Bagus sih, tapi Sulit Dibeli - Review ASUS ZenFone 5

Putu Reza
Cuma suka coba-coba teknologi baru
Konten dari Pengguna
27 Juni 2018 16:15 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putu Reza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bagus sih, tapi Sulit Dibeli - Review ASUS ZenFone 5
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
ASUS ZenFone 5 Bisa dibilang adalah salah satu ponsel yang paling menarik perhatian di paruh pertama 2018. Dibekali desain yang bagus, spesfikasi tinggi, dan harga kompetitif, ponsel ini jadi dicari banyak orang.
ADVERTISEMENT
Hanya saja seperti tren yang sedang terjadi di Indonesia sekarang, perangkat yang menarik justru sulit dibeli. Sekalipun bisa dibeli, para penjual biasa mematok dengan harga yang meningkat tajam hingga muncul istilah ponsel ghaib. Namun, mengeyampingan itu semua, mari fokus kembali pada kemampuan perangkat yang akan saya ulas.
Sebelum mulai saya mau kasih tau dulu kalau artikel ini saya tidak akan banyak membahas ulang soal fitur-fitur kecil yang ada karena udah sempat diomongin pada artikel sebelumnya. Jadi silakan cek link di akhir artikel buat membacanya.
Mulai dari soal desain, mungkin udah kesekian kali saya bilang kalau kaca di bodi bagian belakangnya ini sukses bikin penampilan ZenFone 5 jadi menarik. Selain itu kalau teliti melihat, akan tampak kalau kaca belakang ZenFone 5 punya pola khas tersendiri ketika terkena cahaya. Gimana, keliatan kan?
Bagus sih, tapi Sulit Dibeli - Review ASUS ZenFone 5 (1)
zoom-in-whitePerbesar
Sedikit saja soal layout desain, di sisi kanan perangkat terdapat tombol power serta volume. Lalu pindah ke seberangnya ada slot nano sim + microSd yang hybrid, alias bukan triple slot. Kemudian di bagian atas hanya ada noise cancellation mic, terus di bawah ada speaker, port USB C, serta headphone jack.
Bagus sih, tapi Sulit Dibeli - Review ASUS ZenFone 5 (2)
zoom-in-whitePerbesar
Dan terakhir di bagian belakang, di sini ada dual camera, led flash dan sensor sidik jari. Buat kecepatan membuka perangkat, saya tidak menemukan kendala karena cepat dan responsif. Alternatif face unlock juga hadir untuk ponsel ini dan performanya tidak mengecewakan.
ADVERTISEMENT
Buat ukuran ZenFone 5 tergolong ringkas jika mempertimbangkan layarnya yang sebesar 6,2 inch seperti yang bisa dilihat pada perbandingannya sama Galaxy S9+. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya notch yang memungkinkan ruang yang lebih lega buat layar.
Bagus sih, tapi Sulit Dibeli - Review ASUS ZenFone 5 (3)
zoom-in-whitePerbesar
Untuk notch sendiri, saya pribadi tidak termasuk orang yang anti sama hadirnya poni. Karena sepengalaman pemakaian pun tidak merasa terlalu terganggu. Ya palingan kalau nonton video yang bener-bener dibikin fullscreen aja, tapi itu pun juga gak sering.
Kabar baiknya buat yang tidak suka poni, update firmware yang menyediakan opsi hide notch kini sudah tersedia sehingga ada fleksibilitas sesuai selera. Mau pakai bisa, dibikin hitam sekalian juga bisa.
Cuma satu hal yang saya perhatikan, karena layar dari ZenFone 5 menggunakan panel ips, warna hitam yang hadir untuk menyamarkannya ini tidak tampak benar-benar hitam khususnya saat dilihat dari sudut tertentu. Tidak mengganggu dan cuma hal kecil yang kebetulan saya lihat.
ADVERTISEMENT
Untuk kualitas visual dari layar FHD+nya sendiri, dari saya lihat sudah di atas rata-rata. Jadi untuk pemakaian orang pada umumnya seperti misal nonton video di youtube atau main game harusnya tidak akan menjadi masalah. Pengalaman multimedia di ponsel ini juga ditunjang sama hadirnya dua speaker yang berfungsi dengan baik.
Sekarang langsung aja ke soal performa, ASUS ZenFone 5 sama sekali tidak mengecewakan.
Dari daftar spesfikasi, ponsel ini sebenernya sama dengan salah satu varian Zenfone Max Pro M1. Prosesornya ada snapdragon 636 dengan ram 4 GB, serta punya penyimpanan internal 64GB. Kalau dari pengalaman pemakain, saya sama sekali tidak mendapati keluhan selama menjadikan ASUS ZenFone 5 sebagai ponsel utama.
