news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Belajar dari Bangsa Finlandia Melawan Takut

Riko Noviantoro
Pembaca buku dan pecinta kegiatan luar ruang. Bekerja sebagai peneliti kebijakan publik di Intitute for Development of Policy and Local Partnership (IDP-LP)
Konten dari Pengguna
10 Juli 2021 6:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riko Noviantoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Finlandia Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Finlandia Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Begitulah simpulan sederhana tulisan Jared Diamond dalam bukunya Upheaval yang telah diterjemahkan berbagai bahasa. Potongan simpulan itu adalah narasi panjang perjuangan bangsa Finlandia dalam pertempuran sengit melawan Uni Soviet tahun 1939.
ADVERTISEMENT
Memang menarik kisah pertempuran bangsa Finlandia ini. Mengingat Finlandia adalah negara kecil yang baru merdeka. Setelah memanfaatkan kisruh politik di Rusia yang ditandai pecahnya Revolusi Bolshevik tahun 1917.
Sebagai negara baru merdeka, tentu perlu penataan internal secara cepat dan efektif. Apalagi Finlandia punya catatan hitam perjalanan bangsanya. Pasca perang sipil berkecamuk.
Perang sipil antara kelompok White dan kelompok Reds. Keduanya mewakili kelompok berideologi non komunis dan kelompok ideologi komunis. Korban jiwa pun tidak terhitung jumlahnya.
Catatan kelam itu butuh perjuangan keras bangsa Finlandia. Setidaknya untuk menerima sejarah kelam bangsanya sebagai bagian dari fase berdirinya bangsa. Sekaligus menjadikan kisah kelamnya sebagai kekuatan untuk melompat menjadi bangsa maju.

Melawan Takut Itulah Bangsa Merdeka

Finlandia, negara baru berdiri kala itu, memahami situasi politik internasional yang genting bagi dirinya sebagai negara kecil. Mengingat Uni Soviet sebagai negara tetangga yang berbatasan langsung, sedang gencar melakukan ekspansi kekuasaan. Terlebih di bawah kepemimpinan Stalin yang piawai menebar propaganda menakutkan.
ADVERTISEMENT
Propaganda Stalin merupakan ancaman bagi Finlandia. Terlebih lagi Finlandia bukanlah negara dengan kekuatan militer yang memadai di hadapan Uni Soviet. Baik dari jumlah pasukan, jumlah peralatan tempur sampai jumlah peluru, sangat minim dibandingkan Uni Soviet.
Gencarnya propaganda menakutkan itu berhasil mempengaruhi psikologis bangsa Finlandia. Rasa takut dan cemas secara kolektif tumbuh. Terlebih mengingat kondisi politik internal, kekuatan militer dan kemampuan keuangan yang belum mencukupi.
Jenderal Mannerheim, sebagai perwira tinggi yang dipercaya bangsa Finlandia menyadari kondisi itu. Hingga melakukan berbagai upaya yang sistematis. Hal terpenting adalah melawan rasa takut dalam diri bangsa Finlandia. Sembari terus melakukan upaya diplomatik dengan negara-negara sahabat.
Singkat cerita invansi pasukan Uni Soviet tahun 1939 ke wilayah Finlandia pun terjadi. Soviet dengan 500 ribu pasukan dihadang hanya 120 ribu pasukan Finlandia. Keberhasilan bangsa Finlandia melawan negara kuasa Uni Soviet mengejutkan dunia.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan bangsa Finlandia dipercaya sebagai penerapan strategi perang yang unik. Sekaligus modal jiwa patriot bangsa Finlandia menjaga kemerdekaannya. Kedua kekuatan itulah yang membuktikan Finlandia sukses sebagai sebuah negara.
Kini Finlandia dikenal sebagai negara dengan sederet prestasi dunia. Mulai dari sistem pendidikan terbaik di dunia, memiliki guru dan dosen bereputasi dunia. Bahkan negara berpendapatan tinggi di Eropa dan masuk sebagai negara paling bahagia.
Ulasan itu memberi pesan kemampuan Finlandia melawan rasa takut di masa itu bisa jadi pelajaran bagi bangsa mana pun. Terlebih bagi kalangan pendidik, untuk mencontoh semangat melawan takut dari ancaman apa pun.
**Penulis adalah peneliti kebijakan publik IDP-LP