Siapkah Elemen Pendidikan Hadapi Perubahan Sistem Seleksi Masuk PTN?

Quipper Indonesia
Distributors of wisdom | Membawa pendidikan terbaik ke seluruh penjuru Indonesia
Konten dari Pengguna
5 Maret 2019 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Quipper Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Malaymail.com
zoom-in-whitePerbesar
Malaymail.com
ADVERTISEMENT
Memasuki awal tahun dan semester genap kalender akademik, siswa di Indonesia kini tengah disibukkan dengan persiapan Ujian Nasional dan seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Ada 2 jalur yang dibuka pemerintah yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang merupakan jalur undangan prestasi akademik dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang merupakan ujian terbuka bagi calon mahasiswa yang ingin masuk PTN. Kedua hal tersebut selalu menjadi topik penting dan selalu menarik perhatian, khususnya SBMPTN.
ADVERTISEMENT
Tercatat pada tahun 2018 kata kunci SNMPTN dicari lebih dari 2 juta kali dan kata kunci SBMPTN dicari lebih dari 4 juta kali melalui mesin pencari Google. Jumlah tersebut diprediksi akan meningkat karena tahun ini pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi membuat peraturan terbaru. Pada SNMPTN 2018, PTN wajib menyisihkan minimal 30% daya tampung mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN. Sedangkan, tahun ini PTN hanya wajib menyisihkan 20% saja.
Penurunan persentase tersebut dilakukan untuk melihat efektivitas penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SBMPTN yang tahun ini sistem pelaksanaannya mengalami perubahan yang cukup signifikan. Selain mengubah sistem ujian menjadi berbasis komputer, sistem penilaian dan periode pelaksanaan pun juga berubah.
Selain itu, pada sistem Penerimaan Mahasiswa Baru tahun 2019, Kemenristekdikti membentuk Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) untuk mengelola seleksi masuk yang dimaksudkan agar lebih sistematis dan membantu PTN menyaring siswa berkualitas.
ADVERTISEMENT
Jika dulu pelaksanaan ujian dilaksanakan satu kali saja, kini ujian dapat dilakukan sebanyak dua kali dengan waktu yang dapat ditentukan sendiri oleh peserta. Hal ini dapat dilakukan karena ujian berlangsung beberapa kali selama periode SBMPTN 2019 berlangsung, sejak Maret – Mei 2019. Selain itu siswa dapat mendaftarkan diri ke PTN setelah mendapatkan nilai dari SBMPTN.
Menanggapi perubahan yang terjadi, Quipper selaku perusahaan teknologi pendidikan juga mempersiapkan diri untuk membantu siswa. Menurut Head of Content Quipper Indonesia Pipit Indrawati, Quipper melakukan persiapan yang sangat serius terkait konten. Khusus untuk SBMPTN, Quipper mempersiapkan Paket Intensif SBMPTN 2019 yang berisi paket prediksi soal, tryout, bank soal SBMPTN sebelumnya serta tips dan trik cara mengerjakan soal. Selain itu, ada juga konten soal yang mengandung materi High Order Thinking Skills (HOTS) sesuai dengan arahan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Terkait perubahan sistem Penerimaan Mahasiswa Baru tahun ini, Quipper berharap dapat berjalan secara berkesinambungan dan tentunya membantu persiapan calon mahasiswa secara maksimal melalui konten paket intensif SBMPTN 2019 serta Quipper Video Masterclass.
Selain perusahaan pendidikan teknologi, elemen pendidikan seperti PTN dan sekolah juga bersiap menyambut perubahan sistem SBMPTN 2019. Keduanya mengaku bahwa PTN dan sekolah telah siap menerima perubahan sistem dan melakukan sosialisasi kepada para peserta seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Diharapkan dengan berbagai persiapan yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Negeri, Sekolah dan juga swasta, peralihan sistem ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat memudahkan calon mahasiswa.