Bertahan di Kegelapan dan Ekstremnya Jalan Tol Brebes-Weleri
ADVERTISEMENT
Video di atas adalah cerita kedua tim kumparan (kumparan.com) saat melintasi rute tol fungsional Brebes Timur-Weleri. Kami ingin menunjukkan bagaimana kondisi di tol tersebut, terutama saat malam hari. Episode pertama video bisa Anda lihat di sini.
ADVERTISEMENT
Sebelum itu, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan bila hendak melintasi tol tersebut. Berikut tips dari kami:
1. Pastikan BBM terisi penuh sebelum masuk jalan tol fungsional. Tak ada pom bensin, namun ada BBM eceran yang dijual Pertamina dengan maksimal 10 liter.
2. Cek tekanan angin, sebab tak banyak rest area yang bisa ditemukan.
3. Jangan memacu kendaraan terlalu kencang, maksimal hanya 40 km/jam.
4. Pastikan lampu-lampu kendaraan berfungsi normal, sebab jalanan sangat gelap. Belum ada lampu penerangan.
5. Bagi pemudik yang menggunakan mobil tanpa AC dan harus membuka kaca, persiapkan masker untuk menghindari debu.
[Baca juga: Catatan Mudik H-7: Ban Bocor di Tol Fungsional ]
Selama perjalanan, ada dua hal yang perlu diwaspadai secara ekstra, yakni:
ADVERTISEMENT
1. Waspadai kontur jalan yang menanjak dan menurun tajam
Kondisi jalan hanya dua lajur untuk dua arah dan memiliki beton yang bergelombang. Jangan sekali-kali berniat untuk memacu kendaraan di sini. Jalurnya bisa dibilang cukup ekstrem lantaran banyaknya tanjakan dan turunan. Kecepatan kendaraan pun dibatasi maksimum 40 km/jam.
Di beberapa titik juga ada tikungan tajam dan beberapa jalanan yang masih beririsan dengan area aktivitas warga.
2. Jalanan Gelap
Suasana berubah gelap ketika kami bertolak dari rest area KM 367 dan menuju seksi Batang-Weleri. Awalnya, kami ragu untuk melanjutkan perjalanan. Namun, ini adalah kesempatan untuk menghadapi skenario perjalanan malam hari di tol yang masih dalam proses konstruksi ini.
ADVERTISEMENT
[Baca juga: Catatan Mudik H-8 Tol Cikampek Sampai Cipali ]
Benar saja, tak ada penerangan jalan sama sekali. Untung, jalannya lebih lebar dibandingkan dua seksi tol jalan fungsional sebelumnya. Pembatas jalan dibuat menyala ketika terkena sinar lampu kendaraan. Rambu-rambu jalan pun cukup memberikan informasi yang jelas.
Singkat cerita, kami akhirnya berhasil keluar di Weleri pada pukul 18.51 WIB. Namun perjalanan untuk mengecek jalan tol fungsional sejauh 105 kilometer itu, berakhir dengan ban bocor.
Saat di Kendal, kami mendapati ban belakang sebelah kanan bocor. Saat dicek ada tiga paku yang menancap pada si karet hitam. Kemungkinan paku-paku itu adalah oleh-oleh saat kami menyisir jalan tol fungsional.
ADVERTISEMENT
|Tim Mudik Kumparan: Aditya Noviansyah, Jihad Akbar, Gesit Prayogi, Prima Gerhard.|