
Menolak Produktif Berarti Menolak Hidup Sengsara
18 April 2022 15:13
·
waktu baca 11 menitSekali waktu, pada sebuah konser, saya berkenalan dengan Bill. Kepada saya ia mengaku anak punk, tapi perawakannya tidak menguarkan aura perlawanan. Wajahnya ramah, kacamatanya tebal, senyumnya polos. Leluconnya kekanak-kanakkan dan tingkah lakunya kelewat manis. Pekerjaan sehari-harinya dokter–jauh panggang dari api dengan kenyataan getir kelas pekerja yang diusung anak punk di imajinasi saya.
Saat saya menyampaikan pengamatan ini, Bill terpingkal-pingkal. Akhirnya ia mengakui bahwa ia memang sudah lama tidak turba ke skena. Ini konser pertama yang ia datangi dalam satu tahun terakhir. Bahkan ia sudah hampir tiga tahun tidak membuat lagu baru–walaupun hanya satu nada. Penyebabnya sederhana: ia sempat jatuh cinta.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814