5 Tips Agar Rilis Anda Dimuat Media

Lifeatkumparan
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2017 17:59 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Tips Agar Rilis Anda Dimuat Media
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Email redaksi sebuah media, termasuk media online, biasanya dihujani ratusan sampai ribuan rilis setiap hari. Bagaimana cara mereka bekerja untuk memilih mana yang naik atau tidak?
ADVERTISEMENT
Saya bekerja selama hampir 9 tahun jadi wartawan di media online. Selama itu pula, banyak rilis yang masuk ke email pribadi atau email redaksi.
Sepanjang pengetahuan saya, (bisa jadi berbeda di media lainnya), tak ada orang yang khusus untuk memantau email. Biasanya, mereka memantau rilis sambil juga bekerja memantau kiriman berita dari reporter untuk diedit dan di-upload. Artinya, prioritas pertama pekerjaannya adalah menerima email kiriman reporter, bukan menaikkan rilis.
Dengan demikian, rilis Anda bukan hal prioritas dalam pekerjaan sehari-hari. Bisa jadi, rilis Anda tak dimuat karena tak terbaca, sengaja tak dibaca, atau bahkan terlewat. Nah, bagaimana cara agar rilis Anda bisa dimuat atau setidaknya menarik perhatian para editor di kantor?
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa tipsnya:
1. Kenali Jenis Rilis
Menurut saya, ada empat jenis konten rilis yang biasa dikirim ke media: klarifikasi, keputusan, temuan, dan seremoni.
Klarifikasi biasanya berisi tanggapan atau hak jawab terhadap sebuah pemberitaan. Biasanya ini jadi prioritas media, karena berhubungan dengan pemberitaan yang sedang hangat saat itu.
Keputusan biasanya berisi soal kebijakan baru, pergantian kepemimpinan, atau keputusan penting lainnya. Rilis ini juga biasanya jadi salah satu yang dilirik media untuk dimuat karena bobotnya cukup penting.
Temuan isinya biasanya berupa informasi penting yang ditemukan sebuah organisasi atau lembaga. Biasanya ini dikirim oleh NGO atau individu yang concern terhadap isu tertentu.
Seremoni biasanya dikirim oleh instansi pemerintah atau perusahaan. Isinya seputar acara seremonial yang disertai dengan pesan-pesan. Ini kadang jadi prioritas terakhir di kantor media karena tidak mempunyai news value yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Jadi, bila Anda hendak mengirim rilis ke media, saran saya dilampirkan di subject email tentang apa isinya. Misalnya Klarifikasi Terhadap….. atau Hasil Temuan… supaya bisa dengan mudah dilirik oleh para editor.
2. Judul Rilis
Terkadang, rilis yang dikirim ke media memiliki judul yang kurang menarik. Bisa jadi nilai berita sebenarnya bukan yang ditonjolkan dalam judul, tapi yang tersembunyi di dalam artikel.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat judul. Prioritas pertama menurut saya adalah end user. Jadi, konten rilis tersebut harus bisa menjawab pertanyaan: Apa informasi yang dibutuhkan publik dari rilis ini? Jawaban dari itu mungkin bisa jadi angle atau judul tersendiri.
5 Tips Agar Rilis Anda Dimuat Media  (1)
zoom-in-whitePerbesar
Contoh: Anda dihadapkan pada situasi harus membuat rilis dari acara seremoni penyerahan donasi. Kira-kira, yang perlu diketahui publik dari acara itu apa? Apakah seremoni donasinya atau sebetulnya kenapa ada donasi, bagaimana cara agar orang lain mau ikut berdonasi?
ADVERTISEMENT
Salah satu judul lain mungkin bisa jadi pertimbangan adalah bentuk listikel. Misalnya dari sebuah acara seremoni, daripada anda membuat judul yang condong pada acara lebih baik membuat listikel: 5 Hal menarik dari kegiatan… atau 5 pesan Pak… dalam acara…….
3. Menyiasati Seremoni dengan Statistik dan Visual
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, rilis seremoni biasanya agak jarang dilirik media. Selain karena tak memiliki nilai berita, lazimnya seremoni lebih banyak mengakomodir kepentingan pengirim rilis, bukan untuk publik.
Nah, untuk menyiasatinya, Anda sebaiknya membuat rilis seremoni yang berorientasi kontennya pada end user. Atau bila memang tidak ada, sebaiknya menambah unsur daya tarik dari isinya.
Salah satu poin yang bisa menambah daya tarik isi konten seremoni adalah statistik. Ini bisa jadi membantu membuat para wartawan untuk melirik rilis Anda.
ADVERTISEMENT
Misalnya begini: Anda harus membuat rilis seremoni pertemuan antara tokoh A dan B. Nah, bila fokus pada seremoninya saja, tentu tidak menarik, kecuali tokoh tersebut terkenal dan memang sangat dinanti pertemuannya seperti Donald Trump dengan Kim Jong Un.
5 Tips Agar Rilis Anda Dimuat Media  (2)
zoom-in-whitePerbesar
Namun bila tokohnya biasa saja, konten rilis bisa ditambah dengan statistik misalnya: ini adalah pertemuan bersejarah karena sebelumnya belum pernah, atau pertemuan ini adalah pertemuan terlama durasinya sepanjang sejarah, dan lain-lain.
Selain statistik, Anda juga bisa menyiasati rilis seremoni dengan memperbanyak visual seperti foto atau video. Bisa jadi, secara konten kurang menarik, tapi nanti bisa dibuat berita foto karena visualnya menarik.
4. Kenali Wartawannya
Wartawan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Wartawan (Foto: Thinkstock)
Salah satu faktor yang mungkin membuat seorang wartawan tertarik untuk menengok sebuah rilis adalah karena kenal dengan sang pengirimnya. Belum tentu dimuat, tapi setidaknya rilis Anda akan dilihat isinya sejenak.
ADVERTISEMENT
Tak ada salahnya juga mengabari wartawan yang bersangkutan dengan rilis tersebut bila sudah mengirim ke email.
Sekali lagi, kedekatan tidak menjamin rilis dimuat, tapi setidaknya ada notifikasi untuk sang wartawan untuk mengecek email tersebut, di sela waktu luangnya.
5. Posting di kumparan!
Ini adalah solusi yang paling efektif bagi Anda yang berharap agar rilis dimuat media. Di kumparan, Anda tak perlu berharap pada para wartawannya agar rilis dimuat. Bila empat cara di atas tak berhasil, maka posting di kumparan adalah jawabannya.
Anda bisa dengan mudah memposting sendiri semua rilis yang Anda sampaikan. Caranya, cukup membuat akun pribadi atau institusi resmi yang Anda wakiili, lalu posting isi rilisnya disertai foto menarik. Maka, rilis Anda sudah bisa langsung termuat di kumparan.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, agar bisa muncul di timeline Editorial kumparan, rilis Anda harus benar-benar menarik dan memiliki nilai berita yang tinggi. Ada tim khusus yang akan mengkurasi konten-konten rilis kiriman Anda setiap harinya.
Beberapa instansi pemerintah, mulai dari kepolisian sampai Bea Cukai sudah melakukan ini. Beberapa brand ternama juga melakukan hal yang sama. Tak ketinggalan juga kedutaan-kedutaan besar Indonesia di luar negeri. Anda kapan?
Info lebih lanjut soal cara membuat akun sampai tips bisa terkenal di kumparan bisa Anda dapatkan di akun product kumparan.
Selamat mencoba!