Fisika Radioterapi: Sejarah dan Aplikasinya dalam Mengatasi Penyakit

Ramacos Fardela
Dosen Departemen Fisika FMIPA Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
27 Mei 2024 9:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ramacos Fardela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Akselerator linier (LINAC) adalah perangkat yang paling umum digunakan untuk perawatan radiasi sinar eksternal bagi pasien kanker (Sumber: shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Akselerator linier (LINAC) adalah perangkat yang paling umum digunakan untuk perawatan radiasi sinar eksternal bagi pasien kanker (Sumber: shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fisika Radioterapi adalah cabang dari fisika medis yang menggunakan radiasi untuk mengobati penyakit, terutama kanker. Radioterapi memainkan peran penting dalam pengobatan kanker, bekerja dengan menghancurkan sel-sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Artikel ini akan membahas sejarah, pentingnya pemahaman fisika radioterapi, serta aplikasi nyatanya dalam mengatasi penyakit kanker.
ADVERTISEMENT
Sejarah Radioterapi
Radioterapi dimulai dengan penemuan sinar-X oleh Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun 1895. Segera setelah penemuan ini, radiasi sinar-X mulai digunakan untuk mengobati kanker kulit dan kondisi lainnya. Pada awal abad ke-20, Marie dan Pierre Curie menemukan radium, yang juga digunakan untuk terapi radiasi.
Pada tahun 1950-an, penggunaan akselerator linier mulai diperkenalkan, memungkinkan penggunaan energi yang lebih tinggi dan lebih terkendali untuk terapi radiasi. Teknologi ini berkembang pesat dengan pengenalan tomoterapi dan terapi proton yang memungkinkan perawatan yang lebih presisi dan efektif.
Pentingnya Pemahaman Fisika Radioterapi
Pemahaman fisika radioterapi sangat penting untuk beberapa alasan:
Efektivitas Pengobatan: Pengetahuan tentang bagaimana radiasi bekerja dan bagaimana ia mempengaruhi jaringan tubuh membantu dalam merancang rencana pengobatan yang efektif. Ini termasuk pemahaman tentang distribusi dosis, waktu paparan, dan jenis radiasi yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Keamanan Pasien: Dengan memahami prinsip-prinsip fisika radiasi, risiko kerusakan pada jaringan sehat dapat diminimalkan. Ini termasuk pengaturan dosis radiasi yang tepat dan teknik pelindung untuk melindungi jaringan yang tidak terkena kanker.
Inovasi Teknologi: Pemahaman yang mendalam tentang fisika radioterapi mendorong perkembangan teknologi baru yang lebih efektif dan aman. Ini termasuk pengembangan mesin terapi radiasi yang lebih canggih dan teknik pencitraan yang lebih baik untuk memantau pengobatan.
Aplikasi Nyata dalam Mengatasi Penyakit Kanker
External Beam Radiotherapy (EBRT)
EBRT adalah bentuk paling umum dari radioterapi di mana mesin linier akselerator digunakan untuk mengarahkan sinar radiasi ke tumor. Teknik ini sering digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker seperti kanker payudara, paru-paru, dan prostat. EBRT dapat disesuaikan untuk memberikan dosis yang tepat ke area yang terkena kanker sambil meminimalkan paparan pada jaringan sehat di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Brachytherapy
Brachytherapy melibatkan penempatan sumber radiasi langsung di dalam atau di dekat tumor. Teknik ini sangat efektif untuk mengobati kanker serviks, prostat, dan kulit. Karena sumber radiasi berada sangat dekat dengan tumor, brachytherapy dapat memberikan dosis tinggi ke area yang ditargetkan dengan sedikit efek samping pada jaringan sekitarnya.
Proton Therapy
Proton therapy menggunakan proton daripada sinar-X untuk mengobati kanker. Proton memiliki keunggulan karena mereka dapat dikendalikan lebih presisi dan memiliki "Bragg peak" yang memungkinkan dosis maksimum diberikan tepat di tumor dengan sedikit radiasi yang disalurkan ke jaringan sehat. Proton therapy sangat bermanfaat untuk mengobati kanker pada anak-anak dan tumor yang dekat dengan struktur kritis seperti otak dan tulang belakang.
Stereotactic Radiosurgery (SRS) dan Stereotactic Body Radiotherapy (SBRT)
ADVERTISEMENT
SRS dan SBRT adalah teknik yang menggunakan dosis tinggi radiasi yang sangat presisi untuk mengobati tumor kecil atau lesi di otak dan tubuh. Teknik ini memungkinkan pengobatan yang sangat efektif dengan waktu pemulihan yang lebih cepat karena minimnya kerusakan pada jaringan sehat.
Tantangan dan Masa Depan Radioterapi
Radioterapi terus menghadapi tantangan seperti resistensi radiasi pada beberapa jenis kanker dan efek samping jangka panjang dari pengobatan. Namun, penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan keamanan terapi radiasi. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk merancang rencana pengobatan yang lebih akurat dan pengembangan teknik radioterapi adaptif yang dapat menyesuaikan pengobatan berdasarkan respons pasien adalah beberapa inovasi yang menjanjikan di masa depan.
Kesimpulan
Fisika Radioterapi adalah bidang yang esensial dalam pengobatan kanker modern. Dengan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip fisika, para profesional medis dapat merancang dan menerapkan pengobatan yang efektif dan aman bagi pasien kanker. Melalui inovasi teknologi dan penelitian yang berkelanjutan, radioterapi terus berkembang untuk memberikan harapan dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Referensi
Hall, E. J., & Giaccia, A. J. (2012). Radiobiology for the Radiologist. Lippincott Williams & Wilkins.
Perez, C. A., & Brady, L. W. (2013). Principles and Practice of Radiation Oncology. Lippincott Williams & Wilkins.
Barrett, A., Dobbs, J., Morris, S., & Roques, T. (2009). Practical Radiotherapy Planning. CRC Press.
Joiner, M. C., & van der Kogel, A. J. (2009). Basic Clinical Radiobiology. Hodder Arnold.