Lasro Simbolon: Warga Rusia Nantikan Penerbangan Langsung ke Indonesia

28 April 2017 14:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Lasro Simbolon di KBRI Moskow (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Angka wisatawan Rusia ke Indonesia diharapkan bisa meningkat. Apalagi setelah adanya penerbangan langsung dari Jakarta-Moskow yang sedang dipersiapkan oleh Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar RI di Moskow Lasro Simbolon saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), di kantor KBRI Moskow, Selasa (26/4). Menurut Lasro, Rusia memiliki potensi turis yang besar untuk Indonesia. Karena itu, harus dimanfaatkan.
Jumlah turis Rusia ke Indonesia saat ini mencapai angka puluhan ribu, bahkan sempat mendekati 100 ribu orang. Tujuan utama mereka ke Indonesia adalah Bali, Lombok dan wilayah lainnya.
Berikut wawancara lengkap kumparan bersama Lasro di kantornya:
Apa misi KBRI Moskow tahun ini?
Misi kita tentu menerjemahkan persis visi dan misi diplomasi Indonesia di bawah pemerintah Presiden Jokowi dan Bu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Mengoptimalkan diplomasi ekonomi, penguatan perdagangan, kerjasama investasi, kerjasama teknologi dan diperkuat dengan penguatan sektor lain, khususnya pariwisata. Negara ini sangat potensial kekuatan pariwisatanya. Indonesia akan mengoptimalkan hal itu sehingga kunjungan kerjasama bisa ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Dua negara yang pernah memiliki hubungan sangat spesial di masa lalu. Tahun 50-60an, sejarah berkembang sedemikian rupa. Hubungan diplomasi kita tidak pernah putus tapi diplomasi kita terukur dan kasual. Dalam beberapa dekade terakhir ada kesadaran bersama untuk mengoptimalkan bidang ekonomi dan people to people interacation.
Saya pikir puncaknya adalah pertemuan antara presiden Jokowi dan presiden Putin di Socchi, tahun lalu Mei 2016. Menjadi simbolik secara politis dan substantif dari deal-deal yang ditandatangani pada tingkat menteri, pimpinan BUMN dan lain-lain.
Bagaimana tren kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia dan sebaliknya?
Ini jadi passion kita di KBRI. Menurut kami jadi momentum yang baik. Indonesia sedang fokus mmbangun sektor pariwisata. Ada 10 destinasi baru yang ditetapkan pemerintah kita jadi new Bali. Ada penguatan target capaian knjungan. Kalau nggak salah 20 juta di tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Untuk konteks Rusia. Negara besar dengan pendududk 140 juta dan wisatawannya itu terkenal dengan quality visitior. Tinggal lebih lama dan spending lebih besar. Indonesia bagi Rusia, seperti Bali, sudah familiar. Top numbersnya 3 tahun lalu mendekati 90 ribuan.
Kemudian terkoreksi sedikit karena perekonomian. Kita tahu Rubel (mata uang Rusia) menurun. Sempat 70 ribu. sekarang sudah rebound 80 ribu tahun terakhir. Ke depan kita percaya akan ditingkatkan.
Yang menggembirakan, Garuda Indonesia akan ke Moskow. Ini sejarah mudah-mudahan kalau tidak aral melintang Agustus tahun ini ada penerbangan perdana. Mungkin tiga kali per minggu.
Turis Rusia sangat mencintai Bali dan Lombok. Selalu mereaka pertanyakan kapan ada direct filght. Menurut mereka, walau direct flight mahal tapi connecting flight itu ribet. Kalau ada direct pasti nyaman.
ADVERTISEMENT
Sekarang kita keliling di daerah, mereka sampai bertepuk tangan kalau kita menyampaikan itu. Mereka tepuk tangan karena membayangkan Indonesia semakin dekat.
Turis Indonesia juga semakin meningkat ke Rusia. Angkanya sampai 20 ribu per tahun. Biasanya orang indonesia ke Eropa Barat, sekarnag Rusia jadi destinasi menarik. Ada kepentingan kita untuk membangun hubungan saling menguntungkan. Itu juga jadi menarik stakeholder industri pariwisata.
Apa yang harus dilihat saat orang berkunjung ke Rusia?
Moskow tentu saja. Kota modern, rapi dan bersih. Memang tidak sefasih di Eropa tingkat berlaku bahasa Inggris di sini. Tapi pada dasarnya tidak jadi masalah besar. Kedua, kota St Petersburg. Juga Kazan, agak spesifik ini ibu kota Republik Tatartstan. Memiliki karakter sendiri. Mayoritas muslim. Muslim based community. Memiliki masjid yang cuntik kuliner yang khas, tapi juga bagian dari pluralisme Rusia.
ADVERTISEMENT
Ada juga kawasan Golden Rings di Moskow. Klasik indah, ada gereja berabad-abad yang tua. Tentu kalau musim dingin Rusia jadi destinasi pelancong yang mau menikmati ekstrem winter. Ada juga museum, galeri, keindahan dan budaya dan peradaban Rusia yang panjang dan menarik. Jadi klop dengan turis dengan pengunjung Indonesia.
Bagaimana dengan Masjid Bung Karno?
Masjid Bung Karno itu jadi poin of interest. Salah satu ceritanya merefleksian persahabatan Presiden Sukarno dan Presiden Khruschev sempat dialihkan konon jadi gudang. Salah satu versi cerita, Presiden Khruschev bertanya hadiah apa yang kita berikan? Lalu Bung Karno menjawab, hanya satu yag saya minta tolong masjid yang jadi gudang itu difungsikan kembali sebagai masjid normal.
ADVERTISEMENT
Waktu kunjungan Ibu Presiden Megawati tahun 2003 ke Rusia, beliau sempat berkunjung ke mesjid itu memberikan beberapa pemberian khas Indonesia.
Beberapa provinsi di Rusia seperti Tatarstan, Bakorstan, Dagestan, Chechnya, berbasis komunitas islam. Dan saya pikiri ini juga menarik. Rusia itu selalu dianggap di Indonesia image-nya seperti era Soviet identik dengan Komunis. Tapi negara ini berkembang baru, demokrasi dengan sistem politik yang khas di Rusia. Itu menarik. Sering terkaget karena ternyata tidak seperti images yang lama.
Apa dampak Insiden St petersburg lalu terhadap wisata dan muslim di Rusia?
Yang kami lihat tidak terlalu menciptakan sausana khas. Tentu semua kita menyesalkan dan mengecam terjadinya peristiwa kekeasan itu. Secara resmi pemerintah Indonesia menyampaikan simpati. Itu tidak bisa dikaitkan dengan agama apapun. Teroris tidak punya agama. Indonesia juga pernah jadi korban. Tantangan itu disadari semua bangsa. Kita juga membantu memberikan solusi, mellalui pendekatan hukum, budaya dan law enforcement.
ADVERTISEMENT
Di Rusia kurang lebih sama, mereka bangsa yang resilien. Memiliki sejarah panjang, plural. Di Rusia dan St Petersburg normal bahkan beberapa hari setelah kejadian. Bangsa ini tetap bangsa yang plural dan menjamin kebebasan beragama.