Belajar Membangun Tim dari Zenmaster

Lifeatkumparan
Konten dari Pengguna
3 Januari 2017 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Phil Jackson punya cara unik membangun tim di NBA sampa sukses meraih 11 cincin juara. Dia menggabungkan pengetahuan bermain basket dengan konsep kepemimpinan penuh filosofi layaknya seorang biksu Budha.
ADVERTISEMENT
Tidak mudah bagi pelatih mana pun ketika dihadapkan pada kewajiban untuk menyatukan para pemain bintang. Ada faktor ego dan uang yang jadi penghalang. Belum lagi harus memuaskan keinginan pemilik sampai penonton.
Kondisi ini hampir sama dalam tim apa pun, termasuk di perusahaan. Dalam tim ada individu-individu kompleks yang punya motivasi, cara bekerja, skill sampai kondisi emosi yang berbeda beda.
Phil harus menjaga Michael Jordan tetap membumi dan mau berbagi bola. Phil juga harus menjaga mental rekan setimnya agar merelakan diri jadi cuma jadi penyuplai bola. Di Lakers, Phil harus memutar otak agar Kobe Bryant dan Shaquille O'neill mau akur dan tak ribut soal siapa nomor satu di tim. Belum lagi ada intervensi media. 
ADVERTISEMENT
Ada 9 cara yang dilakukan Phil untuk menjaga harmonisasi timnya. 
1. Memimpin dari dalam hati
Banyak pelatih yang meniru gaya pelatih lain lalu dimodifikasi. Namun bagi Phil, memimpin itu harus datang asli dari diri sendiri. Semakin sering bicara dengan kejujuran dari hati, kita akan lebih didengar dan tidak termakan blunder ucapan sendiri.
2. Bench the ego
Bangku cadangkan ego kita. Jangan jadikan itu sebagai pemain utama. Semakin kita menekan anak buah atau pemain dengan kekuatan, maka semakin lemah kita di mata mereka. Sebaliknya, sebar semangat tanggung jawab dan kepemimpinan pada tim sambil terus menjaga arah agar tetap sesuai visi.
ADVERTISEMENT
3. Biarkan tim menemukan takdirnya
Phil mengatakan, seorang pelatih tidak bisa memaksa keinginannya pada para pemain. Yang harus dilakukan adalah menginspirasi para pemain sehingga berubah sendiri.
Dalam praktiknya, Phil kadang membiarkan para pemainnya untuk mencari solusi sendiri terkait masalah di lapangan. Saat skor ketinggalan jauh, Phil tidak buru buru meminta time out dan memberi arahan. Kadang dia memberikan kebebasan para pemain untuk mencari jalan keluar mandiri dan membiarkan permainan terus berjalan.
Banyak pelatih jadi sandaran pemain untuk mendapatkan jawaban. Tidak bagi Phil. Dia memilih mendorong si pemain untuk mencari jawaban sendiri sehingga saat di lapangan terlatih untuk membuat keputusan cepat.
ADVERTISEMENT
Pendekatan Phil kepada para pemain lebih 'menyentuh' mereka sebagai manusia seutuhnya. Bukan hanya sebagai 'mesin' permainan.
4. Membangun sistem
Phil bukan pelatih yang pusing dengan urusan strategi. Dia sejak awal memilih untuk membangun sistem. Sistem yang disebut triangle offense.
Sistem itu mengatur pergerakan pemain mengikuti bentuk segitiga. Setiap pemain harus beradaptasi pergerakannya sesuai kondisi pertahanan lawan. Taktik ini membutuhkan kekompakan tim dan kerjasama karena dibuat bukan untuk dihafal, tapi dirasakan.
Terbukti, triangle offense jadi salah satu taktik efektif di NBA saat ini karena tak mudah dibaca lawan.
5. Menghubungkan Individu
Phil percaya kekuatan jiwa bisa melebihi kekuatan fisiknya. Ketika jiwa para pemain disatukan, tak ada tim yang bisa mengalahkan.
ADVERTISEMENT
Ritual untuk menghubungkan jiwa pata pemain bisa dilakukan dengan berbagai cara. Yang sederhana, Phil mengajak para pemain untuk berdiri dalam satu baris di depan sebuah garis, lalu mengajak mereka untuk membuat komitmen: dengan melewati garis itu saya siap untuk dilatih sepenuh hati dalam satu musim penuh.
6.  Satu nafas satu pikiran
Kadang kala para pemain tidak fokus pada permainan. Ada yang sibuk ingin tampil keren di layar kaca, ada yang bermasalah di keluarga, sampai krisis kepercayaan diri.
Phil menyiasati ini bukan dengan latihan fisik. Namun dengan latihan jiwa. Dia kabarnya selalu mengajak para pemain untuk meditasi ala zen. Tujuannya supaya pemain fokus pada satu tujuan: memenangkan pertandingan. 
ADVERTISEMENT
Para pemain diajak untuk fokus pada momen sekarang atau present time. Tidak terlalu khawatir dengan masa depan dan jangan terlalu lama meratapi kesalahan masa lalu. Dalam konteks permainan basket, kesalahan selalu ada. Tapi Phil mengajak pemainnya untuk selalu fokus pada sesuatu yang di depan mata tarikan nafas, cukup satu pikiran... Ini bisa membuat para pemain lebih berkonsentrasi dan cepat mengambil keputusan.
7. Compassion
I have just three things to teach
Simplicity, patience and compassion
These three are greatest treasures.
Simple in actions and thoughts
You return to the source of being
Patient with both friends and enemies
ADVERTISEMENT
You accord with the way things are.
Compassionate toward yourself
You reconcile all beings in the world
Tiga kata 'harta karun' di atas diterapkan Phil pada para pemainnya. Tapi compassion terhadap sesama pemain paling sering dilatih. Tujuannya agar tercipta hubungan yang baik antar pemain.
8. Fokus pada semangat, bukan papan skor
Phil tidak melulu sibuk memikirkan taktik. Apalagi panik saat kalah. Selama semangat dalam tim masih menyala, keharmonisan tetap terjaga, dia yakin semua baik baik saja.
9. Efek Kejut
Dalam beberapa kesempatan latihan, Phil kadang memberi kejutan. Satu waktu dia pernah membuat program latihan dalam kondisi lampu dimatikan. Sesi lain dia membuat skenario wasit berat sebelah. Bahkan dia pernah membuat sesi latihan tanpa bola.
ADVERTISEMENT
Semua itu terinspirasi juga dari meditasi zen. Dia ingin menjaga kondisi pemain agar tetap 'terjaga' lewat kejutan setiap hari, tidak monoton dan membosankan.