Berbeda dari warung-warung makan lain, Kedai Mieso H. Idris buka sejak jam 11 siang dan tutup menjelang jam 10 malam. Karena terletak di tengah Pasar Aceh dan cukup dekat dengan Masjid Raya, pengunjungnya selalu ramai dan beragam.
Sebelum azan Zuhur, biasanya kedai dipenuhi anak-anak sekolah yang membolos dan orang-orang yang habis berwisata ke Masjid Raya. Pada jam makan siang, pegawai bank dan pegawai negeri sering datang bergerombol.
Waktu sebelum azan Ashar merupakan jeda bagi pekerja kedai, biarpun sesekali ada juga kunjungan dari si Alu, pemuda yang sakit jiwa gara-gara gagal masuk Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, atau si Nova, perempuan pemulung di Pasar Aceh yang juga sakit jiwa dan suka bercerita tentang rumahnya yang seperti istana di jalan ke arah pantai Lhok Nga.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814