Etika Remaja di Media Sosial Masa COVID-19 Ditinjau dari Perspektif Filsafat

Konten dari Pengguna
7 Agustus 2020 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Siriah Lubis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Media Sosial. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Media Sosial. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Putri Siriah Lubis Sebagai Anggota KKN DR 01 UINSU
ADVERTISEMENT
Pernahkah anda mendengar pepatah ini ? “Every man has by nature desire to know”. Setiap manusia dari kodratnya ingin tahu. Manusia dari kodratnya merupakan makhluk berfikir, ingin mengenal, mengagas, merefleksikan dirinya, sesamanya, Tuhannya, hidup kesehariannya, asal dan tujuan keberadaannya, dan segala sesuatu yang berpartisipasi dalam kehadirannya. Lalu bagaimana dengan Etika ? Objek material dari etika adalah segala hal yang bersangkut paut dengan tingkah laku manusia. Objek formal yang dipakai tentu adalah filsafat.
Dalam kaitan dengan ini peran akal budi amat diminta. Mengapa? Karena setiap manusia dari kodratnya mempunyai desakan untuk mengenal, mencari tahu, dan mengejar pengetahuan. Secara umum dapat dikatakan bahwa etika adalah filsafat tentang tindakan sebagai manusia. Suatu tindakan itu mempunyai nilai etis bila dilakukan oleh manusia dan dalam kerangka manusiawi. Jelas bahwa etika itu berurusan secara langsung dengan tindakan atau tingkah laku manusia .
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini saya akan berpusat pada titik dimana sikap dan tingkah laku para remaja di media sosial ditengah masa Coronavirus Disease 2019 atau bisa disingkat Covid 19 , dimana wabah ini sudah meraup banyak korban jiwa di seluruh dunia. Tidak luput di negara Indonesia sendiri yang membuat akhirnya pemerintah memberhentikan aktivitas masyarakat untuk tetap berada di rumah. Dan tempat-tempat umum sebelum nya banyak sekali di tutup hingga perguruan tinggi dari sekolah dasar hingga universitas.
Dari hasil pengamatan penulis melihat bahwa para remaja sekarang ini cenderung menghabiskan waktunya dimedia sosial karna aktivitas di luar tidak bisa dijalankan. Namun, tidak banyak juga para remaja yang menggunakan media sosial ditengah wabah ini untuk menghasilkan uang dengan memanfaatkan yang ada. Namun sisi sebaliknya banyak dari konten-konten remaja yang tidak bagus untuk di tonton dan di sebarluaskan karena etika atau perilaku remaja yang tidak pantas.
ADVERTISEMENT
Bisa penulis katakan media sosial yang berkembang pesat semenjak covid 19 ini adalah aplikasi Tiktok. Dan penulis tidak perlu lagi menjelaskan aplikasi tersebut karena masyarakat diseluruh dunia hampir seluruhnya mengetahui aplikasi tersebut. Aplikasi yang sempat di tutup atau di blokir pemerinttah itu kian ramai dan tersebar luas, dan salah satunya Indonesia.
Banyak prilaku remaja yang menghabiskan waktunya hanya untuk menggunakan, mengaplikasikan tiktok tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hingga kebanyakan para remaja lupa akan etika dan moral yang telah diarahkan oleh para guru meraka selama beraktivitas di sekolah.
Jika ditinjau dari kajian filsafat. Manusia itu bertindak dan harus bertindak .”Harus bertindak” artinya bahwa tindakan itu harus memenuhi standart atau kriteria normatif tertentu. Tindakan manusia adalah pencetus dirinya. Jika disimak secara sepintas saja. Jelas manusia secara kongkret direpresentasikan dan ditentukan oleh tindakannya.
ADVERTISEMENT
Namun yang penulis lihat dari media sosial banyak sekali para remaja yang sudah tidak melihat mana baik dan buruk. Jika dikatakan itu hak setiap manusia, benar adanya. Namun seharusnya kita manusia yang memiliki akal dan pikiran yang dikaruniai oleh Allah sudah semestinya menggunakan nya kearah yang benar. Bisa dilihat dan di tinjau oleh masing-masing pribadi remaja mana yang pantas di contoh mana yang tidak sama sekali.
Masa modrenisasi sekarang ini apa saja bisa terjadi dan berkembang. Teknologi semakin maju dan ada banyak hal-hala yang akan bermunculan. Dan justru itu manusia sekarang terutama para remaja harus bisa ngelola dan mempertimbangkan mana yang pantas untuk diri nya terutama di media sosial. Berikan contoh terbaik, jangan mudah terpengaruh serta kawal diri sendiri untuk tidak salah dalam bersikap dan bertindak.
ADVERTISEMENT