Takhayul di Dunia Bawah Tanah Moskow

1 Mei 2017 10:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Patung anjing di stasiun Moskow (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Moskow adalah salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Rusia. Tapi sebaiknya tidak terlalu lama, sebab objek menarik di kota Moskow bisa dijelajahi dalam dua hari saja. Bagi Anda yang punya waktu banyak, perbanyaklah waktu di St Petersburg karena di sana lebih indah.
ADVERTISEMENT
Itu informasi yang saya dapatkan dari Felix, salah seorang staf KBRI yang menemani saya jalan-jalan setelah acara pertemuan jurnalis muslim dunia di kota Moskow. Menurut Felix, destinasi turis di kota Moskow biasanya di Lapangan Merah, Kremlin, Gereja St Basil, api abadi dan sejumlah museum. Selain itu, lokasi menarik yang bisa didatangi adalah stasiun kereta bawah tanah yang menyimpan sejuta cerita.
Di St Petersburg banyak lokasi yang bisa didatangi karena kota itu memiliki banyak lokasi bersejarah dan tempat indah. Kota tersebut juga cukup ramah untuk turis, terutama mereka yang kesulitan membaca berbagai petunjuk jalan dalam bahasa Rusia. Sayangnya, saya belum mendapat kesempatan ke sana.
Bangunan bersejarah di Lapangan Merah (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Karena itu, saya akan cerita pengalaman saya berjalan-jalan di kota Moskow. Itu pun hanya berlangsung selama tiga jam saja. Sebab, saya harus mengejar penerbangan pulang ke Jakarta malam harinya.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi awal, kota Moskow memiliki sejumlah tantangan, terutama bagi pelancong yang kurang paham bahasa Rusia. Penyebabnya, tak banyak petunjuk jalan berbahasa Inggris yang bisa membantu kita. Bahkan petunjuk jalan berhuruf latin pun sulit dijumpai. Tak semua orang Rusia juga bisa atau setidaknya mau berbahasa Inggris. Ya iyalah.. :)
Jalan yang paling mudah untuk keliling Moskow adalah meminta bantuan rekan atau kenalan yang memang bisa berbahasa Rusia atau sudah pernah ke Moskow sebelumnya. Tentu saja jangan sampai merepotkan. Cara lainnya adalah mencari hotel yang dekat dengan lokasi wisata, lalu berjalan kaki ke sana. Atau bisa juga dengan mengikuti paket tur wisata. Yang terakhir tentu saja mempelajari semua petunjuk jalan dan bahasa Rusia lewat terjemahan di internet.
ADVERTISEMENT
Bangunan bersejarah di Lapangan Merah (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Sebetulnya, naik kereta bawah tanah atau Metro di Moskow bisa jadi cara yang efektif untuk berjalan-jalan sendirian. Namun sekali lagi, butuh pengetahuan cukup terlebih dulu soal cara membaca petunjuk dalam bahasa Rusia, mempelajari cara pembelian tiket sampai menghafal stasiun-stasiun yang akan dituju.
Mengutip Felix, stasiun bawah tanah Moskow seperti labirin. Bila tidak memahaminya dengan baik, maka mungkin saja tersesat.
Lapangan Merah
Oke, lokasi pertama yang wajib saya datangi tentu saja Lapangan Merah. Entah kenapa setiap datang ke sini yang teringat di kepala selalu adegan film Mission Impossible Ghost Protocol, ketika Tom Cruise keluar dari Kremlin lalu ada ledakan bom besar. Saya mencoba mencocokkan ingatan saya dengan bentuk Lapangan Merah waktu itu tapi sepertinya tidak nyambung.
ADVERTISEMENT
Api Abadi di Lapangan Merah (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Di Lapangan Merah saat itu sedang ada persiapan parade menyambut perayaan kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II pada 9 Mei mendatang. Sehingga, arena Lapangan Merah dalam suasana agak berantakan dengan sejumlah persiapan panggung dan tenda.
Persiapan Parade Militer (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Saya diajak melihat gereja St Basil, Kremlin, museum, api abadi, dan objek lain di sana. Semua adalah destinasi umum yang biasa dikunjungi turis. Dan memang sedang banyak turis waktu itu, sebagian besar dari China.
Gerbang masuk Kremlin (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Cerita soal bangunan-bangunan itu bisa Anda cari di internet atau buku referensi, tapi yang istimewa saat berada di sana justru malah cerita Felix. Dia mengaku pernah melihat sebuah pohon di pinggir Kremlin yang ternyata adalah kamuflase, sebab di dalamnya ternyata ada pesawat telepon.
ADVERTISEMENT
Pohon Lapangan Merah di Moskow (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Bagaimana Felix bisa tahu itu? Jadi ceritanya saat itu Felix sedang menemani media TV dari Indonesia syuting live di Lapangan Merah. Ternyata liputan live di sana itu dilarang. Alhasil, Felix dibawa ke dekat pohon itu oleh petugas keamanan yang kemungkinan besar berasal dari KGB. How cool is that? KGB.
