Trotoar Baru Tanah Abang Bukan Untuk Pejalan Kaki

Rafyq Panjaitan
Wajar Tak Sempurna, Hanya Manusia Biasa. Genggam dunia teman!
Konten dari Pengguna
8 November 2017 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rafyq Panjaitan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ingin melihat kesemrawutan tanah abang? Datanglah di sore hari. Semakin sore semakin sesak, macet dan padat merayap.
ADVERTISEMENT
Terkhusus di Trotoar tanah abang, di pagi hari trotoar sepi dari PKL (Pedagang Kaki Lima) namun ketika sore hari PKL semakin meraja lela di trotoar tanah abang.
Trotoar tanah abang diperlebar sejak juni 2016. Trotoar yang diperlebar: di depan stasiun tanah abang, seberang stasiun tanah abang, dan dari jalan jati baru raya menuju jalan abdul muis.
Kumparan sengaja memantau situasi 'alih fungsi' trotoar baru tanah abang di sore hari. Eureka, momen yang sangat pas untuk menggambarkan betapa di tanah abang pejalan kaki sama sekali tak mendapat surganya.
Jam sibuk di mana para pekerja dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima. Mereka berdalih, dengan berjualan di trotoar dagangannya cepat laku, banyak orang lalu lalang.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pedagang minuman Dayat (30) mengatakan bahwa mereka tumpah ruah ke jalan karena momentum jam pulang kerja, jadi banyak di trotoar ketimbang masuk ke area pasar tanah abang yang resmi.
"Kita sebenarnya di dalem jualannya, tapi ini kan jam pulang kerja, ya kita dagang di sini, lebih cepat laku, kan banyak orang di sini".
Ketika ditanya bagaimana dengan nasib pejalan kaki yang seharusnya menikmati trotoar, para pedagang kaki lima berlindung di balik kata kata ' cari makan'.
Hal ini diutarakan oleh Ibu 'Dina' pedagang baju wanita di area blok A pasar tanah abang. Dina lebih memilih mengangkat jualannya ke trotoar ketimbang menunggu pembeli sampai sore hari.
ADVERTISEMENT
"Kalau sore kita memang gini, semua jualan di trotoar, harga juga kita buat harga pulang kerja alias miring, di trotoar lebih cepat laku ketimbang di dalam"
Para pedagang kaki lima tampaknya tidak peduli dengan fungsi trotoar yang sebenarnya. Di trotoar, justru pejalan kaki yang mengalah dengan berjalan di aspal, karena trotoar sudah dipenuhi oleh para pedagang.
Terpantau area pedagang menjajah trotoar: di depan pintu masuk dan seberang stasiun tanah abang, blok A, G dan F serta di depan stasiun tanah abang baru.
Trotoar baru 'bukan' untuk pejalan kaki, walaupun petugas Satpol PP selalu berada di tanah abang, tetapi pedagang terlihat tetap leluasa berdagang, bahkan beberapa trotoar sudah mulai digunakan untuk parkir liar sepeda motor.
ADVERTISEMENT