Jelang Pilgubsu 2018, Rutan Klas I Medan Usulkan 2730 DPT

Rama Andriawan
Journalist
Konten dari Pengguna
21 Februari 2018 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rama Andriawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rutan Klas I Medan. Foto:Rama Andriawan
MEDAN-Jelang Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) tahun 2018, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas I Medan mengusulkan sebanyak 2730 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), untuk turut serta memberikan suara pada ajang Pilkada tersebut.
ADVERTISEMENT
Usulan itu diberikan berdasarkan permintaan KPU Sumut tentang Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sudah memasuki tahap akhir penyerahan, Rabu (21/2/2018).
Kasub Seksi Administrasi Rutan Klas I Medan, Jaka Manurung mengatakan, data yang diminta KPU Sumut sudah disiapkan dan tinggal menunggu penyerahan. Disebutkannya, ada sebanyak 2730 pemilih yang diusulkan dan itu hanya untuk wilayah hukum Kota Medan.
"Ada sebanyak 2730 orang yang kita usulkan ke KPU untuk mengikuti Pilgubsu 2018 ini. Yang kita berikan hanya data WBP berdasarkan wilayah hukum penangkapannya, yakni yang berada di Medan saja, " ucap Jaka, Rabu (21/2/2018)
Dikatakannya, meskipun seorang WBP berdomisili di luar Kota Medan. Namun, pada saat melakukan kejahatan di wilayah hukum kepolisian Kota Medan, pihaknya tetap akan memasukkannya ke dalam usulan DPT.
ADVERTISEMENT
"Kita memberikan data itu berdasarkan wilayah hukumnya saja. Bukan domisili nya. Setelah diberikan, barulah KPU nanti yang akan kembali melakukan verifikasi data yang kami ajukan. Berapa orang yang valid jadi DPT, itu wewenang mereka" ungkap Jaka.
Jaka menambahkan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, usulan DPT yang diajukan ke KPU Sumut dalam ajang Pilkada, biasanya cukup banyak yang tidak lolos verifikasi. Salah satu penyebabnya, karena cukup banyak WBP yang ditangkap di wilayah hukum Kota Medan, namun WBP tersebut bukan warga Sumatera Utara.
"KPU nanti akan mencocokkan NIK dari WBP. Jadi tidak semua yang kita ajukan itu lolos 100 persen. Seperti pada pilkada sebelumnya, yang lolos verifikasi hanya tiga perempat dari jumlah yang kita sampaikan," tuturnya.(Rama Andriawan)
ADVERTISEMENT