Motor Laila yang tadinya beriringan dengan Hasan dan Husein tidak tampak. Husein, yang mengendarai motor memboncengi Hasan, melongok ke kaca spion untuk melihat motor Laila yang mulai menjauh di belakang.
“Coba putar balik, mungkin motornya mogok,” Hasan memberi saran. Husein menoleh ke belakang, kiri dan kanan, lalu berbelok memutar, kembali ke arah rumah Syarifah Faradiba. Motor Laila berhenti di bawah pohon rindang, persis sebelum SMA Kartika. Ia duduk di belakang kemudi motor, sambil berulang kali menatap ke atas, mengerjapkan mata, dan menyeka pipinya yang basah.
“Hei, sebentar lagi azan Maghrib. Kamu harus segera pulang,” kata Husein sambil mematikan mesin motornya.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814