news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riwayat Singkat BJ Habibie, Bapak Teknologi Indonesia

Quipper Indonesia
Distributors of wisdom | Membawa pendidikan terbaik ke seluruh penjuru Indonesia
Konten dari Pengguna
12 September 2019 12:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Quipper Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Quipper Blog
zoom-in-whitePerbesar
Quipper Blog
ADVERTISEMENT
Presiden ketiga Indonesia, yaitu Bacharuddin Jusuf Habibie atau lebih populer dikenal dengan B. J. Habibie. Beliau juga berasal dari almamater ITB, tepatnya dari lulusan teknik mesin. Lahir di Pare-pare, Sulawesi Selatan tanggal 25 Juni 1936. Sebelum menjadi presiden, beliau menjabat sebagai wakil presiden RI ke-7. Habibie kecil telah menunjukkan kecerdasan dan kecintaannya pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya fisika.
ADVERTISEMENT
Setelah berkuliah di ITB, beliau melanjutkan pendidikannya di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule, Jerman pada tahun 1955. Beliau menghabiskan 10 tahun pendidikan S1 hingga S3 di Aachen, Jerman. Pak Habibie kemudian melanjutkan program doktoralnya setelah menikah dengan Ibu Hasri Ainun pada tahun 1962.
Bapak Habibie harus bekerja selama di Jerman untuk membiayai kuliah dan rumah tangganya. Beliau mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Pada tahun 1965, Bapak Habibie memperoleh gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude.
Demokrasi.co.id
Setelah lulus, Bapak Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktur Pesawat Terbang tahun 1965-1969. Kemudian menjabat sebagai Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada Industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB tahun 1969-1973.
ADVERTISEMENT
Empat tahun setelah itu, beliau dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihat Senior Bidang Teknologi untuk Dewan Direktur MBB tahun 1978. Dengan begitu, beliau merupakan satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman tersebut.
Pada tahun 1968, beliau telah mengundang sejumlah insinyur untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Sekitar 40 insinyur Indonesia akhirnya dapat bekerja di MBB atas rekomendasi beliau. Di usianya yang ke-38, Bapak Habibie pulang ke tanah air dan diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung di bawah presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi hingga tahun 1978. Pada era pemerintahannya sebagai presiden, beliau berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Beberapa undang-undang yang dilahirkan di eranya, yaitu UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik, dan yang paling penting adalah UU Otonomi Daerah. Beliau sering mengatakan bahwa kunci kesuksesan seseorang ditentukan oleh sifat yang wajib dimiliki, yaitu rajin, kerja keras, dan hemat.
Penulis: Aronia Binarwati Lola