Konten dari Pengguna

Tingginya Kesadaran Masyarakat Pulau Dewata Terhadap Tradisi Yang Ada Didalamnya

Kadek Putri Ita Purnami
Mahasiswi PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
13 Desember 2024 15:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kadek Putri Ita Purnami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi tari bali (Sumber:https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tari bali (Sumber:https://pixabay.com/id/)
Pulau Dewata, Bali, dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal di Indonesia. Keindahan alamnya yang sangat indah sekaligus memukau, seperti pantai-pantainya yang indah, sawah yang bertingkat tingkat, hingga gunung-gunung yang megah, telah menarik banyak perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang berkunjung. Namun, daya tarik Bali yang terkenal dengan sebutan pulau dewata ini tidak hanya terletak pada keindahan alamnya. Bali juga memiliki banyak kekayaan tradisi dan budaya yang masih dijaga dengan sangat baik, meskipun dunia terus berubah. Kesadaran masyarakat Bali terhadap tradisi dan budaya mereka menjadi salah satu faktor kunci yang sangat penting yang digunakan untuk menjaga keunikan tradisi dan budaya Bali. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai tingginya kesadaran masyarakat Pulau Dewata terhadap tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Bali memiliki kesadaran yang sangat tinggi terhadap tradisi dan budaya mereka sendiri, yang tercerminkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini tidak hanya terlihat dalam kebiasaan individu, tetapi juga dalam praktik kolektif masyarakat Bali. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
1. Penghormatan terhadap agama Hindu
Agama Hindu menjadi dasar kehidupan spiritual masyarakat pulau dewata Bali. Penghormatan terhadap agama ini tercerminkan dalam berbagai upacara keagamaan yang dilaksanakan dengan penuh rasa syukur. Perayaan seperti Galungan,Kuningan,dan Nyepi menjadi momen yang sangat penting yang dirayakan masyarakat hindu, melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Selain itu, hari raya Nyepi, yang merupakan hari raya tahun baru berdasarkan kalender Saka, menjadi momen yang sangat unik tentang bagaimana masyarakat Bali menghormati kesunyian dan refleksi diri. Pada hari ini, semua aktivitas dihentikan, termasuk lalu lintas dan penerbangan, sebagai bentuk penghormatan terhadap alam semesta ini.
ADVERTISEMENT
2. Pelestarian bahasa dan sastra
Bahasa Bali dan sastra tradisional Bali terus dipertahankan oleh masyarakat Bali tentunya. Bahasa Bali tetap digunakan dalam komunikasi sehari-hari, terutama di kalangan keluarga dan komunitas lokal. Sastra Bali, seperti kakawin dan geguritan, masih diajarkan kepada generasi generasi muda sebagai warisan budaya yang kaya akan nilai filosofis. Dalam berbagai upacara adat, bahasa Bali klasik juga sering digunakan untuk menambah nuansa sakral dalam setiap ritual keagamaanya.
3. Penghargaan terhadap kesenian
Kesenian tradisional Bali merupakan salah satu pilar utama budaya yang ada di Bali yang pastinya sangat dijaga dengan sepenuh hati oleh masyarakat Bali tentunya. Tarian seperti Legong, Barong, dan Kecak tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga merupakan ekspresi spiritual yang mendalam. Musik tradisional Bali, seperti gamelan, dimainkan pada berbagai acara adat keagamaan yang digunakan untuk melengkapi momen sakral tersebut dan juga untuk, melengkapi hubungan harmoni di kehidupan masyarakat Bali. Keseriusan masyarakat Bali dalam melestarikan seni dan budaya mereka ini terlihat dari banyaknya sanggar seni yang masih aktif sampai sekarang yang digunakan untuk mengajarkan generasi muda.
ADVERTISEMENT
4. Pengelolaan lingkungan
Bali tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan rasa kesadaran masyarakatnya yang tinggi dalam menjaga dan melestarikan lingkungannya. Masyarakat Bali memandang alam sebagai bagian integral dari kehidupan mereka yang harus dijaga dengan baik. Hal ini terlihat dalam konsep Tri Hita Karana, yang menekankan hubungan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan. Banyak desa adat di Bali yang menerapkan aturan ketat terkait pengelolaan sampah, pelestarian hutan, dan perlindungan sumber daya air.
5. Pendidikan budaya
Tradisi dan nilai-nilai budaya Bali diajarkan sejak dini kepada generasi muda, baik secara informal melalui keluarga maupun formal melalui pendidikan yang diajarkan di sekolah. Pendidikan ini mencakup pengajaran tentang ritual adat, seni tari, musik, dan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur yang telah diwariskan.
ADVERTISEMENT
Kesadaran masyarakat Bali dalam melestarikan tradisi mereka juga mendapat dukungan dari berbagai pihak:
- Peran pemerintah
Pemerintah Provinsi Bali terus berkomitmen dalam melestarikan budaya lokal mereka, termasuk dengan mengadakan berbagai festival seni dan budaya yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat Bali. Dan bahkan Provinsi Bali menerbitkan Peraturan Gubenur Bali Nomor 79 Tahun 2018 yang mewajibkan pegawai di lingkungan lembaga pemberintahan dan swasta bahkan sekolah-sekolah untuk mewajibkan menggunakan pakian adat bali pada setiap hari kamis guna melestarikan tradisi Bali.
- Kerja sama masyarakat
Masyarakat Bali secara bersama bahu-membahu menjaga tradisi,adat dan juga budaya mereka seperti melalui kegiatan gotong royong pada upacara adat dan kegiatan desa lainya.
- Pendidikan formal
Sekolah-sekolah di Bali mengintegrasikan muatan lokal ke dalam kurikulum, sehingga generasi muda tetap mengenal dan juga dapat mencintai warisan budaya mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Tingginya kesadaran masyarakat Pulau Dewata terhadap tradisi yang mereka miliki merupakan salah satu contoh yang sangat inspiratif bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Pelestarian budaya dan tradisi tidak hanya menjaga keutuhan identitas suatu daerah, tetapi juga memperkaya warisan budaya bangsa. Untuk itu, perlu terus dilakukan upaya yang berkesinambungan dalam menjaga dan melestarikan tradisi serta budaya lokal, agar generasi muda tetap memiliki kebanggaan terhadap budaya mereka sendiri. Bali telah membuktikan bahwa keharmonisan antara modernitas dan tradisi adalah sesuatu yang mungkin dan indah untuk diwujudkan.
Kadek Putri Ita Purnami,mahasiswi PGSD Universitas Pendidikan Ganesha.