Mitos dan Fakta Seputar Haid

Raden Roro Permata Dewi Larasati
Raden Roro Permata Dewi Larasati merupakan seorang mahasiswi hukum di UPN Veteran Jakarta. Memiliki bakat dalam bidang seni dan gemar bersosialiasi dengan banyak orang.
Konten dari Pengguna
29 Desember 2020 18:50 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raden Roro Permata Dewi Larasati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: WartaBromo
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: WartaBromo
ADVERTISEMENT
Pengertian Haid
Menstruasi, haid atau akrab disebut dengan datang bulan merupakan sebuah siklus bulanan alami yang normal terjadi secara berkala pada perempuan yang telah mengalami masa pubertas. Masa pubertas itu sendiri adalah suatu tahap perkembangan seorang anak menjadi dewasa secara seksual. Pada perempuan, pubertas terjadi pada rentang usia 10-14 tahun. Siklus haid ditandai dengan penebalan dinding rahim (endometrium) yang berisi pembuluh darah yang nantinya akan mengalami peluruhan dan keluar bersama darah melalui vagina. Pada umumnya, durasi siklus menstruasi adalah 4 minggu atau 28 hari, dimana lama haid berkisar antara 4 sampai 6 hari dengan jumlah darah yang keluar rata-rata sebanyak 20-60 mililiter. Siklus haid diatur oleh berbagai hormon, baik yang dihasilkan oleh organ reproduksi maupun kelenjar lain. Beberapa hormon yang terlibat adalah GnRH (gonadotropin relasing hormone), FSH (folicle stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), estrogen, dan progesteron.
Sumber: Kompas.com
Fase-fase pada Siklus Haid
ADVERTISEMENT
Berdasarkan dari perubahan kondisi rahim dan konsentrasi hormon yang tidak menentu, maka siklus dari menstruasi terbagi atas empat fase, yaitu:
Fase menstruasi rata-rata berlangsung selama 3-7 hari. Fase ini dimulai ketika sel telur yang pada siklus sebelumnya tidak dibuahi lalu dilepas oleh ovarium. Dengan tidak terjadinya kehamilan, kadar hormon estrogen dan progesteron yang dimiliki perempuan menurun. Lalu lapisan rahim yang menebal mengalami peluruhan dan keluar lewat vagina sebagai kombinasi darah, lendir, dan jaringan dari rahim.
Fase folikular rata-rata berlangsung selama 16 hari. Fase ini dimulai ketika kelenjar pituitari mendapat sinyal dari hipotalamus untuk melepaskan hormon perangsang folikel (FSH). Hal ini dimulai pada hari pertama haid dan dapat terjadi tumpang tindih dengan fase menstruasi, hingga berakhir ketika terjadi fase ovulasi.
ADVERTISEMENT
Fase ovulasi berlangsung sekitar 24 jam. Fase ini dimulai ketika kadar estrogen selama fase folikel mengalami peningkatan yang memicu kelenjar pituitari melepas hormon luteinizing (LH). Fase ini diakhiri dengan sel telur yang mati atau larut jika tidak dibuahi.
Fase luteal berlangsung selama 11-17 hari. Fase ini dimulai ketika folikel melepaskan sel telurnya. Zat ini lalu akan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum dapat melepaskan hormon, terutama progesteron dan beberapa estrogen. Peningkatan hormon ini membuat lapisan rahim menebal, dan siap untuk ditanami sel telur yang telah dibuahi.
Sumber: Futuready
Gejala-gejala pada Siklus Haid
Gejala-gejala yang biasa terjadi dalam siklus haid terbagi atas dua siklus, yaitu:
Dalam siklus ini, kadar hormon dalam tubuh wanita mengalami perubahan dan dapat memengaruhi kondisi fisik dan ketidakstabilan emosi.
ADVERTISEMENT
Sejumlah perubahan yang biasanya muncul sebelum haid, yaitu mudah merasa lelah, mengalami sakit kepala, perut terasa kembung, payudara terasa lebih sensitif, terjadi kenaikan berat badan, otot dan sendi terasa nyeri, mengalami diare atau konstipasi, timbul ruam jerawat dan mengalami keputihan yang tergolong normal.
Sementara, perubahan yang biasanya muncul pada saat perempuan mengalami haid, yaitu uring-uringan, ketidakstabilan suasana hati, mengalami kesulitan untuk konsentrasi, mudah merasa sedih dan menangis, mengalami kesulitan ketika mencoba tidur, mengalami perubahan nafsu makan, cemas berlebih, rasa percaya diri dan gairah seks menurun.
Dalam siklus ini, vagina mengalami pendarahan selama 2-7 hari dengan volume darah rata-rata sekitar 30-70 mililiter. Namun terdapat sebagian perempuan yang mengeluarkan darah lebih banyak hingga darah itu menggumpal. Selama siklus ini berlangsung dapat terjadi gejala-gejala yang sebelumnya terjadi pada sindrom pra-menstruasi.
Sumber: Infeed.id
Mitos dan Fakta Seputar Haid
ADVERTISEMENT
Haid merupakan salah satu kondisi alami yang terjadi dalam kehidupan perempuan. Walau begitu, kondisi ini tidak bisa dianggap enteng. Karena, tak sedikit perempuan yang masih belum paham betul mengenai mitos dan fakta haid yang dialaminya setiap bulan. Untuk menyikapi hal itu, kita harus pandai dalam memilah informasi yang ada dan dapat mengkonfirmasi langsung dengan pihak ahli dalam bidang tersebut.
Berikut merupakan mitos-mitos yang beredar mengenai haid:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berikut merupakan fakta-fakta yang tepat mengenai haid:
Kesimpulan
Haid merupakan sebuah siklus bulanan alami yang normal terjadi secara berkala pada perempuan yang telah mengalami masa pubertas. Berdasarkan dari perubahan kondisi rahim dan konsentrasi hormon yang tidak menentu, maka siklus dari haid terbagi atas empat fase, yaitu: Fase menstruasi, fase folikular, fase ovulasi dan fase luteal. Gejala-gejala yang biasa terjadi dalam siklus haid terbagi atas dua siklus, yaitu: siklus sindrom pra-menstruasi dan siklus menstruasi.
ADVERTISEMENT