Body Image vs Bulimia Nervosa

Marlia Rahma W
Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
25 November 2022 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Marlia Rahma W tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi porsi makan yang besar (sumber : pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi porsi makan yang besar (sumber : pribadi)
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, Bulimia Nervosa (BN) didefinisikan sebagai gangguan makan di mana penderita Bulimia Nervosa berusaha memuntahkan kembali makanan yang sebelumnya telah mereka makan. Gangguan makan ini termasuk gangguan mental yang berbahaya apabila tidak segera ditangani oleh ahli.
ADVERTISEMENT
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Bulimia Nervosa, saya akan memberikan contoh salah satu tokoh terkenal dunia yang pernah menderita gangguan makan Bulimia Nervosa ini. Salah satu tokoh terkenal yang pernah mengidap gangguan makan Bulimia Nervosa adalah Diana Spencer atau yang lebih dikenal dengan nama Lady Diana. Ia adalah istri pertama Pangeran Charles. Namun, pada tahun 1996 mereka bercerai. Lady Diana menderita Bulimia Nervosa disebabkan oleh salah satu perkataan Pangeran Charles yang menyindirnya gendut pada bagian tubuhnya. Lady Diana merasa sangat tertekan dengan sindiran tersebut. Lalu, ia pun berusaha dengan keras untuk mengecilkan bagian tubuh yang dicap gendut. Dampak Bulimia Nervosa pada Lady Diana adalah lingkar pinggangnya yang mengalami penurunan ukuran.
ADVERTISEMENT
Kembali lagi pada pembahasan awal, yakni Bulimia Nervosa. Di sini kita akan membahas Bulimia Nervosa lebih detail lagi.
Pengertian
Bulimia Nervosa (BN) atau banyak orang menyebutnya dengan Bulimia, adalah salah satu jenis gangguan makan yang ditandai dengan perilaku makan dalam porsi yang besar secara berulang-ulang dan dimuntahkan kembali, penggunaan obat pencahar, berpuasa, atau berolahraga secara berlebihan (National Institute of Mental Health (NIMH), 2007).
Proses Bulimia
Bulimia Nervosa terjadi ketika terdapat rasa tidak puas pada bentuk tubuh. Sebuah penelitian menjelaskan bahwa anak perempuan memiliki anggapan tubuh kurus memperbesar peluang untuk disukai (Thompson, et al., 1999). Menurut Santrock (2003), remaja perempuan lebih merasa tidak puas dengan tubuhnya dibanding remaja laki-laki. Rasa tidak puas akan bentuk tubuh biasanya timbul karena terdapat hinaan yang diterima oleh penderita Bulimia Nervosa dari orang lain. Hinaan yang diterima biasanya seputar bentuk tubuh yang terlalu besar atau terlalu kecil pada kebanyakan orang seusia penderitanya, padahal setiap orang diciptakan oleh Tuhan dengan bentuk tubuh masing-masing dan memiliki tumbuh kembang yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Ketika makan, penderita Bulimia Nervosa terlihat seperti tidak memiliki rasa kenyang. Mereka terus memasukkan segala makanan ke dalam mulutnya seakan tidak ada hari esok untuk makan. Penderita Bulimia cenderung terlihat seperti orang yang rakus ketika makan. Mereka makan berlebihan dan biasanya dilakukan secara diam-diam. Pemicu kondisi ini adalah rasa stress dan emosi negatif yang ditimbulkannya. Mereka secara terus menerus melakukan hal tersebut sampai merasa sangat kekenyangan (Grillo, Shiffman, & Carter Campbell, 1994 dalam Davison, et al., 2010).
Setelah sesi makan berlebihan berakhir maka timbulah rasa jijik, tidak nyaman, dan takut berat badan naik. Rasa-rasa tersebut menjadi pemicu para penderitanya untuk memuntahkan kembali segala makanan untuk menghilangkan efek asupan kalori. Kebanyakan mereka mengeluarkan makanan dengan cara memasukkan jari ke dalam tenggorokan sampai tersedak. Namun, terdapat juga yang muntah tanpa membuat diri mereka tersedak. Mereka juga menggunakan obat pencahar, berpuasa, dan olahraga berlebihan untuk mencegah penambahan berat badan (Davison, et al., 2010).
