Tasya Kamila: Berbagi Tips & Kisahnya untuk Masuk PTN Impian!

Quipper Indonesia
Distributors of wisdom | Membawa pendidikan terbaik ke seluruh penjuru Indonesia
Konten dari Pengguna
9 September 2019 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Quipper Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Quipper Blog
zoom-in-whitePerbesar
Quipper Blog
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Libur telah tiba… Libur telah tiba… Hatiku gembira!
Pernahkah kamu mendengar lagu anak-anak di atas? Ayo, tebak, siapa penyanyi dari lagu tersebut? Yup, ialah Si Cantik, Kak Tasya Kamila! Siapa yang enggak kenal dengan penyanyi imut satu ini? Kak Tasya merupakan sosok penyanyi anak-anak yang terkenal banget ketika tahun 2000-an.
ADVERTISEMENT
Tidak heran, banyak sekali lagu-lagunya yang asyik buat didengarkan anak-anak. Selain Libur Telah Tiba, ada lagi lagu-lagu Tasya yang terkenal, misalnya Anak Gembala, Paman Datang, Barisan Musik, dan Jangan Takut Gelap.
Kamu tahu enggak sih, kalau saat ini Kak Tasya adalah salah seorang Super Teacher di Quipper Video, lho! Tentunya, untuk bisa jadi Super Teacher di Quipper Video, Kak Tasya punya cerita inspiratif yang mau dibagikan seputar perjuangannya dalam dunia pendidikan untuk masuk PTN impiannya, dulu. Sekadar informasi, Kak Tasya merupakan lulusan UI atau Universitas Indonesia jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Nah, penasaran kan gimana sama cerita Kak Tasya? Yuk, simak di bawah ini.
Ingin Masuk Jurusan Ekonomi sejak Sekolah
ADVERTISEMENT
Sama seperti kebanyakan dari kita, Kak Tasya kecil pun punya beragam cita-cita. “Cita-cita aku berubah-ubah saat kecil. Pertama, ingin jadi dokter. Terus, ganti jadi arsitek. Setelah itu, ganti lagi jadi animator. Nah, sejak duduk di bangku pendidikan SMP SMA, aku sudah mulai realistis untuk memilih jurusan dan ternyata aku tertarik ke dunia Ekonomi,” tutur artis dan penyanyi cantik kelahiran Jakarta, 22 November 1992 ini.
Karena tertarik ke dunia Ekonomi, Kak Tasya yang awalnya IPA pun akhirnya memantapkan hati untuk masuk ke jurusan Ekonomi ketika kuliah. Tak dapat dipungkiri, keinginannya untuk masuk ke dunia Ekonomi ini pun dipengaruhi oleh profesi almarhum ayahnya.
“Kebetulan almarhum Papa aku juga punya kantor akuntan publik dan Beliau semangat dan sangat mendukung sekali ketika aku mau masuk Akuntansi. Aku pun sebenarnya selalu penasaran juga, Ayahku itu kerjanya seperti apa sih,” cerita Kak Tasya ketika diwawancara tim Quipper Blog.
ADVERTISEMENT
Ternyata, Kak Tasya mengaku ia tidak salah memilih jurusan. Ia sangat menikmati perjalanannya ketika kuliah dan apa yang sudah ia dapatkan saat kuliah kemarin. “Menurut aku ilmu Akuntansi, Ekonomi, ataupun Manajemen itu adalah ilmu yang benar-benar bisa diaplikasikan di kehidupan nyata,” ujarnya.
Perjuangan Masuk UI
Ternyata perjuangan Kak Tasya untuk masuk UI tidak semudah yang dibayangkan, lho. Meskipun memiliki otak yang cemerlang, tetapi pribadi seperti Kak Tasya pun bisa pesimis. “Aku tahu dengan jalur tes seperti SBMPTN atau UM, kesempatan aku untuk masuk UI itu bisa 1:10.000. Sementara itu, ada kesempatan lain yaitu melalui jalur undangan yang saingannya lebih sedikit. Makanya, aku berjuang sejak kelas 10 supaya bisa dapat jalur undangan,” kata Kak Tasya.
