Fotografer Sejati Harus Tahu 3 Hal Ini

Quipper Indonesia
Distributors of wisdom | Membawa pendidikan terbaik ke seluruh penjuru Indonesia
Konten dari Pengguna
7 Agustus 2018 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Quipper Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fotografer Sejati Harus Tahu 3 Hal Ini
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kamera merupakan peranti utama yang dibutuhkan seorang fotografer. Namun, tahukah kamu bagaimana sejarah lahirnya kamera? Penasaran dengan pembahasan sejarah lahirnya kamera? Yuk, simak ulasannya berikut!
ADVERTISEMENT
1. Penemuan Cara Penangkapan Gambar
Sejarah lahirnya kamera diawali sejak berabad-abad lampau. Seorang filsuf asal Tiongkok, Mozi, menemukan sebuah gambar dapat ditangkap dengan melalui alat sederhana, yakni lubang kecil dalam sebuah ruangan gelap. Ia melihat, cahaya mengantarkan cuplikan gambar dari lingkungan di luar dari lubang tersebut.
Hanya saja, cuplikan tersebut terlihat terbalik. Posisi atas pada lingkungan asli menjadi bagian bawah pada gambar. Begitu pula pada posisi kanan dan kiri.
Berbagai filsuf dan ilmuwan itu menggunakan metode yang sama. Ruangan gelap diberi lubang kecil dengan cahaya terang di luarnya. Temuan ini kemudian menjadi titik tolak prinsip mekanis pada kamera.
2. Terciptanya Camera Obscura
Fenomena-fenomena tersebut kian dipelajari di kemudian hari oleh berbagai peneliti dan ilmuwan. Salah satu ilmuwan yang meneliti perilaku cahaya tersebut ialah Ibn al-Haytham (dikenal pula dengan nama Alhazen). Ilmuwan muslim yang hidup pada tahun 965-1039 masehi tersebut melanjutkan penelitian dari Al-Kindi. Akhirnya, ia berhasil membuktikan bahwa cahaya merambat melalui garis lurus.
ADVERTISEMENT
Penemuan tersebut digunakannya untuk membuat peranti lubang jarum yang menjadi cikal bakal kamera modern. Ia membuat sebuah ruangan gelap yang luas, seukuran kamar kecil, dengan lubang untuk masuk cahaya. Bayangan yang diproyeksikan oleh cahaya tersebut dijiplak di atas permukaan kertas khusus untuk kemudian menjadi sebuah foto. Dari hasil penemuannya itu, al-Haytham kemudian memfokuskan bidang keilmuannya kepada bidang optik dan cahaya. Ia pun menuliskan buku berjudul Kitab al-Manazir atau Buku Tentang Optik.
Buku tersebut akhirnya dipelajari oleh Johannes Kepler, ilmuwan asal Jerman. Ia membaca buku tersebut dan terinspirasi untuk meneliti fenomena kamera lubang jarum dan lensa. Kepler pun akhirnya berhasil membuat purwarupa kamera lubang jarum dalam bentuk yang lebih sederhana pada tahun 1604. Ia menyebut kamera tersebut dengan nama camera obscura.
ADVERTISEMENT
Peranti tersebut berupa sebuah kotak dengan sebuah lubang yang di dalamnya diletakkan lensa positif dan lensa negatif. Posisi lensa negatif ditaruhnya di belakang lensa positif. Hasilnya, Kepler berhasil memperbesar proyeksi gambar dari hasil penelitian al-Haytham.
3. Kamera Film
Kamera pelat Collodion cukup berjaya selama beberapa dekade. Namun, pada tahun 1883, George Eastman, pengusaha dan pendiri perusahaan Kodak, melakukan eksperimen peranti negatif film.
Butuh beberapa tahun kemudian hingga akhirnya pada tahun 1885 Eastman berhasil menyempurnakannya menjadi kamera analog atau kamera dengan menggunakan negatif film. Kamera dengan negatif film tersebut disebut dengan Kamera Kodak. Penemuan Kamera Kodak tersebut menjadi titik tolak lahirnya kamera modern. Setelah itu, mulai bermunculan kamera-kamera berteknologi tinggi seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
Penulis: Muhammad Khairil