news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tak Ada Larangan, Go-Jek di Banyuwangi Dijadikan Rekan

11 Oktober 2017 15:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gojek Memperingati Hari Pelanggan Nasional (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gojek Memperingati Hari Pelanggan Nasional (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jawa Barat melarang transportasi online. Kecaman pun datang dari para pengguna sampai muncul petisi. Namun ternyata, tak semua daerah anti dengan layanan transportasi online. Banyuwangi salah satunya.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Pemkab Banyuwangi resmi meneken nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan pengembang platform digital Go-Jek Indonesia untuk meningkatkan layanan kesehatan dengan menyediakan fasilitas antar obat secara gratis ke rumah pasien miskin dari dua rumah sakit milik pemerintah daerah.
”Teknologi tak bisa dilawan, tapi dimanfaatkan untuk memudahkan pasien miskin. Kan kasihan, sudah sakit, masih harus menunggu obat disiapkan apoteker. Daripada menunggu obat, lebih baik langsung pulang untuk istirahat, nanti obatnya diantar. Ini semacam paket lengkap, warga miskin berobatnya sudah dibiayai pemerintah, obatnya diantarkan sampai rumah,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/10).
Kerjasama Pemkab Banyuwangi dan Go-Jek (Foto: Pemkab Banyuwangi)
zoom-in-whitePerbesar
Kerjasama Pemkab Banyuwangi dan Go-Jek (Foto: Pemkab Banyuwangi)
Anas memaparkan, proses sinergi ini cukup memakan waktu karena banyak regulasi yang diperhatikan, mengingat obat adalah barang yang diatur ketat. ”Kita harus konsultasi ke sana-ke mari, ke Kementerian Kesehatan, ke apoteker, dalam dua bulan ini. Tapi karena ini tujuan utamanya inovasi memudahkan warga, proses agak rumit ini kita nikmati dengan gembira,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pada pertengahan September lalu, Anas juga meluncurkan program layanan antar obat ”Gancang Aron” (Lekas Sembuh). Namun, jangkauannya terbatas di sekitar rumah sakit. Dengan sinergi bersama Go-Jek, jangkauan layanan diperluas.
”Kenapa gandeng Go-Jek? Sekarang eranya kolaborasi. Kalau jalan sendiri, ujungnya proyek pengadaan armada kendaraan, maka tidak efisien,” imbuh Anas.
Dalam sinergi ini, Go-Jek mengantarkan obat ke rumah pasien yang dirawat jalan di rumah sakit daerah. Akan disediakan pos khusus di rumah sakit. Seusai berobat ke dokter, warga hanya perlu ke pos tersebut, lalu diproses petugas.
Selain memudahkan pasien miskin, layanan ini secara khusus juga memudahkan pasien yang telah berobat rutin ke rumah sakit, karena dokter tinggal berkoordinasi dengan petugas layanan ini. Petugas pengantar dari Goek telah dilatih cara membawa obat dan aspek dasar lainnya.
Bupati Anas dan SVP Go-Jek Malikulkusno (Foto: Pemkab Banyuwangi)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Anas dan SVP Go-Jek Malikulkusno (Foto: Pemkab Banyuwangi)
Anas mengapresiasi Go-Jek yang punya visi kewirausahaan sosial. ”Go-Jek adalah satu dari sedikit lembaga bisnis yang bervisi kewirausahaan sosial. Bisnis bukan cuma cari untung, tapi ada unsur mengajak orang lain maju bersama,” ujar Anas.
ADVERTISEMENT
Senior Vice President Go-Jek, Malikulkusno Wijoyo Adhi, mengatakan, ini adalah sinergi pertama Go-Jek dengan pemerintah daerah. ”Kami ingin bawa ini ke nasional, bisa diterapkan di daerah lainnya untuk memberi kemudahan ke warga,” ujar Malik.
Go-Jek juga mengapresiasi respons Pemkab Banyuwangi yang terbuka pada teknologi untuk meningkatkan layanan publik.