Dosen FISIP UM Buton persentasikan Hasil Riset pada Konferensi Internasional

Anwar Sadat mempersentasikan Hasil Risetnya (Sumber : Herman)

Dosen Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton), Anwar Sadat dan Herman Lawelai mendapat kesempatan menjadi presenter dalam Konferensi Internasional yang beratajuk “International Conference of Digital Transformation on Governance 2022 (CITEGOV)”. Konferensi ini deselenggarakan oleh Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Mataram bekerjasama dengan Kesatuan Asosiasi Program Studi Ilmu Pemerintahan Indonesia (KAPSIPI). Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari 25-26 November 2022 di Lombok, NTB.

Dalam konferensi yang memiliki tema “The Future of Governance in the Era of Digital Transformation towards Sustainable Development” tersebut, Anwar membawakan hasil riset yang berjudul Bibliometric Analysis and Vizualization of Innovation and Development of Digital Tourism. Anwar menyimpulkan bahwa masalah utama layanan publik berbasis e-government adalah kurangnya perangkat lunak integrasi dan kurangnya tata kelola, kebijakan, dan keamanan informasi administrasi. Karena itu, modernisasi teknologi informasi sangat penting terutama sebagai sumber utama informasi untuk penduduk pedesaan.

“Beberapa kebijakan harus dikembangkan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan melalui pemetaan masalah dalam rangka peningkatan pelayanan dan mengintegrasikan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi,” ucap Anwar

Anwar Sadat selaku Dekan FISIP UM Buton melakukan melakukan kerjasama dengan Lembaga Riset dan Inovasi UMY (Sumber : Herman)

Dalam rangkaian konferensi ini, Anwar Sadat selaku Dekan FISIP UM Buton juga melakukan melakukan kerjasama dengan Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). “InsyaAllah Kerjasama ini akan meningkatkan kegiatan penelitian dosen khususnya pada Fakultas dan umumnya pada Universitas,” tegas Anwar.

Anwar juga menyampaikan bahwa setiap kampus akan senantiasi berusaha memfasilitasi setiap dosennya dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi. Dosen selalu didorong untuk tidak sekadar mengajar di kelas tetapi juga harus melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. (HUMAS)