ADVERTISEMENT
Yup, Kak Tasya bisa masuk UI berkat jalur undangan. Ia mengaku pesimis bisa lolos ujian SBMPTN, maka ia lebih meningkatkan kesempatannya dalam jalur undangan. Supaya bisa mendapatkan jalur undangan pun bukan jalan yang mudah, lho. Kak Tasya harus bisa berprestasi dan mempertahankan prestasinya sejak ia kelas 10.
“Sejak kelas 10 aku sudah berjuang, mengusahakan nilai aku untuk tidak turun, bahkan kalau bisa meningkat. Aku harus tetap jaga ranking aku untuk selalu jadi 3 besar di angkatan,” kenang perempuan cantik yang hobi nyanyi, akting, dan belajar ini.
Karena kerja kerasnya sejak kelas 10 itulah, akhirnya Kak Tasya bisa mendapatkan jalur undangan untuk masuk UI. Perjuangan yang tidak mudah ya karena mempertahankan nilai bagus jauh lebih sulit dibanding meningkatkan nilai.
ADVERTISEMENT
Membagi Waktu Kuliah dan Ngartis
Sebagai publik figur, tentu bukan hal mudah membagi waktu antara belajar dan bekerja. Tapi, Kak Tasya punya tipsnya nih. Menurutnya, kehidupan perkuliahan berbeda dengan kehidupan sekolah. Saat kuliah, waktu belajar yang lebih fleksibel.
“Kalau aku kan ngartis, tapi mungkin orang lain suka kegiatan kemahasiswaan atau organisasi lainnya. Nah, menurut aku, tipsnya adalah harus bisa lebih mengatur prioritas. Kita harus tahu mana aktivitas yang jadi prioritas, misalnya yang penting dan mendesak,” ucap penyanyi berdarah Minangkabau – Jawa yang punya moto kerjakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya dan dengan ikhlas ini.
Selain itu, rahasia Kak Tasya bisa mengatur waktu kuliah sambil bekerja adalah memiliki seorang Ibu yang juga jadi manager-nya. “Punya manager sekaligus Mama itu juga jadi salah satu kunci supaya aku bisa menyatukan visi dan goals agar kehidupan pendidikan dan karier-ku tetap balance,” sambung Kak Tasya.
ADVERTISEMENT
Pesan Kak Tasya untuk Para Pejuang PTN
Sebagai salah seorang yang mampu masuk PTN impian, Kak Tasya punya pesan-pesan nih untuk kamu yang juga masih berjuang masuk PTN seperti dirinya dulu. Ia berpesan agar teman-teman tetap semangat dan salurkan energi kamu ke hal-hal yang positif.
“Apapun passion kamu, cari tahu dan pelajari, sehingga selain talenta dari lahir, kamu pun bisa belajar skill baru yang bisa menguatkan kemampuan kamu. Anak-anak muda itu punya energi yang besar. Untuk itu, salurkanlah energi yang besar itu ke hal-hal yang positif,” kata Kak Tasya.
Apalagi, menurutnya, saat ini akses untuk belajar sudah semakin mudah. “Sudah ada aplikasi bimbel online, yang memudahkan kamu untuk mengakses materi-materi belajar di mana saja dan kapan saja. Pastinya kamu pun jadi lebih enak mengatur waktu, supaya bisa beraktivitas tapi tetap berprestasi,” tutur cewek cantik yang memilih Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan sebagai role model-nya.
ADVERTISEMENT
Lantas, ketika ditanya apa cita-cita yang sampai saat ini belum kesampaian, Kak Tasya pun menyahut, “Aku pingin jadi Ibu Menteri yang bisa membanggakan Indonesia. Doakan saja, ya!”
Wah, tidak heran kalau role model-nya adalah Ibu Sri Mulyani, ya. Gimana dengan kamu? Apakah semangat kamu untuk masuk PTN sama seperti semangat berjuang Kak Tasya sejak kelas 10? Mudah-mudahan, kamu bisa masuk PTN impian kamu, ya!