Pengalaman Magang di DISPERPUSIP PROV JATIM Sebagai Konten Kreator

GAMBAR : Foto pribadi pada saat pembuatan konten di DISPERPUSIP PROV JATIM

Sebagai seorang mahasiswa kita selalu dituntut untuk menimba ilmu dan selalu belajar hal yang baru, kita dituntut untuk berfikir kritis dan mengaplikasikan ilmu yang sudah kita punya. salah satunya dengan cara magang atau PKL (Praktek kerja lapangan, dengan melakukan magang mahasiswa dapat merasakan langsung dunia pekerjaan yang sebenarnya. Penulis memilih meng implementasikan ilmunya pada instansi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur atau yang di singkat (DISPERPUSIP PROV JATIM).

GAMBAR : Foto pribadi

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sendiri adalah program pemerintah untuk membangun minat baca masyarakat, dengan adanya DISPERPUSIP PROV JATIM pada setiap provinsi dan kota, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan tempat tersebut dengan hal yang positif dan bisa menambah wawasan.

Gambar : Foto pribadi, salah satu contoh hasil foto untuk konten Instagram

Mahasiswa UNTAG diwajibkan magang minimal 30 hari kerja, penulis memulai magang pada 3 Oktober 2022 dan berakhir pada 11 November 2022. Dalam kegiatan magang di DISPERPUSIP PROV JATIM ini membuat penulis memiliki pengalaman baru akan perpustakaan dan cara pembuatan konten tentang perpustakaan

Gambar : Foto pribadi, diskusi untuk pembuatan konten

Tim magang penulis terdiri dari 3 orang yang memiliki peran yang berbeda – beda, ada yang sebagai fotografer, dilanjutkan dengan editor layout, dan yang terakhir memiliki tugas membuat yang berhubungan dengan tulisan seperti caption ataupun judul. Tidak hanya itu konten yang sudah dibuat disetorkan kepada pembimbing kami dan diupload pada Instagram DISPERPUSIP PROV JATIM

Keunggulan penulis mendapatkan jobdesc yang sesuai dengan kemampuan penulis yaitu fotografi, menjadikan penulis bisa menerapkan ilmu – ilmu yang dipunya dengan maksimal pada pembuatan konten di tempat magang, keunggulan instansi memberikan tempat yang mendukung untuk mengerjakan tugas yang diberikan, dan pembimbing magang penulis juga memberikan kebebasan dengan memilih tempat yang nyaman untuk mengerjakan tugas.

Hambatan yang penulis rasakan selama magang ini tidak ada hambatan yang berarti, mungkin hanya sesekali kekurangan ide dalam membuat konten tugas. Dan hambatan pada instansi pada layanan publik terkadang penulis dan team sedikit kesusahan dalam mencari konten buku yang diinginkan, dikarenakan penataan buku yang kurang rapih dan terkadang pengunjung sendiri yang tidak mengembalikan buku pada tempatnya.

Setelah merasakan magang pada situasi dunia kerja yang sesungguhnya selama 30 hari kerja, mahasiswa UNTAG mendapatkan banyak pembelajaran baru dan pengalaman baru yang tidak dimiliki sebelumnya, dan diharapkan pengalaman ini dapat berguna nantinya.