Menjawab Tantangan Minimnya Minat Menjadi Peneliti di Indonesia

Quipper Indonesia
Distributors of wisdom | Membawa pendidikan terbaik ke seluruh penjuru Indonesia
Konten dari Pengguna
26 November 2018 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Quipper Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menjawab Tantangan Minimnya Minat Menjadi Peneliti di Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jakarta, 21 November 2018. Saat ini manusia hidup di tengah pesatnya perkembangan IPTEK dan juga majunya peradaban. Banyak hal yang dapat kita nikmati saat ini merupakan buah pikiran, hasil riset dan juga pengembangan dari berbagai macam keilmuan. Melalui riset, berbagai macam pengetahuan baru dan teknologi terkini ditemukan untuk memberikan kemudahan dan manfaat bagi kehidupan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu riset menjadi hal yang penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu negara. Saat ini pemerintah tengah menaruh perhatian khusus kepada dunia riset di Indonesia, dimana minimnya tenaga ahli dan anggaran yang terbatas masih menjadi kendala. Namun mengapa tenaga ahli untuk riset masih terbilang minim di Indonesia? Dimana peran tenaga pendidik sebagai mentor bagi peserta didiknya?
Dinamika Dunia Riset di Indonesia
Berdasarkan data dari SCImago pada Agustus 2017, jumlah jurnal ilmiah internasional yang dipublikasikan Indonesia berada di urutan ke-4 se ASEAN, jauh dibawah Singapore, Malaysia dan Thailand. Namun Indonesia mengalami peningkatan pada Juli 2018 dengan jumlah jurnal ilmiah internasional sebanyak 13.250 dan mengungguli Singapore dengan jumlah 12.450
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk support pemerintah terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas riset di Indonesia, maka pada tahun 2018 ini pemerintah kembali meningkatkan porsi anggaran untuk pengembangan penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menjadi Rp 2,45 triliun.
Untuk Menjadi Peneliti Tidak Harus Menjadi Kaku
Banyak orang menganggap jika untuk menjadi seorang peneliti kita harus menjadi orang yang kaku dan kutu buku. Faktanya, semua orang bisa menjadi seorang peneliti asalkan memiliki sifat rasa ingin tahu dan juga jujur dalam melihat suatu kondisi.
Mungkin tidak banyak yang tahu jika ada beberapa tokoh dunia yang mungkin sangat jauh dari tampilan seorang peneliti/akademisi. Nyatanya mereka mendapatkan beberapa gelar yang mungkin kita tidak pernah mengira mereka bisa meraihnya. Apakah Anda mengenal Dexter Holland? Untuk Anda yang lahir di era tahun 90-an tentu tidak asing dengan nama tersebut atau setidaknya nama grup band nya yaitu The Offspring. Dibalik gayanya yang sangat rockstar, Dexter Holland mampu meraih gelar dalam dunia science yang tidak semua orang bisa dapatkan. Dexter mendapatkan gelar sarjananya dalam bidang Biologi, sarjana dalam bidang Biologi Molekul dan juga gelar Ph.D. dalam bidang Biologi Molekul dari University of Southern California.
ADVERTISEMENT
Titik Terang Riset Indonesia
Menurut Richard Sutejo, Ph.D. – Head of Biomedicine Indonesia International Institute for Life Sciences Ilmuwan adalah profesi yang terhormat dan menjanjikan, dan kita telah sampai pada titik di mana Indonesia membutuhkan lebih banyak ilmuwan untuk menghasilkan revolusi teknologi di banyak bidang, termasuk perawatan kesehatan, obat-obatan, pertanian, perikanan, energi, dan bahan-bahan baru. “Itulah mengapa kami di kampus i3L sangat mendorong generasi muda kami untuk mengejar karir di bidang Sains dan untuk menggabungkan penelitian dan pengetahuan ilmiah mereka dengan keterampilan kewirausahaan untuk dapat mengubah penemuan ilmiah menjadi produk inovatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia.”
Dalam panelnya beliau juga mengatakan, hal yang paling sederhana dapat dimulai dari guru dan sekolah yang sudah bisa mengajarkan berbagai macam penelitian berbasis project agar siswa dapat terlibat langsung dalam pengerjaannya. Siswa juga dapat diikutkan dalam berbagai macam lomba dan konferensi sebagai sarana untuk bertukar ilmu, ide, gagasan, sehingga dapat terus meningkatkan kualitas penelitiannya.”
ADVERTISEMENT
Dalam sesinya, Tri Nuraini selaku Head of PR & Marketing Quipper Indonesia juga menyampaikan pentingnya peran guru dalam memberikan arahan di tengah derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi. Tri mengatakan, “sebagai perusahaan edukasi teknologi, Quipper berharap guru dapat memperkaya pengetahuan pelajar mengenai dinamika dunia riset dan science agar pelajar tidak lagi ragu untuk memilih karir di industri ini. Oleh karena itu kami memberikan pelatihan khusus kepada guru konseling dan memberikan tes minat bakat kepada siswa.”
Diharapkan sosialisasi mengenai dunia riset, teknologi dan sains dapat menambah pengetahuan masyarakat khususnya pelajar akan bidang ini. Karena pemerintah juga telah menyiapkan anggaran yang jauh lebih tinggi dan memberikan perhatian khusus. Maka integrasi antar lembaga pemerintah dan penerapan riset guna meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi tujuan bersama yang dapat dicapai pemerintah, swasta dan juga seluruh elemen dalam pendidikan.
ADVERTISEMENT
Sumber: https://www.quipper.com/id/blog/media-corner/press-releases/menjawab-tantangan-minimnya-minat-menjadi-peneliti-di-indonesia/