
Pada meja makan rumah keluarga kami setelah lebaran, kedua paman saya bergantian mengakui dosa. Mereka memulai dari dosa-dosa kecil, seperti rasa malas dan ketakutan. Lambat laun mereka meningkat ke dosa-dosa sedang, seperti rasa tinggi hati dan iri dengki. Kemudian, sebelum dosa-dosa terbesar disajikan di meja makan, paman bungsu saya menghentikan percakapan dengan pertanyaan sederhana.
“Kalau Eyang Rudi tahu soal obrolan kita malam ini, kira-kira kita bakal dimarahin, nggak?”
Paman sulung terkekeh sampai gigi ompongnya kelihatan. Ia pernah dua tahun tinggal di Bali dan sering menginap di rumah Eyang Rudi. Dengan yakin ia menggelengkan kepala.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814