Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Polutan Sekunder beserta Contohnya
29 Juli 2024 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Polutan sekunder adalah salah satu klasifikasi dari bentuk dan bahan pencemar yang terjadi di lingkungan. Jenis polutan ini memiliki sifat fisik dan sifat kimia yang tidak stabil. Sebagai contoh , zat yang termasuk polutan sekunder yaitu NOâ‚‚.
ADVERTISEMENT
Adanya polutan sekunder turut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor tersebut di antaranya berupa konsentrasi relatif bahan reaktan, derajat fotoaktivasi, kondisi iklim, serta topografi lokal.
Pengertian Polutan Sekunder beserta Contohnya
Mengutip buku Penyehatan Udara, Mulyadi, SKM., M.Kes, (2024: 19), pengertian polutan sekunder adalah bentuk lanjut dari pencemar primer yang telah mengalami reaksi kimia di lapisan atmosfer yang lebih rendah. Reaksi yang ditimbulkan dapat meliputi dua atau lebih bahan kimia di udara.
Untuk semakin memahaminya, beberapa contoh polutan sekunder dan penjelasannya yang penting diketahui adalah sebagai berikut.
1. O3 (Ozon)
Ozon (O3) merupakan polutan sekunder yang terbentuk di atmosfer. Zat ini memiliki karakteristik berbau tajam menusuk dan tidak berwarna. Ozon termasuk oksidan yang kuat dan mampu bereaksi dengan beragam komponen bahan biologis dan selular.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Bangunan Sehat Perancangan Volume Ruang dan Remediasi Lingkungan, Harida Samudro, S.T., M.Ars., ll, (2023: 62), ozon terbentuk di udara melalui reaksi kimia antara nitrogen oksida (NOx) dan senyawa organik yang mudah menguap (volatile organic compounds) dengan adanya sinar matahari. Demikian juga O3 timbul dengan adanya CO dan CH4.
Efek yang ditimbulkan dari ozon apabila dihirup yaitu dapat merangsang sistem sensorik pada hidung dan paru-paru. Kemudian, akan mengarah ke aktivasi sistem saraf. Lebih lanjut, efek jangka panjangnya adalah penyakit asma.
2. NOâ‚‚ (Nitrogen Dioksida)
NOâ‚‚ memiliki ciri-ciri berwarna coklat kemerahan, beraroma tajam, dan bersifat toksik. Gas ini termasuk komponen dari smogs (smoke+fogs) yang mengakibatkan warna merah-kekuningan, terlebih pada kawasan yang memiliki banyak industri terkait.
ADVERTISEMENT
Adanya hal tersebut dapat memicu terjadinya hujan asam. Selain itu, dampak dari polutan NOâ‚‚ ialah dapat menyebabkan penurunan fungsi organ paru-paru dan mengganggu sistem pernafasan.
Jadi, polutan sekunder adalah substansi polutan yang terbentuk atas reaksi polutan primer. Semoga informasi ini dapat memperluas wawasan dan pemahaman bagi pembaca mengenai ragam polutan yang terdapat di alam. (Riyana)
Baca Juga: 3 Contoh Pertumbuhan Sekunder pada Tumbuhan