Inovasi Mahasiswa Ramaikan Ganesha Fair, Ada Solusi Atasi Kesepian

SBM ITB
School of Business and Management ITB
Konten dari Pengguna
8 Desember 2023 16:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SBM ITB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu stan pameran mahasiswa di Ganesha Fair, Sabtu (2/12). Mahasiswa memamerkan inovasi produknya yang merupakan tugas kelompok di mata kuliah.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu stan pameran mahasiswa di Ganesha Fair, Sabtu (2/12). Mahasiswa memamerkan inovasi produknya yang merupakan tugas kelompok di mata kuliah.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bandung - Mahasiswa Prodi Kewirausahaan Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) turut memeriahkan Ganesha Fair dengan menghadirkan berbagai jenis inovasi produk pada Sabtu lalu (2/12) di Bandung. Inovasi tersebut mereka ciptakan menggunakan teknologi terkini.
ADVERTISEMENT
Ganesha Fair adalah sebuah festival yang diadakan oleh SBM ITB di Kiara Artha Park, Bandung. Pameran tersebut menjadi ajang mahasiwa untuk menunjukkan minat, bakat, serta ilmu bisnis dan manajemen ke khalayak. Dibungkus dalam kegiatan yang meriah, acara ini merupakan kolaborasi antara Program Studi Manajemen dan Kewirausahaan SBM ITB, dengan menghadirkan band Geisha sebagai bintang tamu utama.
Mereka yang memamerkan inovasi produk itu adalah mahasiswa Kewirausahaan SBM ITB angkatan 2025 yang mengikuti mata kuliah Technology Learning for Entrepreneurship. Mata kuliah ini dirancang dan dilaksanakan oleh tim pengajar yang terdiri dari Dr. Leo Aldianto, M.B.A, M.SAE., Dr.rer.pol. Eko Agus Prasetio, S.T., MBA, CIP, Ir. Budi Rahardjo, M.Sc., Ph.D., dan Apt Yulianto, S.Si., M.A.B., M.Sc. Mata kuliah ini juga di bawah arahan dan pengawasan Sonny Rustiadi, SE., MBA., Ph.D., CBAP, Kepala Program Studi Kewirausahaan SBM ITB.
ADVERTISEMENT
“Mata kuliah ini memberikan pendekatan praktis dalam mempelajari teknologi seperti internet of things dan 3D printing,” ucap Sonny pada Rabu (6/12). “Mahasiswa sarjana kewirausahaan tidak hanya belajar teori dan konsep dari teknologi IoT dan 3D printing, tapi juga melakukan perancangan dan pembuatan purwarupa secara hands-on.”
Dalam mata kuliah Technology Learning for Entrepreneurship, mahasiswa-mahasiswi dibagi menjadi 20 kelompok. Masing-masing kelompok membuat sebuah produk final menggunakan teknologi yang sudah diajarkan dalam kelas.
Contoh proyek yang dikembangkan melalui proyek ini adalah “Water Wise Smart Water Meter” yang bertujuan untuk mengidentifikasi konsumsi air secara real-time. Contoh lainnya adalah “Plantist”, sebuah sistem otomatis untuk membantu pengguna merawat tanaman.
Lalu ada “Airways”, sebuah drone yang mampu mengidentifikasi kualitas udara dan melakukan penyemprotan untuk mengurangi solusi secara otonom. Terakhir, ada “Embrace Aloneness”, solusi dalam mengatasi kesepian melalui proyek seni interaktif.
ADVERTISEMENT
“Proyek-proyek ini mencerminkan komitmen kami dalam menggabungkan pembelajaran teknis dengan pengembangan keterampilan wirausaha. Hal ini sangat penting di era disrupsi digital saat ini,” tambah Sonny.
Kolaborasi mata kuliah Technology Learning for Entrepreneurship dengan Ganesha Fair bertujuan untuk memamerkan hasil karya mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu mereka untuk membawakan produk nyata. Termasuk dalam proses teknis, pemasaran, dan peluncuran produk.
Acara ini juga menjadi kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan umpan balik, memperluas jaringan, dan memperkuat kemampuan mereka sebagai wirausahawan masa depan. Di saat yang sama, produk-produk yang dibawakan oleh mahasiswa Kewirausahaan SBM ITB juga menjadi bukti konkret akan penerapan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup.