Mahasiswi di Kulon Progo Dibunuh Pacar Sendiri

27 Maret 2017 10:49 WIB
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pembunuhan. (Foto: Thinkstock)
RA (20), seorang mahasiswi yang tinggal di Kulon Progo, Yogyakarta, ditemukan tewas di sebuah selokan akhir pekan lalu. Tak lama kemudian, pelakunya berhasil ditangkap. Dia adalah pacar korban.
ADVERTISEMENT
Pelaku saat ini berada di Polres Kulon Progo. Sejak ditangkap, Minggu (26/3) kemarin, pelaku masih diperiksa intensif oleh kepolisian. Adapun motifnya masih ditelusuri.
“Sebentar, saya masih harus cek ke Kulon Progo dulu ,” kata Kabid Humas Polda DIY AKBP Yulianto saat ditanya kumparan (kumparan.com) soal motifnya, Senin (27/3).
Dilansir Antara, keluarga RA sudah mendengar kabar soal penangkapan ini. Mereka meminta agar aparat memberikan hukuman berat pada pelaku pembunuhan.
"Keadilan harus ditegakkan, saya minta pelaku dihukum berat," kata kakek korban Sukarjinomo di rumah duka di Dusun Selokambang, Desa Tamantirto, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu.
Menurut keluarga, jika hukuman yang dijatuhkan ke pelaku pembunuhan ringan, maka hal itu tidak dapat memberikan efek jera, sehingga dikhawatirkan kejadian yang sama terulang lagi dengan korban lain.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya saya tidak ada curiga sama sekali. Jumat (24/3) pagi cucu saya pamit katanya mau kuliah, tapi kok sampai Sabtu (25/3) malam tidak pulang, namun malam itu (Sabtu) keluarga dapat kabar kalau RA meninggal," katanya.
Korban kelahiran 25 Maret 1997 warga Selokambang Desa Selokambang itu dimakamkan pada Minggu (26/3). Ketua RT 02 Dusun Selokambang Supadi mengatakan tidak menyangka RA atau tetangganya itu menjadi korban pembunuhan karena dia beserta warga selama ini mengenal korban sebagai pribadi pendiam, baik, dan suka berkegiatan di masyarakat.
"Kalau pelaku hanya diberikan hukuman satu atau dua tahun percuma. Makanya harus dihukum berat, paling tidak hukuman mati," katanya.
Menurut dia, RA dikenal sebagai wanita baik-baik yang selalu aktif di kegiatan-kegiatan masyarakat seperti dalam forum kepemudaan desa maupun di organisasi keagamaan sehingga hubungan sosial RA dengan warga setempat terjalin baik.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan apalagi keluarga RA selama ini diketahui aktif mengurus masjid di kampung setempat, sementara ibu RA adalah seorang guru sekolah dasar (SD) di Bantul sehingga ini menunjukkan RA dari keluarga baik-baik.
"RA ini bukan anak nakal, dia sama warga anaknya baik. RA juga dikenal sebagai pemudi muslimah di sini," katanya.