Bagus sih, tapi Sulit Dibeli - Review ASUS ZenFone 5 (4)
zoom-in-whitePerbesar
Mau dipakai santai ok, dibawa untuk yang intensif dengan multitasking banyak aplikasi atau mungkin main game pun bukan masalah karena bisa ditangani dengan baik. Baterainya pun konsisten memberikan SOT sekitar 6 jam dengan pemakaian saya yang disertai standby di atas 20 jam.
ADVERTISEMENT
Memang sih masih kalah jika dibanding Zenfone Max Pro M1 yang dalam pemakaian sejenis bisa mendapatkan sampai sekitar 9 jam berkat kapasitas yang lebih besar pula. Namun yang menjadi nilai lebih dari Zenfone 5 adalah fitur fast chargingnya yang cepet karena cuma butuh kurang dari dua jam jika di-charge dari sekitar 10%.
Lalu sedikit aja buat software, kustomisasi ZenUI terbaru buat ZenFone 5 menurut saya adalah salah satu aspek yang sangat menarik. Selain karena punya aneka fitur-fitur tambahan yang tidak akan ada di ZenFone Max Pro M1 dengan stock androidnya, tampilan secara keseluruhanya pun juga menarik. Baik itu dari soal pemilihan warna, bentuk icon, hingga tambahan dock recent apps adalah beberapa hal yang saya suka dari antar muka ponsel ini. Kalau pun misalnya enggak suka sekalipun, kustomisasi khas ZenUI dengan berbagai opsi themes masih tetap tersedia.
ADVERTISEMENT
Dan sekarang bagian terakhir adalah buat kameranya.
Untuk resolusi di belakang ada satu lensa standar 12MP dan wide angle 8MP. Sedangkan buat di depan ada resolusi 8MP.
Melihat ke tampilan antar muka kamera, ZenFone 5 punya susunan yang mengingatkan saya dengan tampilan kamera di seri samsung Galaxy tahun lalu seperti galaxy S8 atau Note 8. Bukan sesuatu yang jelek sih karena saya karena secara pribadi pun saya suka dengan susunannya.
Kemudian buat mode pengambilan foto, ZenFone 5 punya cukup banyak pilihan untuk dieksplorasi, termasuk di dalamnya ada mode pro atau manual.
Langsung saja ke soal kualitas, foto yang bisa didapatkan oleh ZenFone 5 sudah bisa dikatakan bagus dalam kondisi cahaya yang terang. Detilnya dapet, dynamic range juga cukup, dan hadirnya AI kadang bisa membantu untuk memberikan hasil foto yang lebih menarik. Namun bagus atau enggaknya sebenernya lebih ke selera karena beberapa parameter pada foto dengan bantuan AI, seperti warna atau kontras belum tentu cocok buat semua orang. Jadi seandainya di masa mendatang bisa ditambahin opsi untuk aktif atau non aktifkan fitur AI, menurut saya akan baik sekali.
ADVERTISEMENT
Lalu performa low light, untuk saat ini saya bisa bilang kalau ponsel ini masih inkonsisten. Kadang hasilnya bisa ok, tapi kadang bisa kurang bagus banget. Soal software aja sih dan ini bukan sekali dua kali di hape asus yang masih baru dirilis. Jadii di dalam beberapa bulan ke depan, saya cukup yakin hal ini bisa diperbaiki.
Bagus sih, tapi Sulit Dibeli - Review ASUS ZenFone 5 (5)
zoom-in-whitePerbesar
Bagus sih, tapi Sulit Dibeli - Review ASUS ZenFone 5 (6)
zoom-in-whitePerbesar
Bagus sih, tapi Sulit Dibeli - Review ASUS ZenFone 5 (7)
zoom-in-whitePerbesar
Untuk foto lebih banyak bisa dilihat pada videonya
Beralih ke aspek video, resolusi maksimal yang bisa direkam adalah 4K 30fps disertai opsi lain yang bisa dipilih seperti yang bisa dilihat sekarang. Kualitas videonya secara umum sudah baik apalagi dengan hadirnya stabilizer yang bikin hasil rekaman jadi stabil. Cuma sebagai tamban, saya tidak menyarankan untuk merekam video dalam kondisi cahaya yang remang karena buat sekarang aku lumayan parah.
ADVERTISEMENT
Jadi kesimpulannya apakah ZenFone 5 ini layak dibeli? Kalau pertanyaannya sesederhana itu maka jawabannya sederhana aja yaitu layak banget. Meskipun punya harga yang lebih tinggi dan dari daftar spesfikasi sekilas punya kesamaan dengan zenfone max pro M1, Zenfone 5 tetap punya banyak kelebihan lain yang menjadi nilai tambah tersendiri. Jadi ya gampangnya bayarnya lebih dapatnya juga lebih. Tapi, saat ini ASUS harus waspada karena Vivo baru saja menghadirkan versi V9 dengan snapdragon 660 dan RAM 6GB yang dijanjikan bisa dibeli dengan mudah secara offline.
Jadi masih mau ghaib, ASUS?