Nah, saat di pohon itu tiba-tiba si petugas keamanan KGB itu menelepon rekannya. Dan pesawat teleponnya tersembunyi di pohon. Urusan live itu akhirnya beres setelah dijelaskan bahwa peliputan hanya untuk program wisata, bukan urusan politik dan lainnya.
Fakta ini menunjukkan bahwa memang banyak hal-hal tersembunyi di sekitar Lapangan Merah. Sampai akhirnya saya juga yakin banyak fakta tersembunyi lain di dunia bawah tanah Rusia.
ADVERTISEMENT
Stasiun Bawah Tanah
Terowongan di stasiun Moskow (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Dari semua hal yang saya lihat di Kota Moskow, perjalanan menyusuri stasiun Metro atau bawah tanah Moskow adalah yang paling berkesan. Saya terkesan bagaimana perang membuat sebuah negara jadi sangat paranoid atau kata yang pas mungkin hati-hati, hingga membuat sistem transportasi jauh ke dalam tanah.
Ekskalator di stasiun bawah tanah (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Ya, kedalaman stasiun bawah tanah itu tidak sama seperti MRT Jakarta yang 20 meter, tapi ada yang sampai 84 meter! Bayangkan betapa curamnya turunan untuk mencapai ke sana. Konon katanya, stasiun itu bisa jadi tempat berlindung paling ampuh dari serangan bom, bahkan bom nuklir sekalipun.
Felix mengajak saya merasakan pengalaman turun dari stasiun Metro dengan ekskalator yang sangat panjang. Butuh waktu setidaknya beberapa menit untuk turun dari atas sampai dasar stasiun. Kemiringannya juga cukup bikin deg-degan bila melihat ke bawah.
ADVERTISEMENT
Lamanya waktu naik ekskalator tersebut membuat banyak hal yang dilakukan penumpang. Ada yang sibuk menghitung waktu perjalanan seperti saya, ada yang foto-foto, ada yang berbincang dengan rekannya, ada yang berpelukan dan berciuman mesra. Tangga berjalan itu memang jadi momen penuh cinta di sana.
Lalu di sana saya membayangkan hal-hal yang kerap terjadi di Indonesia. Misalnya, bagaimana kalau ekskalator rusak? Bagaimana kalau terjadi banjir? Bagaimana kalau kesiangan kerja lalu harus buru-buru naik ke atas? Betapa lelah memikirkan itu semua. Dasar pikiran Indonesia.
Banyak hal yang bisa dilihat di stasiun bawah tanah. Pertama, pengalaman naik kereta itu sendiri. Di beberapa jalur, ada kereta yang sudah modern, namun ada juga kereta yang klasik dengan bunyi yang bising dan bau asap yang terasa menusuk hidung.
ADVERTISEMENT
Lukisan di stasiun bawah tanah (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Kedua, melihat suasana di dalam stasiun. Ada stasiun yang memiliki dekorasi cantik dihiasi lampu kristal cantik kuno di sepanjang koridor. Di stasiun ini ada juga lukisan dinding, lukisan mozaik, dan karya seni lainnya.
Patung ayam di Stasiun Moskow (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Ada juga stasiun yang berisi patung-patung di setiap sisinya. Nah, soal patung-patung ini Felix punya cerita sendiri. Menurutnya, ada hal-hal berbau takhayul di stasiun bawah tanah yang masih dipercaya oleh warga Rusia. Salah satunya adalah patung anjing. Bila bagian moncong anjing itu dipegang maka diyakini akan membawa sebuah keberuntungan. Lalu ada juga patung bergambar ayam yang bila disentuh diyakini bisa membawa kekayaan.
Awalnya saya agak skeptis dengan cerita itu. Masa sih negara dengan peradaban yang maju masih melakukan hal-hal demikian. Ternyata setelah saya lihat sendiri benar saja. Banyak yang menyentuh patung-patung itu seolah ritual rutin harian saat melintas. Tak heran, petung anjing dan ayam di stasiun tersebut (saya lupa namanya), lebih mengkilap dibandingkan patung lainnya.
ADVERTISEMENT
Takhayul, misteri, konspirasi, adalah cerita-cerita yang paling menarik digali, terutama di negeri yang menyimpan sejuta kisah seperti Rusia. Saat membuat tulisan ini saya melihat banyak sekali spekulasi soal dunia bawah tanah Moskow. Ada yang menyebut pernah melihat raksasa sampai ada yang berspekulasi soal jalur Moscow-2 yaitu sistem transportasi rahasia di sana.
Komunitas petualang bawah tanah Moskow pun ada. Sebuah situs berita pernah melaporkan apa saja temuan mereka dan hal-hal apa saja yang bisa dilihat di bawah tanah Moskow, seperti bungker no.42, bungker stalin, sungai bawah tanah dan tambang batu syani.
Entah bagaimana, bagi saya suasana di bawah tanah Moskow lebih menarik daripada di permukaannya. Bagaimana menurut Anda?