Kunjungi Rumah Korban Bom Surabaya, Ini Kata Djarot

Konten dari Pengguna
16 Mei 2018 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kunjungi Rumah Korban Bom Surabaya, Ini Kata Djarot
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surabaya, Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat terbang ke Surabaya untuk menyambangi rumah korban peledakan bom di Gereja Santa Maria, Senin (14/5/2018).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya tersebut, Djarot didampingi oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali kota Pasuruan Raharto Tebo Prasetyo.
Korban bernama Aloysius Bayu Rendra Wardhana (42) yang bertempat tinggal di Jalan Gubeng Kerta Jaya Gang 1 Nomor 15 A Surabaya, adalah korban ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela.
Tidak ada tanda-tanda yang menandakan dia bakal meninggalkan keluarga tercintanya. Bahkan, sesaat sebelum dia bertugas, status di media sosialnya masih menunjukkan kebahagiaan.
"Selamat pagi, Tuhan memberkati (emoticon malaikat) mandi.. cuss SMTB (emoticon gereja) tugas negara memanggi," kata Bayu, di akun media sosialnya.
Djarot menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang terjadi kepada keluarga Bayu. Bayu sebagai kepala petugas keamanan Gereja Santa Maria tersebut adalah seorang pahlawan yang meninggal dalam tugas.
ADVERTISEMENT
"Saya bangga dengan Bayu, dia seorang pahlawan. Berani menunjukkan sikap berani berkorban, bukan untuk dirinya, melainkan orang lain," katanya.
Djarot juga mengatakan, sikap keberanian dan kerelaan Bayu untuk berkorban demi mengamankan banyak orang yang telah dilakukan Bayu bisa menjadi inspirasi bagi kita masyarakat Surabaya khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Dan sebagai warga negara yang berasal dari Surabaya, Djarot menyerukan kepada masyarakat Indonesia, terutama warga Kota Surabaya agar tidak pernah merasa takut dengan ancaman teror.
"Sekali lagi, kami turut berbela sungkawa dan mengutuk tindak brutal seperti ini," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Pada kesempatan itu juga Galih, adik dari korban menceritakan peristiwa yang menyebabkan kakaknya meninggal dunia kepada Djarot.
ADVERTISEMENT
Galih kemudian bercerita, saat sedang bertugas dan mengatur jemaat yang masuk untuk beribadah, Bayu melihat ada sebuah sepeda motor yang berupaya menerobos masuk. Sebagai kepala keamanan. Bayu berupaya menghadang untuk menghentikan sepeda motor yang menerobos masuk tersebut.
"Saat kakak saya menghadang, tiba-tiba motornya meledak. Kami sekeluarga benar-benar ditinggal tanpa pesan. Jujur kami bangga, karena kak Bayu adalah martir yang mengorbankan diri untuk orang banyak," ujar Galih.
Dari keterangan pihak kepolisian, bom meledak di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi. Bom itu menyasar Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gubeng, Surabaya; Gereja Kristen Indonesia (GKI) Dipo Jalan Diponegoro nomor 146, Tegalsari, Surabaya; dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Arjuno Jalan Arjuno nomor 90, Sawahan, Surabaya.
ADVERTISEMENT