Sepanjang hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, pikiran Hasan dan Husein sama-sama dipenuhi bayangan rupa-rupa siasat untuk membantu Pak Idris dan Laila. Suara Laila yang bergetar, juga wajahnya yang sembab setelah bertemu dengan Syarifah Faradiba, terus mengusik benak mereka.
Pada hari Senin, saat jam istirahat makan siang, Hasan menyantap soto Cek Wan bersama Rofi dan Fadil. Sejak pagi, ia ingin membahas soal surat tanah dengan salah satu dari mereka, tapi terus tertunda karena harus menginventarisasi tumpukan buku-buku yang baru tiba dari Jakarta. Buku tentang manajemen keuangan, buku tentang mitigasi bencana, buku tentang perubahan tata ruang kota, buku tentang teknik pengambilan data statistik… semua harus dipilah, diberi kode, dan disusun berderet sesuai urutan.
Hasan pernah mencuri dengar omongan seorang pengunjung laki-laki kepada teman perempuannya: jika surga itu ada, wujudnya tentu sebuah perpustakaan. Hasan ingin menyela: bisa jadi surga memang tenang dan memberi hawa kantuk seperti perpustakaan, tapi apa tidak bosan terus-menerus berada di sana?
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814