTAR, Golda Simatupang, pelatihan dan pendampingan ini akan berjalan sekitar tiga bulan. “Kami akan terus belajar bersama para guru dan kepala sekolah di lapangan untuk memperbaiki sistem pembelajaran agar dapat memenuhi kebutuhan anak-anak tidak hanya di masa kini tapi juga untuk masa depan mereka nanti,” jelas Golda.
Training Lead Program PINTAR Tanoto Foundation, Golda Simatupang, memaparkan model pelatihan berbasis digital Program PINTAR 2021/2022. Pelatihan ini bertujuan mempercepat digitalisasi dalam pembelajaran yang melibatkan 1.100 fasilitator pembelajaran dan manajemen sekolah yang akan melatih dan mendampingi lebih dari 10 ribu guru dan kepala sekolah.
Peserta akan difasilitasi untuk berpraktik langsung bersama fasilitator Program PINTAR yang memberi penguatan, pendampingan, dan menciptakan ruang diskusi antar guru untuk memastikan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan dalam pelatihan maupun pembelajaran di kelas.
Pada acara ini Tanoto Foundation juga memperkenalkan website PINTAR terbaru yang berfungsi sebagai sumber belajar bagi guru, orang tua, kepala sekolah, dosen, pemangku kepentingan, dan mitra pembangunan.
ADVERTISEMENT
“Pengguna website dapat memanfaatkan praktik-praktik baik yang inovatif dan praktis yang telah dikurasi oleh tim ahli untuk diterapkan langsung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran aktif, literasi, manajemen sekolah, parenting, dan penyiapan mahasiswa calon guru yang berbasis praktik melalui pintar.tanotofoundation.org yang tidak lama lagi akan diluncurkan,” kata Golda.
Percepat digitalisasi pendidikan
Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Suharti menyebut indikator keberhasilan program digitalisasi pendidikan di Indonesia sangat tergantung pada kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusianya.
Kemendikbudristek telah menyiapkan digitalisasi pendidikan termasuk platformnya, kurikulumnya, dan juga kualifikasi pendidik yang dibutuhkan saat. Hanya saja, tidak bisa kita pungkiri bahwa masih terdapat guru-guru yang masih kesulitan untuk menjalankan pembelajaran secara daring atau pembelajaran jarak jauh.
Peningkatan kapasitas bagi guru dan kepala sekolah sangat penting, supaya mereka mampu memberikan pembelajaran yang berkualitas dan relevan, khususnya terkait dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
“Mewakili Kemendikbudristek, kami mengapresiasi kepada Tanoto Foundation atas bantuan, komitmen, dan kontribusi pada dunia pendidikan Indonesia melalui Program Pintar yang mendukung peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah dalam bertransformasi memfasilitasi pembelajaran berkualitas, relevan, dan memanfaatkan teknologi,” kata Suharti.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Prof. Dr. H. M. Ali Ramdhani S.TP., MT mengungkapkan bahwa transformasi digital di dunia pendidikan adalah sebuah kemutlakan yang harus dilakukan.
“Jika hal tersebut sudah dilakukan, kelak anak-anak kita secara mindset sudah siap untuk menghadapi kehidupan di masa depan,” tambahnya.
Ramdhani juga mengingat pesan orang tuanya yang mengatakan bahwa orang yang terpelajar hanya memiliki masa lalu, sedangkan orang yang terus belajar adalah orang yang akan memiliki masa depan.
ADVERTISEMENT
"Karena itu, saya berterima kasih pada Tanoto Foundation yang telah memberikan fasilitas agar kita tidak jadi pemilik masa lalu, melainkan pemilik masa depan yang selalu beradaptasi untuk dinamika peradaban,” tutup Ramdhani.