ADVERTISEMENT
Tipe Bulimia
Menurut Read (1997) dalam Syafiq dan Tantiani (2013), terdapat 2 tipe Bulimia Nervosa :
1. Purging, di mana penderitanya makan secara berlebihan dan akan memuntahkan makanan itu kembali.
2. Non-purging. Tipe Bulimia Nervosa di mana setelah makan dengan banyak, penderitanya tidak akan memuntahkan kembali makanan, melainkan mereka akan berpuasa atau berolahraga dengan berlebihan.
Ciri-Ciri Bulimia Nervosa
Ciri-ciri utama Bulimia Nervosa menurut Diagnostic and statistical manual of mental disorder IV (DSM-IV) adalah :
1. Mengalami periode binge-eating berulang kali dan ditandai dengan makan dengan porsi jauh dari normal dalam satu periode dengan jarak waktu yang berdekatan dan tidak dapat mengontrol perilaku makan berlebihan.
2. Melakukan kompensasi sebagai cara untuk mencegah peningkatan berat badan, seperti muntah yang disengaja, penyalahgunaan laksatif atau obat lainnya, berpuasa, dan olahraga secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
3. Binge-eating dan tindakan kompensasi terjadi setiap dua kali dalam seminggu selama tiga bulan.
4. Dalam mengevaluasi diri, berat badan dan bentuk tubuh selalu menjadi hal yang utama.
5. Gangguan Bulimia Nervosa tidak muncul secara ekslusif pada periode Anorexia Nervosa.
Brigham (2004) dalam Syafiq dan Tantiani (2013) menyebutkan ciri-ciri khas penderita gangguan ini, yaitu :
1. Makan secara diam-diam, seperti makan pada tengah malam
2. Sangat sibuk memerhatikan makanan, bentuk tubuh, dan berat badan.
3. Sering merasa sangat tertekan atau depresi dan menjadi moody atau mengalami perubahan hati secara cepat.
4. Memiliki rasa jijik, bersalah, marah, dan membenci diri sendiri.
5. Berolahraga secara berlebihan dan akan merasa bersalah, bahkan marah jika tidak dapat melakukannya.
ADVERTISEMENT
6. Memiliki rasa takut tidak akan bisa berhenti makan atau tidak dapat kurus.
7. Ada rasa benci apabila terdapat makanan di dalam tubuh dan merasa harus mengeluarkan makanan tersebut.
8. Menghindari makan di depan umum dan yang memunculkan rasa takut untuk bersosialisasi.
9. Menghindari keintiman perasaan dan fisik.
10. Akan ketergantungan alkohol atau obat-obatan.
11. Mengalami periode perilaku menahan atau membatasi makanan.
Dampak Bulimia Nervosa
Dari penjelasan di atas, sudah bisa dipastikan bahwa dampak yang ditimbulkan adalah dampak buruk. Beberapa dampak buruk dari Bulimia Nervosa :
1. Menyebabkan gangguan pencernaan.
2. Kurangnya nutrisi pada tubuh.
3. Dapat menyebabkan depresi.
4. Email gigi terkikis karena asam lambung keluar bersamaan dengan keluarnya makanan.
ADVERTISEMENT
5. Radar kalium dalam darah rendah.
Di atas adalah pemaparan mengenai Bulimia Nervosa. Dari contoh yang sudah dijelaskan, ada baiknya kita juga menjaga tutur kata saat akan berkomentar mengenai suatu hal. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi setelah kita melontarkan komentar pada seseorang.
Referensi
Krisnani, H., Santoso, M. B., Tiara, D. (2017). GANGGUAN MAKAN ANOREXIA NERVOSA DAN BULIMIA NERVOSA PADA REMAJA. Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 390-447. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i3.18618
Laila, N. N. (2013). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA DI MADRASAH ALIYAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA TAHUN 2013. Skripsi. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta
Shabah, Z. M., Dhanny, D. R. (2020). Persepsi Tubuh dan Bulimia Nervosa pada Remaja Putri. Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science, 1(2), 60-69. DOI: 10.24853/mjnf.1.2.60-69
ADVERTISEMENT