UAS : “Andai Kau Bukan Saudaraku Satu Akidah. Engkau Tetaplah Saudaraku Satu Kebangsaan”

Rama Andriawan
Journalist
Konten dari Pengguna
16 April 2018 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rama Andriawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MEDAN-Ustaz Abdul Somad (UAS), melanjutkan rangkaian safari dakwahnya di Kampus Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Medan, Sumatera Utara, Jumat(13/4/2018). Kehadiran UAS dalam rangka kenduri sekaligus syukuran pencapaian kampus yang memperoleh peringkat I perguruan tinggi swasta di Kopertis Wilayah I Sumut.
ADVERTISEMENT
Dalam ceramahnya di hadapan ribuan umat Islam yang hadir, UAS mengingatkan agar memilih pemimpin, pilihlah diantaranya yang mengerti syahadat, Ibadah maupun akidah. Sebab, saat ini banyak pemimpin mengaku Islam tapi hatinya munafik.
“Apa syaratnya pemimpin itu? Yang pertama Asyhadu an laa ilaaha Illallah. Pemimpin masa depan itu harus bisa bersyahadat. Yang kedua akidahnya jangan sampai rusak, yang ketiga ibadahnya harus mantap, “ ucap UAS
Memasuki musim pilih memilih pemimpin sekarang ini, kata UAS kita sebagai umat Islam harus waspada terhadap pemimpin yang mengaku-ngaku Islam yang hanya dijadikan sebagai topeng untuk menarik simpati umat Islam.
“Karena kalau lagi musim-musim cari pemimpin sekarang, banyaklah pemimpin-pemimpin yang pura-pura Islam. Memakai peci, pakai sorban, pakai kain sarung untuk membohongi umat Islam,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Orang-orang seperti ini, ia mengibaratkan seorang tentara yang memakai baju tentara tapi ternyata bukan tentara. Oleh sebab itu, tipe pemimpin seperti ini jangan pernah termakan bujuk rayu dan segala iming-imingnya. Karena pemimpin seperti ini tak ubahnya orang munafik, yang bicaranya lain di hati lain di mulut.
“Tapi karena umat ini susah, melarat, disebar pakai duit dan fitnah-fitnah. Ada lagi yang paling jahat, money politic. Oleh sebab itu saya yakin, alumni-alumni UISU ini tidak akan mempan dengan money politic,” ujarnya.
Dalam acara yang bertemakan, UISU Untuk dan Dari Semua Golongan Melahirkan Pemimpin Muda, Generasi Penerus, UAS juga mengingatkan, agar kita tidak salah memilih pemimpin, maka kita harus jadi pemilih yang cerdas dengan berpedoman kembali kepada ajaran keyakinan kita.
ADVERTISEMENT
“Islam mengajarkan kita hidup bersama, walapun berbeda agama berbeda warna kulit, tapi tetap saudara. Andai kau bukan saudaraku satu agama. Andai kau bukan saudaraku satu akidah, engkau tetap saudaraku satu kebangsaan Negara Kestauan Republik Indonesia,” tandasnya.
Menurut UAS, agama Islam adalah agama santun dan rahmatan lil alamin. Islam mengajarkan toleransi, saling menyayangi dan tidak menyakiti terhadap kaum yang bukan seakidah. (Rama Andriawan)