Kehidupan Bangsa Indonesia pada Masa Reformasi

Quipper Indonesia
Distributors of wisdom | Membawa pendidikan terbaik ke seluruh penjuru Indonesia
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2019 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Quipper Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Quipper Blog
zoom-in-whitePerbesar
Quipper Blog
ADVERTISEMENT
Saat ini, kita sudah sangat dimudahkan dengan kemudahan teknologi dan kebebasan berpendapat. Tapi, tahukah kamu bahwa ada sejarah panjang yang menuntun bangsa Indonesia hingga bisa berada di titik ini? Jika kalian masih ingat, zaman dulu bangsa Indonesia mengalami masa pembebasan dari Orba atau Orde Baru ke masa Reformasi.
ADVERTISEMENT
Pada masa Reformasi inilah, banyak perubahan-perubahan besar yang terjadi. Seperti yang kita tahu, pada zaman Orba, semua serba krisis hingga akhirnya rakyat Indonesia pun berdemo meminta Presiden Soeharto agar turun dari jabatannya. Setelah Presiden Soeharto turun, masa Reformasi pun dimulai.
Nah, lantas sebenarnya seperti apa sih kehidupan bangsa Indonesia pada masa Reformasi dulu? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
Munculnya Gerakan Reformasi
Reformasi adalah suatu perubahan tatanan kehidupan lama dengan tatanan kehidupan yang baru yang bertujuan ke arah perbaikan kehidupan di masa depan. Orang yang mendukung reformasi disebut dengan reformis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Reformasi berarti perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara.
ADVERTISEMENT
Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia pada 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan hukum. Gerakan ini muncul karena keadaan keadaan masyarakat Indonesia sejak terjadinya krisis moneter dan ekonomi sangat terpuruk.
Masalah yang dihadapi Pemerintah Indonesia saat itu ialah sulitnya kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) karena harganya yang sangat tinggi, sampai-sampai masyarakat pun harus antre untuk membelinya.
Peristiwa ini ini diperparah dengan kondisi politik dan ekonomi Indonesia yang semakin tidak terkendali. Oleh karena itu, kemunculan gerakan reformasi bertujuan untuk memperbaharui tatanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara agar kesejahteraan rakyat tercapai.
Beberapa agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Ciri Pokok Masa Reformasi
Berikut ini beberapa perubahan-perubahan selama masa reformasi yang paling menonjol.
Pengangkatan Habibie menjadi Presiden RI:
B.J. Habibie dilantik menjadi Presiden Indonesia pada 21 Mei 1998 setelah Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden RI. Presiden Habibie bertekad mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN.
Kebebasan Berpendapat:
Tidak seperti pada zaman Orba, kebebasan berpendapat pada masa pemerintahan Presiden Habibie mendapatkan dukungan pemerintah. Pemerintah mengizinkan rakyat mengadakan rapat umum maupun demonstrasi. Namun, untuk demonstrasi tetap perlu mendapatkan izin dari kepolisian.
Masalah Dwi Fungsi ABRI:
Dwi Fungsi ABRI membuat ABRI berperan dalam kehidupan militer dan juga dalam kehidupan sipil. Sehingga, ABRI punya peran lebih dalam kehidupan masyarakat sipil yang menyebabkan menguatnya peran negara pada masa Orba. Oleh sebab itu, penghapusan Dwi Fungsi ABRI merupakan salah satu tuntutan dalam reformasi 1998 ditanggapi pemerintah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Reformasi Bidang Hukum:
Kebijakan hukum pada masa Orde Baru lebih bersifat konservatif dan elitis, artinya pelaksanaan hukum lebih mencerminkan keinginan pemerintah dan menjadi alat pelaksanaan ideologi dan program negara, membuat rakyat seakan-akan tidak punya hak hukum di Indonesia.
Maka, Presiden Habibie melakukan reformasi hukum sebagai berikut:
Melakukan rekonstruksi atau pembongkaran watak hukum Orde Baru, baik berupa Undang-Undang, peraturan pemerintah, maupun peraturan menteri, melahirkan 69 Undang-Undang, serta penataan ulang struktur kekuasaan kehakiman.
ADVERTISEMENT
Sidang Istimewa MPR
Sidang istimewa MPR dilaksanakan pada 10 – 13 November 1998. Harapan dari sidang istimewa MPR adalah agar MPR bisa benar-benar mewakili aspirasi rakyat dari berbagai kalangan. Namun, saat sidang istimewa MPR berlangsung, suasana di luar gedung MPR/ DPR memanas karena tuntutan perubahan makin gencar melalui demonstrasi mahasiswa dan kelompok masyarakat lainnya yang menginginkan perubahan.
Pemilu 1999
Pemilu 1999 dilaksanakan pada 7 Juni 1999 dan diikuti oleh 48 partai.
Sidang Hasil Pemilu 1999
Sidang Umum MPR dilaksanakan 14 – 21 Oktober 1999 yang dimulai dengan agenda mendengarkan pidato pertanggungjawaban Presiden Habibie. Salah satu penyebab ditolaknya pidato pertanggungjawaban Presiden Habibie adalah menyangkut pemberian referendum kepada Timor Timur yang membuat Timor Timur lepas dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebelum pembacaan pidato pertanggungjawaban ini, pada Sidang Umum MPR dilaksanakan pemilihan ketua MPR dan DPR yang hasilnya:
Akbar Tanjung sebagai ketua DPR, Amien Rais sebagai ketua MPR. Lalu, pemilihan Presiden dengan 3 kandidat kuat, yaitu Megawati Soekarnoputri dari PDIP, Abdurrahman Wahid dari PKB, Yusril Ihza Mahendra dari PBB (kemudian mengundurkan diri). Hasilnya, Abdurahman Wahid (Gus Dur) terpilih sebagai Presiden dan Megawati sebagai Wakil Presiden.
Nah, itulah sekilas mengenai kehidupan bangsa Indonesia pada masa reformasi. Gimana, sudah cukup dapat gambaran, kan? Simak juga artikel Quipper Blog lainnya mengenai Reformasi:
Penulis: Serenata