news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

6 Ciri Toxic Friendship yang Merugikan

Quipper Indonesia
Distributors of wisdom | Membawa pendidikan terbaik ke seluruh penjuru Indonesia
Konten dari Pengguna
7 Maret 2020 21:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Quipper Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Quipper Blog
zoom-in-whitePerbesar
Quipper Blog
ADVERTISEMENT
Quipperian, memiliki banyak teman menandakan kalau kamu adalah orang yang supel dan gampang bergaul. Selain itu, berarti kehadiranmu membawa pengaruh yang positif bagi teman-temanmu. Membuka lingkup pertemanan selebar-lebarnya juga otomatis akan membuka networking yang menguntungkan kamu dan teman-temanmu di berbagai aspek kehidupan.
ADVERTISEMENT
Enggak ada salahnya untuk memiliki banyak teman, Quipperian. Namun, di balik itu semua kamu juga harus pandai memilih mana teman yang akan memberi efek positif dalam hidupmu. Jangan sampai, salah memilih teman atau salah bergaul, karena bisa saja kamu akan terjebak dalam lingkup toxic friendship.
Toxic friendship merupakan lingkup pertemanan yang tidak memberikan kontribusi positif dalam hidup kita, malah kerap membawa efek negatif dalam hidup. Seringkali, justru membuat kita stres dan makan hati.
Bahkan, beberapa orang merasa tipikal toxic friend ini seolah jadi racun yang merusak kebahagiaan dan kesehatan mental. Nah, teman atau lingkup pertemanan seperti inilah yang harus kita hindari karena tidak bermanfaat.
Lantas, seperti apa ciri-ciri lingkup toxic friendship atau teman yang jadi toxic? Simak ulasan Quipper Blog di bawah ini, ya.
ADVERTISEMENT

1. Selalu Memprioritaskan Dirinya Sendiri

Quipperian, pastinya dalam lingkup pertemanan kita kerap berharap memiliki teman yang bisa dijadikan tempat bersandar saat kita sedang kesulitan, pun saat kita sedang bahagia. Namun, apa jadinya ketika ada teman yang justru selalu ingin diprioritaskan? Nah, inilah salah satu ciri toxic friend. Sederhananya, mereka hanya ingin didengarkan tapi enggan untuk mendengarkan.

2. Hanya Memanfaatkan Diri Kita

Bisa dibilang hal ini adalah salah satu toxic friend yang paling umum. Ngaku deh, pasti kalian sering kan bertemu dengan teman yang setelah meminta bantuan kita, lalu menghilang begitu saja setelah kita membantunya? Coba hitung, ada berapa teman kamu yang kayak gini? Kalau lebih dari dua, sepertinya kamu harus mempertimbangkan circle pertemanan lain, Quipperian.
ADVERTISEMENT

3. Kerap Memunculkan Drama

Semua orang pasti lelah kalau ditimpa drama hidup terus menerus. Carilah teman yang minim drama, Quipperian. Salah satu ciri dari toxic friend adalah kerap memunculkan drama antara kita atau dengan sekitar kita. Duh, capek deh kalau ketemu teman yang model begini.

4. Seringkali Bersikap Negatif

Menjalani hidup pasti enggak lepas dari banyaknya hal-hal negatif-postif yang menghantui hidup kita. Pastinya kamu berharap berada di sekitar orang atau lingkungan yang memiliki pengaruh positif. Namun, apa jadinya kalau justru kamu berada dalam lingkup pertemanan yang penuh dengan kenegatifan?
Tentu, secara tak sadar, kamu akan terbawa dalam efek negatif tersebut. And it’s not good for you, guys. Apalagi kalau teman di sekitarmu selalu mengkritik dan enggak pernah memuji hal atau keputusan yang berarti dalam hidup kamu. Wah, kamu harus waspada karena hal ini sudah masuk ciri-ciri toxic friendship.
ADVERTISEMENT

5. Hanya Membicarakan Dirinya Sendiri

Salah satu ciri toxic friendship lainnya adalah selalu membicarakan dirinya sendiri. Bahkan, ketika kamu curhat, ia kerap memotong cerita kamu dan justru malah menceritakan permasalahaan dirinya. Terdengar menyebalkan, bukan? Jika kamu mau tahu arti teman yang sebenarnya, teman harusnya mengerti kapan memberikan kesempatan bagi yang lain untuk bercerita dan mendengarkannya, serta kapan dirinya bercerita.

6. Menggosipkan Orang Lain

Ah! kalau yang satu ini sih, bukan cuma masuk kategori toxic friendship, tapi juga masuk ke dalam negative vibes dalam berkehidupan. Membicarakan orang lain akan berujung pada menggiring opini. Misalnya saja, yang awalnya kamu tidak punya asumsi negatif tentang si A, tapi karena gosip yang belum tentu benar, kamu jadi ikut-ikutan berpikir negatif tentang si A.
ADVERTISEMENT
Maka, jauh-jauh deh dari teman kamu yang sering ngomongin orang lain, Quipperian. Selain memang bukan hal yang baik, hal tersebut juga akan merugikan orang lain. Setuju?
Nah, itulah beberapa ciri dari toxic friendship. Kalau kamu sendiri sering mengalami poin yang mana nih? Atau jangan-jangan, kamu sendiri yang jadi toxic dalam pertemanan? Duh, jangan sampai ya, Quipperian!
Penulis: Habsi