Anak Muda sebagai Pasukan Penyelamat Bumi

Rachma Azahra Ramadhani
Mahasiswa aktif jurusan jurnalistik, Universitas Multimedia Nusantara
Konten dari Pengguna
1 Desember 2021 17:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rachma Azahra Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: Kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Kumparan.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berdasarkan ucapan Presiden Ir. Soekarno, “Berikan aku 1.000 orang tua akan aku cabut semeru dari akarnya, tetapi berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” menujukkan bahwa peran pemuda sangat penting untuk melakukan sebuah perubahan dan pergerakan. Dalam topik kali ini, pemuda berperan sebagai penyelamat bumi untuk melakukan perubahan yang memiliki dampak positif bagi lingkungan dan alam.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, banyak anak muda tanpa memandang ia berasal dari generasi mana pun, mulai mengampanyekan Zero Waste di berbagai daerah dan mengajak anak muda lainnya untuk ikut serta gaya hidup yang baru. Dilansir dari zerowaste.id, Zero waste adalah filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong siklus hidup sumber daya sehingga produk-produk bisa digunakan kembali. Zero Waste yang saat ini dikelola oleh anak muda berbakat berhasil membuat berbagai produk yang dapat didaur ulang dan bisa terurai dengan mudah.
Selain Zero Waste, terdapat dua bersaudara yang masih remaja berasal dari Bali, Melati dan Isabel, memulai gerakan entitas plastik sekali pakai di kampung halamannya. Mereka mendirikan Bye Bye Plastic Bags sejak 2013 saat keduanya masih berusia 12 dan 10 tahun. Hal tersebut tidak mudah dilakukan terutama melihat usia keduanya yang masih tergolong sangat muda. Berbagai aksi dan lontaran suara yang dikeluarkan oleh Melati dan Isabel membuahkan hasil hingga adanya pemberlakuan aturan untuk membatasi pemakaian plastik di 41 daerah di Indonesia. Selain itu, berdasarkan byebyeplasticbags.org, Melati dan Isabel juga berhasil mengajak 54 kota dari berbagai belahan dunia untuk ikut serta dalam aksi Bye Bye Plastic Bags.
ADVERTISEMENT
Walaupun banyak anak muda yang berhasil mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk memelihara alam agar lebih lestari, terdapat anak muda lainnya yang masih berjuang untuk memulai pola hidup baru. Perjuangan tersebut dapat dilihat ketika sedang berada di kalangan keluarga atau teman karena sudah menjadi warisan turun-temurun untuk apatis dalam mengelola sampah. Lalu, permasalahan lainnya yaitu overthinking yang telah menjadi kebiasaan dan rasa takut untuk memulai suatu hal yang baru. Oleh karena itu, sifat dan kebiasaan buruk dapat diubah dengan memiliki pola pikir yang positif dan berani memulai untuk mencapai suatu hal yang baik.