Mengintip Asal-usul Tradisi Mudik di Indonesia

Rachel Caroline Toruan
#artenthusiast
Konten dari Pengguna
15 Juni 2018 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rachel Caroline Toruan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi mudik. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
Setiap tahun ketika menjelang lebaran, masyarakat Indonesia cenderung menjadikan lebaran sebagai momentum pulang kampung yang biasa dikenal dengan istilah mudik. Seperti yang kita tahu, mudik lebaran merupakan tradisi inklusif yang memiliki ikatan kuat dalam kekeluargaan. Maka tak heran, setiap keluarga akan mengumpulkan dana agar bisa turut serta merayakan tradisi mudik ini.
ADVERTISEMENT
Tetapi, apakah ada di antara kita yang bertanya-tanya mengapa pulang kampung lebaran itu dinamakan mudik? Tanpa kita sadari, ternyata istilah mudik tersebut memiliki asal-usul juga, guys. Yuk, simak!
Awal Kata Mudik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata mudik berartikan pulang ke kampung halaman.
Tetapi, kata mudik ini merupakan singkatan dari 'mulih dilik', yang berasal dari bahasa Jawa Ngoko, yang artinya pulang sebentar.
Seiring perkembangan, mudik ini selalu dikaitkan dengan Lebaran. Sebenarnya, mudik ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Lebaran, lho guys..
Dari berbagai sumber yang telah ditelaah, mudik ini juga berdekatan dengan kata 'udik' yang berarti kampung, desa, dan dusun. Dengan alasan ini juga maka mudik dijadikan sebagai istilah dari pulang kampung.
ADVERTISEMENT
Permulaan Tradisi Mudik
Ternyata tradisi mudik sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit, nih guys. Hanya saja, pada zaman itu para perantau pulang ke kampung halamannya untuk meminta keselamatan dalam mencari rezeki dengan membersihkan makam leluhurnya.
Munculnya Kalimat Mudik Lebaran
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tradisi mudik ternyata sama sekali tidak ada hubungannya dengan lebaran.
Nah, yang biasa kita kenal dengan mudik lebaran itu muncul sejak tahun 1970-an,guys.
Kalimat mudik lebaran ini muncul karena DKI Jakarta sebagai ibukota Indonesia sangat menonjol dan menjadi kota yang satu-satunya mengalami perkembangan pesat. Kondisi ini membuat Jakarta menjadi kota impian bagi penduduk desa yang ingin mengubah nasib.
Sehingga dari sinilah, terjadi pergeseran makna di mana mudik selalu identik dengan lebaran. sudah mendapatkan pekerjaan hanya mendapatkan libur panjang ketika lebaran saja. Maka dari sinilah, pulang ke kampung halaman menjadi waktu yang tepat untuk 'membunuh' rasa rindu terhadap sanak saudara.
ADVERTISEMENT
Sehingga dari sinilah, terjadi pergeseran makna di mana mudik selalu identik dengan lebaran.