Bahasa Alami Perubahan Radikal, Studi Linguistik Perlu Pendekatan Baru

rahmat petuguran
Penulis lepas, pengajar dan peneliti bahasa di Universitas Negeri Semarang
Konten dari Pengguna
5 Mei 2020 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari rahmat petuguran tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Buku Linguistik Disruptif karya Fathur Rokhman dan Surahmat,
zoom-in-whitePerbesar
Buku Linguistik Disruptif karya Fathur Rokhman dan Surahmat,
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bahasa manusia mengalami perkembangan radikal akibat hadirnya teknologi-teknologi baru seperti kecerdasan buatan, big data, dan internet sosial. Karena itulah, sejumlah pakar bahasa menganggap diperlukan pendekatan baru dalam studi bahasa pada masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Simpulan itu mengemuka dalam acara peluncuran dan diskusi buku Linguistik Disruptif yang diselenggarakan Universitas Negeri Semarang, Selasa (5/5) melalui aplikasi Zoom.
Tiga profesor bahasa yang menjadi narasumber acara itu sepakat perubahan bahasa membawa implikasi luas dalam penggunaan bahasa, pendidikan bahasa, dan teori berbahasa. Oleh karena itu, penelitian linguistik sebaiknya dilakukan dengan pendekatan, metode, dan teknik baru.
Guru besar ilmu sosiolinguistik Unnes yang juga salah satu penulis buku, Prof Fathur Rokhman, perubahan radikal itu membuat fungsi dan nilai dalam pemakaian bahasa berubah. Misalnya, ada pergeseran konsep kesantunan, prinsip kerja sama, dan sebagainya.
Implikasi itu, menurut profesor ilmu bahasa Prof Ida Zulaeha MPd, harus disikapi para pendidik dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran bahasa.
ADVERTISEMENT
Perubahan itu harus disikapi dengan mengubah tujuan pembelajaran baru, metode, dan teknik baru sesuai dengan kebutuhan komunikatif peserta didik.
"Jangan sampai pembelajaran bahasa menjadi jadul karena tidak sesuai dengan kebutuhan zaman sekarang," katanya.
Profesor ilmu pragmatik Prof Dr Rustono MHum menilai teknologi baru benar-benar mengubah karakter pengguna dan penggunaan bahasa.
Karena itu, "Harus ada perubahan paradigmatik dalam kajian sosiolinguistik dan pragmatik. Sosiolinguistik berkaitan dengan pengguna, dan pragmatik berkaitan dengan penggunaan bahasanya," katanya.
Peluncuran buku Linguistik Disruptif diikuti oleh para akademisi dari berbaga universitas, antara lain dari Unnes, Universitas Ivet Semarang, Universitas Bandar Lampung, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Padang, Universitas Mataram, juga Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
ADVERTISEMENT