Toleransi Komunitas Banksasuci Memfasilitasi Fang Sheng
Konten dari Pengguna
22 November 2023 18:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rachma Azahra Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap agama dan kepercayaan selalu mengajarkan kebaikan, terutama belas kasih sesama makhluk hidup. Agama dan kepercayaan menjadi pedoman manusia dalam menjalani hidup. Sebab, agama dan kepercayaan memiliki ajaran-ajaran baik yang dapat mendorong manusia untuk meningkatkan perasaan empati, simpati, serta kasih sayang sesama makhluk hidup.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, apabila perasaan belas kasih yang diajarkan oleh tiap agama dan kepercayaan direntangkan pada konteks lingkungan hidup, maka akan timbul keyakinan dalam diri seseorang untuk menjaga keseimbangan alam. Kehadiran komunitas dan perkumpulan-perkumpulan orang yang peduli terhadap lingkungan sangat dibutuhkan pada era saat ini, mengingat kondisi bumi yang tak lagi muda.
Komunitas peduli lingkungan Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci) merupakan salah satu komunitas yang berdedikasi pada kebersihan sampah sungai Cisadane. Komunitas yang terletak di Cihuni, Kabupaten Tangerang ini rutin membersihkan sampah sungai Cisadane menggunakan perahu dan juga menanam pohon di sekitar sungai. Tujuannya untuk menjaga keasrian lingkungan sungai Cisadane. Banksasuci kerap mengajak masyarakat, para siswa ataupun mahasiswa, hingga pemerintah daerah untuk ikut serta berkontribusi dalam membersihkan lingkungan di sekitar sungai Cisadane.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Banksasuci juga memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap keberagaman. Komunitas yang didirikan sejak 2019 ini memfasilitasi aktivitas Fang Sheng bagi umat Buddha. Melansir laman resmi Kadam Choeling, Fang Sheng/放生 berarti melepas makhluk hidup. Fang Sheng dilakukan sebagai bentuk welas asih kepada makhluk hidup dalam tradisi agama Buddha. Seorang Buddhis yang hendak melakukan Fang Sheng biasanya membeli hewan dan kemudian dilepas ke alam liar.
Seorang warga Tangerang, Santi (38) rutin mengunjungi Banksasuci untuk melakukan Fang Sheng tiap akhir pekan. Santi memilih Banksasuci sebagai tempat untuk melepas hewan karena wilayahnya yang strategis berada di pinggir sungai Cisadane. Ia juga menjelaskan bahwa Banksasuci cukup nyaman untuk melakukan Fang Sheng karena tersedia seluncuran untuk melepas ikan atau hewan lainnya ke sungai.
ADVERTISEMENT
“Soalnya kalau sembarangan pilih tempat takutnya pas kita lepas udah langsung ditangkap, dipancing orang.” ujar Santi ketika diwawancarai pada (11/11/2023).
Pada akhir pekan itu, Santi menenteng plastik yang memuat ikan lele seberat kurang lebih 5 kilogram untuk dilepas ke sungai Cisadane. Ia dibantu oleh Mas Idun, salah seorang relawan dari Banksasuci.
“Kayak ikan lele, kalau orang mau makan, dia (ikan lele) harus dipukul kepalanya dulu biar mati. Supaya kita bisa mencegah dia (ikan lele) dibunuh, jadi kita lepas. Kalau memang dia mau mati setidaknya tidak dibunuh gitu.” ujarnya.
Tak hanya Santi yang rutin mengunjungi Banksasuci, Abdul Aziz (59) salah seorang relawan yang telah bergabung sejak awal berdirinya komunitas ini pun menjelaskan bahwa hampir setiap hari orang-orang Buddhis datang untuk melakukan Fang Sheng. Puncaknya pada 18 November 2023, Banksasuci akan kedatangan tamu dari pihak vihara yang mengundang beberapa biksu untuk melaksanakan Fang Sheng bersama.
ADVERTISEMENT
Walaupun mayoritas relawan beragama Islam, tetapi komunitas Banksasuci tetap terbuka dan menerima segala ragam suku ataupun agama.
“Siapa pun kita undang, enggak melihat suku, agama, awal mereka siapa. Intinya, mereka harus paham bank sampah sungai cisadane (Banksasuci) dan program kita. Karena semua agama mengajarkan peduli lingkungan.” ujar Aziz pada (11/11/2023).