Perbedaan Sistem Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia dan Amerika Serikat

Quipper Indonesia
Distributors of wisdom | Membawa pendidikan terbaik ke seluruh penjuru Indonesia
Konten dari Pengguna
18 Januari 2019 17:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Quipper Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perbedaan Sistem Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia dan Amerika Serikat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Siapa sih yang nggak tahu SBMPTN alias Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri? Ujian ini adalah wahana bagi kamu yang ingin melanjutkan belajar jenjang pendidikan tinggi di Universitas Negeri dalam Indonesia. Nah, lantas kalau kamu ingin melanjutkan belajar di universitas mancanegara, misal di negeri Paman Sam Amerika Serikat, tes apa yang harus diambil?
ADVERTISEMENT
Untuk bisa masuk ke universitas di Amerika Serikat, kamu perlu juga mengerjakan tes sejenis SBMPTN, namanya SAT atau kependekan dari Standard Aptitude Test. Lalu, seperti apa sih sistem SAT itu? Terus, bedanya sama SBMPTN apa? Yuk bareng-bareng kita simak pembahasannya.
Sekilas tentang SBMPTN
Perbedaan Sistem Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia dan Amerika Serikat (1)
zoom-in-whitePerbesar
SBMPTN merupakan seleksi berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), atau kombinasi hasil UTBK dan portofolio calon mahasiswa untuk jurusan keterampilan seni dan olahraga. Penyelenggaraannya mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.
SBMPTN dikelola dan dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Kamu dapat mengikuti UTBK maksimal sebanyak dua kali dengan membayar uang pendaftaran UTBK sebanyak Rp200.000 pada setiap tes. Pelaksanaan SBMPTN sendiri akan dilakukan pada Maret 2019 pada pukul 08.00 dan pukul 13.00, dengan mengajukan dua materi tes dua materi tes, yakni Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA).
ADVERTISEMENT
Sekilas tentang SAT
Perbedaan Sistem Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia dan Amerika Serikat (2)
zoom-in-whitePerbesar
SAT adalah ujian saringan masuk yang digunakan oleh sebagian besar perguruan tinggi dan universitas di Amerika Serikat. SAT merupakan tes manual tertulis dengan bentuk pilihan ganda yang dikelola dan dilaksanakan oleh Dewan Perguruan Tinggi (College Board). Tujuan dari SAT adalah untuk mengukur kesiapan siswa sekolah menengah atas untuk masuk perguruan tinggi dan memberi perguruan tinggi satu data umum yang dapat digunakan untuk membandingkan atau meranking calon mahasiswi/a.
Panitia penerimaan di perguruan tinggi akan meninjau nilai hasil SAT bersama nilai akhir SMA, pilihan kelas yang diambil saat sekolah menengah, surat rekomendasi dari guru atau mentor, kegiatan ekstrakurikuler, wawancara penerimaan, dan esai pribadi. Nilai SAT sangat penting dalam proses aplikasi perguruan tinggi bervariasi dari sekolah ke sekolah dan dari universitas ke universitas. Batas waktu pendaftaran SAT jatuh sekitar lima minggu sebelum setiap tanggal tes. Calon peserta SAT wajib mendaftar secara daring (online) di situs web Dewan Perguruan Tinggi (College Board).
ADVERTISEMENT
Ujian SAT ditawarkan secara nasional setiap tahun pada bulan Agustus, Oktober, November, Desember, Maret, Mei, dan Juni. SAT juga menawarkan materi Menulis Esai. Skor SAT Esai dilaporkan secara terpisah dari skor tes keseluruhan. Beberapa perguruan tinggi mungkin mengharuskan kamu menyelesaikan SAT Esai. Total durasi SAT untuk dua materi inti adalah 3 jam. Jika materi esai diambil maka akan diberikan 50 menit tambahan waktu untuk menyelesaikan materi tersebut, sehingga total tes untuk tiga materi adalah 3 jam dan 50 menit.
Perbedaan SBMPTN dan SAT
Perbedaan Sistem Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia dan Amerika Serikat (3)
zoom-in-whitePerbesar
Biar nggak penasaran, yuk langsung kita simak perbedaan antara kedua tes ini.
1. Penentu Kelulusan
SBMPTN: Hanya nilai SBMPTN + portofolio untuk jurusan seni dan olahraga.
ADVERTISEMENT
SAT: Nilai SAT, portofolio, kecocokan kelas saat SMA dengan jurusan terpilih, surat rekomendasi guru/mentor, wawancara dengan penguji di universitas.
2. Materi Tes
SBMPTN: Tes Potensi Skolastik Umum + Tes Kompetensi Akademik. Untuk jurusan sains akan mendapatkan TKA Sains dan Teknologi, jurusan non-sains akan mendapatkan TKA Sosio Humaniora.
SAT: Matematika + Kecerdasan Umum. Tersedia tambahan Tes Menulis Esai (tergantung pra-syarat yang ditentukan jurusan dan universitas tujuan).
3. Bentuk Tes
SBMPTN: Berbasis komputer
SAT: Manual pilihan ganda
4. Aksesibilitas Tes
SBMPTN: 2 kali dalam setahun
SAT: Tidak terbatas. Ujian berlangsung 1x/bulan pada bulan Maret, Mei, Juni, Agustus, Oktober, November, dan Desember.
5. Biaya Tes
SBMPTN: Rp200.000
SAT: Tanpa Tes Esai US$ 47.50, Dengan Tes Esai US$ 64.50
ADVERTISEMENT
6. Persentase masuk per universitas
SBMPTN: 40% dari daya tampung jurusan dan universitas
SAT: 100% dari daya tampung jurusan dan universitas
7. Lembaga Pengelola Pendaftaran dan Pelaksana Ujian
SBMPTN: Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi
SAT: College Board
Sekarang kamu sudah sedikit terbayang kan antara SBMPTN dan SAT? Nah, kira-kira kamu tertarik melanjutkan pendidikan ke Amerika nggak? Apa mau ikut SBMPTN aja? Pokoknya, mau melanjutkan pendidikan dimanapun, semuanya dapat membawamu meraih cita-cit kok, asalkan kamu menjalaninya dengan baik dan dengan persiapan yang matang juga.
Nah, kamu pejuang SBMPTN 2019, udah cek seluruh perubahan SBMPTN 2019 belum? Kalau masih ada informasi yang belum jelas dan masing bingung, coba deh kamu cari tahu lagi sampai benar-benar jelas di https://bit.ly/SBMPTN2019-9.
ADVERTISEMENT
Selain informasi lengkap mengenai perubahan SBMPTN 2019, kamu juga bisa melihat kisi-kisi, tata tertib, hingga daya tampung SBMPTN 2019. Terus tingkatkan kemampuan belajar kalian dan jangan lupa berdoa serta jaga kesehatan selalu ya, teman-teman. Semangat!
Penulis: Jan Wiguna